Jurnal Kesehatan Farmasi https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm <p style="text-align: justify;">JKPharm: Health and Pharmaceutical Journal is a scientific Journal publishing original articles research in Health and Pharmaceutical. JKPharm with <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220401411201302">e-ISSN <span style="font-size: 16.6667px;"><span dir="ltr" style="left: 309.052px; top: 622.183px; font-family: serif; transform: scaleX(1);" role="presentation">2829-2162</span></span></a> and published twice a year (Juny and December). The journal first established in 2019, online publication was begun in 2020 with open Journal System (OJS). We are open for manuscript in various Health and Pharmaceutical fields in both English or Bahasa Indonesia with bilingual abstract.</p> Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang en-US Jurnal Kesehatan Farmasi 2829-3711 <div id="main-content" class="page page_submissions"> <div class="copyright-notice"> <p>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p> <ol> <li class="show" style="text-align: justify;">Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a&nbsp;<a href="http://creativecommons.org/licenses/by/3.0/" target="_new">Creative Commons Attribution License</a>&nbsp;that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.</li> <li class="show">Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.</li> <li class="show">Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work</li> </ol> </div> </div> Standarisasi Parameter Spesifik Dan Non Spesifik Simplisia Rumput Knop (Hyptis capitata Jacq.) https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2735 <p>Latar Belakang: Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah, termasuk tanaman <br>herbal seperti daun rumput knop ( Hyptis capitata Jacq. ), yang secara tradisional digunakan untuk <br>mengobati luka terbuka, demam, dan diabetes. Melihat potensi dari tumbuhan tersebut memiliki peran <br>penting dalam bidang kesehatan, maka perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas dari obat tradisional. <br>Penelitian ini bertujuan untuk menentukan standarisasi parameter spesifik dan nonspesifik simplisia <br>daun rumput knop ( Hyptis capitata Jacq).<br>Metode: Metode Penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian eksperimental. Parameter <br>spesifik yang diuji meliputi identitas simplisia, uji makroskopik, mikroskopik, serta penentuan kadar <br>senyawa terlarut dalam pelarut tertentu (air dan etanol). Parameter nonspesifik meliputi susut <br>pengeringan, kadar air, kadar abu total, dan kadar abu tidak larut asam.<br>Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk simplisia rumput knop memiliki warna cokelat tua, <br>rasa yang pahit dengan bau khas kopi. Hasil uji kadar sari larut air dan etanol masing-masing sebesar <br>16,206% dan 42,56%. Untuk parameter nonspesifik, pengeringan susut sebesar 6,413%, kadar air <br>6,42%, kadar abu total 9,985%, dan kadar abu tidak larut asam 0,53%.<br>Kesimpulan: Semua parameter memenuhi standar yang ditetapkan oleh Depkes RI dan WHO, <br>menandakan kualitas dan keamanan simplisia ini sebagai bahan baku obat tradisional.</p> Alpiani Yambese Widy Susanti Abdulkadir Ariani H. Hutuba ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-05-28 2025-05-28 7 1 1 8 ANALISIS PENGARUH KELENGKAPAN OBAT, FASILITAS APOTEK, KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN APOTEK K-24 JAJAG https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2838 <p><strong>Latar Belakang: </strong>Kepuasan pasien merupakan indikator penting dalam menilai kualitas pelayanan di apotek dan kepuasan muncul apabila pelayanan melebihi atau sesuai dengan harapan, kekecewaan timbul apabila pelayanan berada di bawah harapan.kefarmasian terhadap kepuasan pasien di Apotek K-24 Jajag. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelengkapan obat, fasilitas apotek, dan kualitas pelayanan kefarmasian terhadap kepuasan pasien di Apotek K-24 Jajag.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Sampel terdiri dari 90 pasien yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner terstruktur yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, serta dilengkapi dengan wawancara dan observasi langsung. Analisis data dilakukan menggunakan uji <em>Spearman Rank </em>dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 27.