Jurnal Kesehatan Farmasi
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm
<p style="text-align: justify;">JKPharm: Health and Pharmaceutical Journal is a scientific Journal publishing original articles research in Health and Pharmaceutical. JKPharm with <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220401411201302">e-ISSN <span style="font-size: 16.6667px;"><span dir="ltr" style="left: 309.052px; top: 622.183px; font-family: serif; transform: scaleX(1);" role="presentation">2829-2162</span></span></a> and published twice a year (Juny and December). The journal first established in 2019, online publication was begun in 2020 with open Journal System (OJS). We are open for manuscript in various Health and Pharmaceutical fields in both English or Bahasa Indonesia with bilingual abstract.</p>Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembangen-USJurnal Kesehatan Farmasi2829-3711<div id="main-content" class="page page_submissions"> <div class="copyright-notice"> <p>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p> <ol> <li class="show" style="text-align: justify;">Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by/3.0/" target="_new">Creative Commons Attribution License</a> that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.</li> <li class="show">Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.</li> <li class="show">Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work</li> </ol> </div> </div>ANALISIS PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU PEMILIHAN OBAT SIRUP TERKAIT DENGAN ADANYA KASUS GAGAL GINJAL PADA ANAK
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2612
<p><strong>Latar Belakang: </strong>Dilaporkan bahwa banyak anak menderita gagal ginjal akut (GGA) dan banyak memakan korban jiwa, obat cair dan sirup yang diduga menyebabkan gagal ginjal akut pada anak mengandung zat berbahaya bernama etilen glikol dan dietilen glikol. Pengetahuan orangtua mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan obat. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat hubungan pengetahuan dan perilaku pemilihan obat sirup terkait dengan adanya kasus gagal ginjal pada anak.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan untuk melihat hubungan pengetahuan dan perilaku orangtua terhadap pemilihan obat sirup yang aman. Data diperoleh langsung dari orangtua dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Analisi korelasi pengetahuan terhadap perilaku pemilihan obat sirup diuji menggunakan teknik uji korelasi chi square. </p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil uji menunjukkan bahwa nilai P Value antara pengetahuan dan perilaku adalah 0,000 yang artinya bahwa Ho ditolak sehingga dapat diartikan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku orangtua SD Negeri 136 Palembang terhadap pemilihan obat sirup yang aman. Pengetahuan yang tinggi akan mempengaruhi perilaku orangtua terhadap pemilihan obat sirup dibandingkan dengan pengetahuan orangtua yang rendah</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Pengetahuan orangtua SD Negeri 136 Palembang berhubungan dengan perilaku orangtua mengenai pemilihan obat sirup yang aman.</p> <p><strong>Kata kunci : </strong>Obat sirup, pengetahuan, perilaku</p>Mutiara ZahraDewi MarlinaTedi tediSarmadi Sarmadi
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-152024-12-15621710.36086/jkpharm.v6i2.2612EVALUASI WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RACIKAN DAN NON RACIKAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2613
<p><strong>Latar Belakang :</strong> Rumah Sakit Bhayangkara Palembang memiliki berbagai pelayanan, salah satunya yaitu pelayanan resep di instalasi farmasinya yang berperan penting dalam pelayanan resep racikan dan non racikan khususnya pada pasien rawat jalan. Standar waktu tunggu pelayanan resep yang ditetapkan di Permenkes Nomor 129 tahun 2008 yaitu pada resep racikan ≤60 menit dan resep non racikan ≤30 menit. Evaluasi terhadap waktu tunggu ini penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit dan menjamin kepuasan pelayanan bagi pasien.</p> <p> </p> <p><strong>Metode :</strong> Penelitian inni menggunakan metode deskriptif non-eksperimental dengan pengamatan langsung di instalasi farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Sampel yang digunakan adalah seluruh resep racikan dan non racikan pasien rawat jalan yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang dianalisis mencakup waktu tunggu pelayanan resep racikan dan non racikan serta kesesuaian pemberian obat pada pasien.</p> <p> </p> <p><strong>Hasil :</strong> Rata-rata waktu tunggu untuk pelayanan resep racikan yaitu 54 menit yang telah sesuai dengan standar, dan resep non racikan yaitu 33 menit yang belum sesuai dengan standar. Selain itu, terdapat 1,55% ketidaksesuaian pemberian obat kepada pasien yang dapat memberikan pengaruh pada keamanan pasien.</p> <p> </p> <p><strong>Kesimpulan :</strong> Waktu tunggu pelayanan resep racikan dan non racikan serta kesesuaian pemberian obat pada Rumah Sakit Bhayangkara Palembang sebagian besar telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, akan tetapi perlu dilakukan perbaikan lagi dalam kinerjanya agar dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan menjamin kepuasan bagi pasien.</p>Mona Rahmi RuliantiSiti Rahma DintaSarmalina Simamora
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-152024-12-156281510.36086/jkpharm.v6i2.2613The EFFECT DEURETIC of EXTRACT KERSEN LEAVES IN MALE RATS of THE WISTAR STRAIN (Rattus norvegicus sp.)