&nbsp;</p> <p><strong>Hasil:</strong> Analisis univariat menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap kelengkapan obat, fasilitas apotek, dan kualitas pelayanan berada dalam kategori baik hingga sangat baik. Uji bivariat menunjukkan bahwa fasilitas apotek (p=0,000; r=0,679) dan kualitas pelayanan kefarmasian (p=0,000; r=0,386) memiliki pengaruh yang signifikan dan kuat terhadap kepuasan pasien. Sebaliknya, kelengkapan obat tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien (p=0,395; r=0,091).</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Peningkatan fasilitas apotek dan kualitas pelayanan kefarmasian memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kepuasan pasien, sementara kelengkapan obat bukan merupakan faktor dominan dalam konteks ini.</p> <p><strong>Kata kunci : </strong>Kepuasan Pasien, kelengkapan obat, fasilitas apotek, pelayanan kefarmasian, apotek k-24 jajag</p> Lia Novi Arifiani Made Dwike Sari.S Gede Trima Yasa ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-05-28 2025-05-28 7 1 9 16 10.36086/jkpharm.v7i1.2838 EVALUASI PEMBERIAN KONSELING OBAT OLEH APOTEKER TERHADAP PASIEN RAWAT JALAN DI KLINIK SEHAT ZAM ZAM KOTA PALOPO https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2833 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><strong>Latar Belakang: </strong>Klinik Sehat Zam Zam adalah Salah Satu Klinik Pratama yang berada di Kota Palopo melayani pasien Rawat Inap maupun Rawat Jalan yang memeiliki beberapa pelayanan poli seperti Poli Gigi, Poli Umum, Poli KIA, Poli KB dan Poli Gizi. Pemberian Konseling Obat sangat bermanfaat bagi pasien yang menerima obat agar dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien terkait terapi yang diberikan oleh dokter. Apoteker merupakan salah satu tenaga profesi kesehatan yang membantu dalam memberikan konseling terkait terapi yang diberikan agar obat yang dikonsumsi oleh pasien bisa aman dan efektif.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini merupakan&nbsp; penelitian secara desktriptif dengan menggunakan data primer. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien-pasien Rawat Jalan yang berobat di Klinik Sehat Zam-Zam Pada Bulan februari – Maret 2025. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara mencatat dan mengamati dengan menggunakan chekclist yang berisi tentang komponen-komponen informasi Obat. &nbsp;&nbsp;</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil penelitian menunjukkan bahwa standar konseling obat oleh apoteker di Klinik sehat Zam-Zam menunjukkan hasil 100 % pada pemberian informasi nama obat, dosis obat, Cara penggunaan Obat, sediaan obat dan Indikasi Obat. Pada Konseling Obat tidak dilakukan seluruhnya terkait informasi Penyimpanan 91,2%, Kontra Indikasi Obat 81,2%, Stabilitas Obat 87,7%, Efek Samping Obat 83,7% dan Interaksi Obat 82,5 %.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Pemberian Konseling Obat Oleh Apoteker sangat perlu dilakukan di pelayanan kesehatan karena sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan demi tercapainya outcame terapi yang diharapkan yaitu kesembuhan pasien.</p> <p><strong>Kata kunci : </strong>Konseling Obat, Apoteker, Pasien Rawat Jalan, Klinik.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Background:</em></strong><em> Zam Zam Healthy Clinic is One of the primary clinics in Palopo City serving intpatients and outpatients who have several poly services such as dental clinic, general clinic, MCH Clinic, Family planning clinic and Nutrition Clinic. Drug counseling is very useful for patients who receive drugs in order to increase the patient’s knowledge and understanding of the therapy provided by the doctor. Pharmacist are one of the health profeessionals who assist in providing counseling related to the therapy provided so that the drugs consumed by patients can be safe and effective. </em></p> <p><strong><em>Methods</em></strong><em>: This study is a descriptive study using primary data. the samples used in this study were outpatients who sought treatment at the zam zam healthy clinic in february – maret 202. Data collection in this study was carried out by recording and observing using a cheklist containing the components of drug infromation.&nbsp; &nbsp;</em></p> <p><strong><em>Results</em></strong><em>: the results showed that the standard of drug counseling by pharmacist at the zam zam healthy clinic showed 100 % results in providing information on drug names, drug doses, how to use drugs, drug preparations and drug indications. Drug counseling was not carried out entirely related to Prescribing 91,2%, Contra indications of drugs 81,2%, drug stability 87.7%, side effects of drugs 83,7 %, and drug interactions 82,5%. &nbsp;&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Conclusion</em></strong><em>:Drug Counseling by pharmacist is very necessary to be carried out in health services because it is very useful for increasing understanding and knowledge in order to achieve the expected theraupetic outcame, namely patient recovery.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em> : Medication Counseling, Pharmacist, Outpatient, Clinic.</em></p> Muhammad Ashar Muslimin Erna Erawaty Andy Sry Hardiyanti ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-05-28 2025-05-28 7 1 17 21 10.36086/jkpharm.v7i1.2833 Case study on the management of anti-tuberculosis drugs at the Pembina primary health centre and at Siti Fatimah Hospital South Sumatra Province https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2662 <h1><em>According to the standard of pharmaceutical services at health centres and hospitals, the management of pharmaceutical supplies includes planning, procurement, control, storage and distribution as well as recording and reporting. This study is a descriptive observational study by taking data retrospectively. Data collection was carried out in May - June 2024. Data were collected by giving a drug management questionnaire to the person in charge of drugs in hospitals and health centres and then matching the drug management checklist with the available documents. The results of drug management which includes planning, procurement, storage, distribution, recording and reporting have been carried out properly at the Primary Health Care (PHC), but not all have been carried out properly at the hospital, especially the absence of stock recording cards and the absence of annual reports, there are no documents and lists of drugs destroyed due to expiration. According to the manager, the management has been effective, but this is not in accordance with the observation of the availability of documents. </em></h1> Sarmalina Simamora Tedi Tedi Mona Rahmi Rulianti ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-05-28 2025-05-28 7 1 22 30 10.36086/jkpharm.v7i1.2662 EFEKTIVITAS EKSTRAK METANOL RUMPUT KNOP (HYPTIS CAPITATA JACQ.) SEBAGAI AGEN ANTI-INFLAMASI: STUDI IN VIVO https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2734 <p>Latar Belakang: Pengembangan agen antiinflamasi yang efektif sangat penting, dan tanaman obat</p> <p>menjadi sumber yang menjanjikan untuk mengatasi peradangan. Hyptis capitata, yang mengandung</p> <p>berbagai senyawa bioaktif, dipilih sebagai objek penelitian untuk mengevaluasi aktivitas</p> <p>antiinflamasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek ekstrak metanol daun Hyptis</p> <p>capitata pada mencit yang diinduksi inflamasi dengan karagenan.</p> <p>Metode: Pengujian dilakukan secara in vivo dengan menggunakan hewan uji mencit. Perlakuan yang</p> <p>diberikan yakni ekstrak metanol dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 20%, serta kontrol negatif (vaselin)</p> <p>dan kontrol positif (hidrokortison asetat 2,5%). Pembengkakan diukur dengan mengamati tebal lipatan</p> <p>edema pada punggung mencit setiap jam selama 5 jam, dan persentase inhibisi radang dihitung untuk</p> <p>menilai pengurangan inflamasi.</p> <p>Hasil: Hasil menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun Hyptis capitata memiliki efek antiinflamasi</p> <p>yang signifikan, dengan dosis 10% dan 20% memberikan penurunan edema dan inhibisi radang yang</p> <p>hampir setara dengan hidrokortison asetat. Ekstrak dengan dosis 5% menunjukkan efek yang lebih</p> <p>rendah tetapi tetap signifikan dalam mengurangi inflamasi.</p> <p>Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol daun Hyptis</p> <p>capitata memiliki potensi sebagai agen antiinflamasi alami dan dapat digunakan sebagai alternatif terapi</p> <p>untuk inflamasi ringan hingga sedang.