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2605
<p>Daun kersen (<em>Muntingia calabura</em> L.) merupakan salah satu obat tradisional yang berpotensi sebagai obat diuretik. Senyawa metabolit yang terkandung didalam daun kersen (<em>Muntingia calabura</em> L.) yaitu flavonoid, tanin, alkaloid, saponin dan steroid. Senyawa flavonoid memiliki efek diuretik dengan cara meningkatkan laju kecepatan glomerulus dan menghambat reabsorbsi Na+ dan Cl- sehingga menyebabkan peningkatan Na+ dan air dalam tubulus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas diuretik dari ekstrak n-Heksan, etil asetat dan etanol daun kersen (<em>Muntingia calabura</em> L.) pada tikus jantan galur wistar (<em>Rattus norvegicus sp.</em>). Metode penelitian ini yaitu eksperimental dengan uji diuretik pada hewan uji dengan pemberian sampel pada tikus jantan galur wistar yang dibagi menjadi 11 kelompok dan dilakukan 3 replikasi hewan uji pada masing masing kelompok yaitu kelompok positif menggunakan Furosemid 0,72mg/200gr , kelompok negatif menggunakan Tween 80 dan Na-CMC 0,5%, dan ekstrak N-Heksan, Etil Asetat dan Etanol dengan dosis masing-masing 250mg/KgBB, 500MG/KgBB dan 750 mg/KgBB, Pengukuran volume urine dilakukan selama 5 jam. Data yang diperoleh dianlisis dengan uji ANOVA <em>one way </em>SPSS 26 yang dilanjutkan dengan uji <em>post Hoc</em> LSD yang diperoleh nilai sig. 0.002 (<em>p</em><0,05), Hal ini menunjukan adanya perbedaan yang signifikan pada kelompok uji. Sedangkan pada hasi uji LSD Furosemid tidak memiliki perbedaan bermakna pada ekstrak etanol dengan dosis 500mg/KgBB dan 750mg/KgBB. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan ekstrak etanol pada dosis 500mg/KgBB dan 750mg/KgBB memiliki kemampuan yang hampir sama dengan furosemide sebagai diuretik</p>Mayaranti WilsyaYeni AgustinFellin Rianti An
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-152024-12-1562162110.36086/jkpharm.v6i2.2605UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia (L). Merr) TERHADAP BAKTERI Shigella dysentriae
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2619
<p><strong>Latar Belakang: </strong>Pemberian antibiotika yang tidak tepat diduga kuat dapat menyebabkan resistensi pada miroorganisme patogan Efek samping pengunaan antibiotika yang tidak tepat menyebabkn kerusakan organ. Tanaman herbal sebagai antibakteri yaitu bawang dayak Tujuan penelitian ini adalah menguji efektifitas anti bakteri ekstrak Umbi Bawang dayak (<em>Eleutherine palmifolia (L). Merr) </em>terhadap bakteri <em>Shigella dysenteriae.</em></p> <p><strong>Metode: </strong>Design penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan kelompok pembanding. Sampel yang digunakan adalah ekstrak umbi bawang dayak sebanyak 500 gram. Variabel independen adalah Konsentrasi ekstrak umbi bawang dayak (<em>Eluetherine palmifolia),</em> untuk KHM 20%, 30%, 40%, 50% dan 60%. untuk KBM 20%, 30%, 40%, 50%, dan 60%. Variabel Dependent adalah Aktivitas antibakteri ekstrak umbi bawang dayak (<em>Eluetherine palmifolia) </em>terhadap bakteri <em>Shigella dysenteriae. </em>Data hasil pegujiaan antibakteri dianalisis mengunakan uji ANOVA (Analysis of variant) dengan tingkat kepercayaan 95%. Jika ada perbedaan yang signifikan dilanjutkan dengan uji TukeyHSD untuk mengetahui pada konsentrasi ekstrak bawang dayak yang dapat memberikan pengaruh berbeda. </p> <p><strong>Hasil: </strong>Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa Ekstrak umbi bawang dayak positif mengandung golongan senyawa fenolik, flavonoid dan terpenoid. Bahwa pada konsentrasi 40% sudah mulai menunjukan adanya perubahan warna atau Konsentrasi Hambat Minimun (KHM). Pada konsentrasi 20% sudah menujukkan adanya zona bening dengan diameter rata-rata pada bakteri <em>Shigella dysentriae </em>8,9 mm..