</p> Devina A.p Pakaya Widy Susanti Abdulkadir La Ode Aman ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-05-28 2025-05-28 7 1 31 39 10.36086/jkpharm.v7i1.2734 Mini Review Pharmacy Oncology: Current Trends and Future Directions https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2714 <p><strong>Abstract</strong><br> Pharmacy Oncology has made significant strides in improving cancer care through the development of targeted therapies, immunotherapies, pharmacogenomics, and nanotechnology. However, challenges remain in optimizing drug efficacy, managing adverse events, and ensuring equitable access to these advanced treatments. The evolving role of pharmacists in oncology will be crucial in addressing these challenges, ensuring that patients benefit from the latest advancements in cancer care. Pharmacy oncology plays a critical role in advancing cancer treatment by improving the efficacy, safety, and accessibility of therapies. This review highlights current trends in pharmacy oncology, including the emergence of targeted molecular therapies, immunotherapy innovations, nanoparticle-based drug delivery, and the integration of personalized medicine. Key challenges such as high treatment costs, drug resistance, and access disparities are explored alongside their implications for patient care. Future opportunities are identified, emphasizing advancements in pharmacogenomics, digital health technologies, and collaborative approaches to address unmet needs. This review underscores the necessity for continuous innovation to enhance therapeutic outcomes and improve the quality of life for cancer patients.</p> <p><strong>Keywords: O</strong><strong>ncology Pharmacy</strong><strong> ; </strong><strong>targeted therapies</strong><strong>, </strong><strong>immunotherapy</strong><strong>, </strong><strong>pharmacogenomics</strong><strong>, </strong><strong>Review </strong></p> Sonlimar Mangunsong Aninditha Rachmah Ramadhiani Vera Astuti ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-05-28 2025-05-28 7 1 40 48 10.36086/jkpharm.v7i1.2714 PENGARUH INTERVENSI MEDICAL TABLE TERHADAP PENGENDALIAN GULA DARAH DAN KEPATUHAN OAD DM TIPE 2 DI RUMAH SAKIT GANESHA https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2848 <p>Diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu penyakit kronis yang semakin meningkat prevalensinya dan memerlukan perhatian serius dalam pengelolaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengaruh intervensi menggunakan medical table terhadap pengendalian gula darah dan kepatuhan terhadap penggunaan obat oral antidiabetes (OAD) pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperimental dengan <em>one group pretest-posttest design</em>, dilakukan di Rumah Sakit Ganesha selama tiga bulan dengan mengambil data rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Responden yang bersedia berpartisipasi telah menandatangani formulir persetujuan (<em>informed consent</em>). Data diukur dengan menggunakan <em>Brief Medication Questionnaire (BMQ)</em> dan pengecekan gula darah berkala sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi menggunakan medical table secara signifikan meningkatkan pengendalian gula darah serta kepatuhan pasien dalam menggunakan OAD. Data analisis menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam parameter gula darah dan skor kepatuhan setelah intervensi, yang mendukung hipotesis bahwa intervensi berpengaruh positif. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penggunaan <em>medical table</em> sebagai intervensi efektif dalam meningkatkan pengendalian gula darah dan kepatuhan pengobatan pada pasien diabetes melitus tipe 2.</p> <p>&nbsp;</p> Kadek Widyantari Made Dwike Swari Santi Melista Putri ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-05-28 2025-05-28 7 1 49 59 10.36086/jkpharm.v7i1.2848 EFEKTIVITAS KOMPRES PANAS DAN DINGIN TERHADAP NYERI DISMENORE https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2829 <p><strong>Metode:</strong> Penelitian eksperimental ini melibatkan 20 responden yang dibagi ke dalam dua kelompok intervensi. Tingkat nyeri diukur menggunakan <em>Numerical Rating Scale</em> (NRS) sebelum dan sesudah pemberian kompres panas (40–45°C) atau kompres dingin (15–18°C) selama 15 menit. Data dianalisis menggunakan uji Paired T-test dan Independent T-test.<br> <strong>Hasil:</strong> Baik kompres panas maupun dingin secara signifikan menurunkan tingkat nyeri (p &lt; 0,05). Namun, penurunan rata-rata skala nyeri lebih besar pada kelompok kompres panas (4,40) dibandingkan dengan kompres dingin (1,20). Hasil uji Independent T-test menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua intervensi (p = 0,001), dengan kompres panas lebih efektif.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Kompres panas dan dingin sama-sama efektif dalam mengurangi nyeri dismenore, namun kompres panas terbukti lebih efektif berkat efek vasodilatasinya yang meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi ketegangan otot.</p> Vonna Aulianshah Azwa Nafisa Ramaza Rizka Ernita Silviana Berwi Fazri Pamudi ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-05-28 2025-05-28 7 1 60 67 10.36086/jkpharm.v7i1.2829 PROFIL METABOLIT DAN PENENTUAN NILAI SUN PROTECTION FACTOR IN VITRO EKSTRAK ETANOL DAUN MURBEI (Morus alba L.) SEBAGAI TABIR SURYA https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2878 <p style="font-weight: 400;">Besarnya kemampuan tabir surya untuk melindungi kulit ditentukan melalui nilai SPF yang menyatakan lamanya kulit seseorang berada dibawah sinar matahari tanpa mengalami sengatan surya. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan nilai SPF dari ekstrak etanol daun murbei (Morus alba L.). Daun murbei memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, polifenol dan terpenoid yang mempunyai peranan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menetahui potensi penggunaan ekstrak etanol daun murbei sebagai tabir surya. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dan penentuan nilai SPF dilakukan secara in vitro menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. Absorbansi ekstrak daun murbei diukur pada panjang gelombang sinar UV-B yaitu 290-320 nm. Penentuan nilai SPF didasarkan pada persamaan Mansur. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa daun murbei terbukti memiliki potensi sebagai tabir surya dengan nilai SPF rata-rata 3,19 yang terkategori minimal pada konsentrasi 300 ppm dan sebesar 6,27 yang terkategori ekstra pada konsentrasi 600 ppm. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dikembangkannya produk tabir surya berbahan dasar ekstrak etanol daun murbei.</p> Alinda Tania Yeni Agustin ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-02 2025-06-02 7 1 68 74 10.36086/jkpharm.v7i1.2878 UJI IN VITRO KOMBINASI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) DAN KULIT BUAH SALAK (Salacca zalacca) TERHADAP BAKTERI E coli https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2889 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p><span style="font-size: 11.000000pt; font-family: 'TimesNewRomanPS'; font-style: italic;">Escherichia coli </span><span style="font-size: 11.000000pt; font-family: 'TimesNewRomanPSMT';">bacterial infection is one of the main causes of digestive tract disorders and shows resistance to several conventional antibiotics. Plants such as guava leaves (</span><span style="font-size: 11.000000pt; font-family: 'TimesNewRomanPS'; font-style: italic;">Psidium guajava </span><span style="font-size: 11.000000pt; font-family: 'TimesNewRomanPSMT';">L.) and snake fruit skin (</span><span style="font-size: 11.000000pt; font-family: 'TimesNewRomanPS'; font-style: italic;">Salacca zalacca</span><span style="font-size: 11.000000pt; font-family: 'TimesNewRomanPSMT';">) are alternative plants that are potential traditional treatments because they have secondary metabolites alkaloids, flavonoids, tannins, and saponins that have antibacterial effectiveness. This study aims to </span></p> </div> </div> </div> <div class="page" title="Page 2"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p><span style="font-size: 11.000000pt; font-family: 'TimesNewRomanPSMT';">determine the effectiveness of the combination of ethanol extracts of the two ingredients on the growth of </span><span style="font-size: 11.000000pt; font-family: 'TimesNewRomanPS'; font-style: italic;">Escherichia coli</span><span style="font-size: 11.000000pt; font-family: 'TimesNewRomanPSMT';">. This study was conducted using the disc diffusion method. Maceration is the extraction method chosen using 96% ethanol solvent in a ratio of 1:5. Snake fruit skin extract and guava leaf extract were combined with concentrations of 20%:30%, 20%:40%, and 20%:50%. Testing was carried out on nutrient agar media inoculated with </span><span style="font-size: 11.000000pt; font-family: 'TimesNewRomanPS'; font-style: italic;">Escherichia coli </span><span style="font-size: 11.000000pt; font-family: 'TimesNewRomanPSMT';">and incubated for 24 hours at 37°C. The results showed that the combination of extracts had antibacterial activity with inhibition zone diameters of 14.95 mm (strong), 17.01 mm (strong), and 20.25 mm (very strong), respectively. The positive control of ciprofloxacin showed an inhibition zone of 29.12 mm, while the negative control did not show