</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Berdasarkan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi hambat minimum ekstrak umbi bawang dayak terhadap <em>bakteri Shigella dysentriae</em> adalah sebesar 40% dan konsentrasi bunuh minimum atau kekuatan antibiotikaa pada ekstrak umbi bawang dayak terhadap <em>bakteri Shigella dysentriae</em> adalah 60% dengan rerata diameter zona bening sebesar 19,7 mm.</p> <p><strong><em>Background</em></strong><em>: Inappropriate antibiotic administration is strongly suspected to cause resistance in pathogenic microorganisms. Side effects of inappropriate antibiotic use cause organ damage. Herbal plants as antibacterials, namely Dayak onions. This study aimed to test the antibacterial effectiveness of Dayak onion bulb extract (Eleutherine palmifolia (L). Merr) against Shigella dysenteriae bacteria. </em></p> <p><strong><em>Method:</em></strong><em> The design of this study was an experimental laboratory study with a comparison group. The sample used was 500 grams of Dayak onion bulb extract. The independent variable is the concentration of Dayak onion bulb extract (Eluetherine palmifolia), for MIC 20%, 30%, 40%, 50%, and 60%. For MBC 20%, 30%, 40%, 50%, and 60%. The dependent variable is the antibacterial activity of Dayak onion bulb extract (Eluetherine palmifolia) against Shigella dysenteriae bacteria. The antibacterial test result data were analyzed using ANOVA (Analysis of Variance) with a 95% confidence level. If there is a significant difference, it is continued with the Tukey HSD test to determine the concentration of Dayak onion extract that can provide different effects.</em></p> <p><strong><em>Results:</em></strong><em> This study found that Dayak onion bulb extract positively contains phenolic, flavonoid, and terpenoid compounds. At a concentration of 40%, it has begun to show a change in color or Minimum Inhibitory Concentration (MIC). At a concentration of 20%, it has shown a clear zone with an average diameter of 8.9 mm in Shigella dysentriae bacteria.</em></p> <p><strong><em>Conclusion:</em></strong><em> Based on data analysis, it can be concluded that the minimum inhibitory concentration of Dayak onion bulb extract against Shigella dysentriae bacteria is 40% and the minimum bactericidal concentration or antibiotic strength of Dayak onion bulb extract against Shigella dysentriae bacteria is 60% with an average clear zone diameter of 19.7 mm.</em></p>Edy SapadaIlma AmiliaWita Asmalinda
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-152024-12-1562223210.36086/jkpharm.v6i2.2619Breast Cancer: Current Insights into Epidemiology, Molecular Mechanisms, and Therapeutic Approaches
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2632
<p>Breast cancer is the most commonly diagnosed cancer and a leading cause of cancer-related mortality among women worldwide. Despite significant advancements in molecular understanding and the development of targeted therapies, the management of this disease remains challenging, particularly in low-resource settings. This article reviews the global and regional epidemiology of breast cancer, highlighting its increasing incidence and the disparities in outcomes between high- and low-income countries. It also examines the molecular mechanisms underlying tumor growth, focusing on genetic mutations, hormone receptor status, and HER2 expression. Furthermore, the article explores innovative therapeutic strategies, including targeted therapies, immunotherapy, and combination treatments, which offer promising results for improving patient outcomes. The role of predictive tools, such as Oncotype DX and Mammaprint, in personalizing treatment strategies is also discussed. By examining tumor heterogeneity, biomarker-based approaches, and advances in early detection, this research aims to provide a comprehensive perspective on the evolving landscape of breast cancer management and the potential for more effective and individualized therapies.</p>Sonlimar MangunsongAninditha Rachmah RachmadhiniSarmalina Simamora
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-152024-12-1562334210.36086/jkpharm.v6i2.2632PENGARUH PEMBERIAN TERIPANG PASIR (HOLOTHURIA SCABRA) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL PADA MENCIT PUTIH JANTAN KOLESTEROL
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2630
<p><strong>Latar Belakang: </strong>Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh. Jika terlalu tinggi kadar kolesterol seseorang di dalam darah maka akan semakin meningkat faktor resiko terjadinya penyakit arteri koroner. Tingginya kadar kolesterol di dalam darah merupakan permasalahan yang serius karena merupakan salah satu faktor risiko dari berbagai macam penyakit tidak menular. Teripang pasir (Holothuria scabra J) merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi karena dapat dimanfaatkan sebagai biofarmaka dan sebagai makanan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Mencit Putih Jantan Kolesterol</p> <p><strong>Metode:</strong> Metode yang digunakan true experimental.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar kolesterol darah mencit pada setiap kelompok uji.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> terdapat penurunan pemberian ektrak teripang pasir (Holothuria Scabra) Terhadap Penurunan Kadar kolesterol darah Pada Mencit Putih Jantan hiperkolesterol.</p> <p> </p>lili sartikaMasyitah Novia YantiIkha Rahardiantini
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-152024-12-1562435010.36086/jkpharm.v6i2.2630FORMULASI DAN EVALUASI GEL EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH JERUK RIMAU GERGA (Citrus reticulata Blanco)
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2634
<p><strong>Latar Belakang: </strong>Jeruk rimau gerga (<em>Citrus reticulata </em>Blanco) banyak mengandung vitamin C dan pada kulit jeruk rimau gerga (<em>Citrus reticulata </em>Blanco) terdapat minyak atsiri yang mengandung senyawa antioksidan, flavonoid, senyawa peptin yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan kulit jeruk rimau gerga (<em>Citrus reticulata </em>Blanco) menjadi sediaan gel.</p> <p><strong>Metode:</strong> Metode penilitian adalah eksperimental dimana pada formulasi gel ekstrak etanol kulit jeruk rimau gerga menggunakan gelling agent Carbopol 940 dan dengan konsentrasi ekstrak kulit buah jeruk Rimau Gegara yaitu 1%, 1,5%, 2,5%. Selanjutnya dilakukan evaluasi yaitu evaluasi fisik dan evaluasi mikrobiologi. Pada uji mikrobioligi menggunakan media Nutrient Agar dengan bakteri baktelri <em>Prolpiolnibactelrium acnels</em><em>.</em></p> <p><strong>Hasil:</strong> Pada hasil uji Evaluasi fisik meliputi uji warna, bau, bentuk, dan homogenitas yang dinyatakan stabil. Pada pengujian pH setelah dilakukan penyimpanan selama 21 hari pH sediaan berada pada range kulit (4,5-6,5), dimana F0 = 5,57; F1 = 5,58; F2 = 5,41 dan F3 = 5,50. Sedangkan pada uji daya sebar setelah dilakukan penyimpanan selama 21 hari sediaan juga berada pada konsistensi sediaan semi padat pada range daya sebar yaitu 5 – 7 cm. Pada uji daya hambat bakteri menunjukkan hasil semakin tinggi konsentrasi ekstrak kulit buah jeruk Rimau Gegara memberikan daya hambat semakin besar, dimana pada konsentrasi 2,5% memiliki daya hambat setengah kali dari kontrol positif (+).</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> ekstrak etanol kulit jeruk rimau gerga (<em>Citrus reticulata </em>Blanco) dapat dibuat dalam bentuk gel dengan basis Carbopol dan memberikan hasil evaluasi fisik dan mikrobiologi yang baik.</p>verawaty verawatyIrene Puspa DewiUtria Leoni Agustin
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-152024-12-1562515710.36086/jkpharm.v6i2.2634