an inhibition zone. The ANOVA test showed significant results (p = 0.001), indicating a significant difference between treatments. </span></p> <p><span style="font-size: 11.000000pt; font-family: 'TimesNewRomanPS'; font-weight: bold;">Keywords : </span><span style="font-size: 11.000000pt; font-family: 'TimesNewRomanPSMT';">Antibacterial, Guava leaves, </span><span style="font-size: 11.000000pt; font-family: 'TimesNewRomanPS'; font-style: italic;">Escherichia coli</span><span style="font-size: 11.000000pt; font-family: 'TimesNewRomanPSMT';">, Ethanol extract, Snake fruit skin </span></p> </div> </div> </div> Yudi Achmad Wahyudi Yeni Agustin Mayarani Wilsya Rizky Hidayati Salbia ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-03 2025-06-03 7 1 75 83 10.36086/jkpharm.v7i1.2889 PROFIL PENYIMPANAN HIGH ALERT MEDICATION DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT X NUSA DUA https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2661 <p><strong>Latar Belakang: </strong>Obat-obat yang perlu diwaspadai (<em>high alert medication</em>) merupakan kelompok obat yang berisiko tinggi mengakibatkan kesalahan serius (<em>sentinel event</em>) dan Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD) sehingga penanganan dan pengawasannya lebih ketat, terutama selama proses penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan profil penyimpanan <em>high alert medication</em> di Instalasi Farmasi RS X Nusa Dua ditinjau dari Panduan Pengelolaan <em>High Alert Medication</em> di RS X Nusa Dua.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 64 item yang ditentukan secara <em>total sampling</em>. Item dibandingkan dengan Panduan Pengelolaan <em>High Alert Medication</em> di RS X Nusa Dua dan dianalisis kesesuaiannya dalam persentase.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Beberapa <em>high alert medication</em> yang diteliti belum sesuai dengan ketentuan penyimpanan Panduan di RS X Nusa Dua. Ketentuan kedelapan yaitu “Penyimpanan obat NORUM/LASA dipisahkan dalam kompartemen yang berbeda dan tidak diletakkan bersebelahan serta kompartemen penyimpanan obat harus diberikan label LASA”, dari jumlah total 26 item, ditemukan hanya 20 item (76,92%) yang sesuai. Ketidaksesuaian tertinggi pada ketentuan kedua terkait label "High Alert" dimana dari jumlah total 64 item hanya 39 item (60,94%) yang sesuai dan 25 item (39,06%) tidak sesuai dengan Panduan.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Secara keseluruhan, profil penyimpanan <em>high alert medication</em> di Instalasi Farmasi RS X Nusa Dua didapatkan hasil kesesuaian penyimpanan <em>high alert medication</em> sebesar 92,23% yang sesuai dengan ketentuan pada Panduan Pengelolaan <em>High Alert Medication</em> di RS X Nusa Dua.</p> Gusti Ayu Oviani Putu Ika Indah Indraswari Anak Agung Istri Puspita Dewi ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-02 2025-06-02 7 1 84 90 10.36086/jkpharm.v7i1.2661 Uji Aktivitas Antidiare Kombinasi Ekstrak Metanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava) Dan Daun Sirih (Piper betle) Pada Mencit Jantan( Mus muscullus ) https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2736 <p>Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) dan Daun Sirih (Piper betle L.) merupakan salah satu tanaman herbal atau obat tradisional yang digunakan untuk mengobati diare atau mencret, disentri dan kolesterol. Komponen aktif yang banyak terdapat pada kedua tanaman ini yang memiliki efek antidiare adalah tanin dan flavonoid dimana flavonoid dapat menghambat pengeluaran asetilkolin dan kontraksi usus, tanin memiliki efek mengurangi peristaltik usus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas daun jambu biji dan daun sirih terhadap antidiare pada mencit. Daun Jambu Bij dan daun Sirih diekstraksi dengan metode maserasi. Aktifitas antidiare menggunakan metode proteksi yaitu tikus diberi 1 ml oleum ricini secara oral, kemudian didiamkan selama 1 jam. Selanjutnya masing-masing kelompok diberi perlakuan, yaitu kelompok I diberi suspensi Na-CMC 1% sebagai kontrol negatif, kelompok II diberikan suspensi Loperamid HCl sebagai kontrol positif, Kelompok III mencit diberi kombinasi ekstrak metanol daun Jambu Biji : dan daun Sirih 1:1, kelompok IV mencit diberi kombinasi ekstrak metanol daun Jambu Biji : dan daun Sirih 1:2 dan kelompok V mencit diberi kombinasi ekstrak metanol daun Jambu Biji : dan daun Sirih 2:1. Berdasarkan hasil uji statistic One Way Anova diperoleh bahwa ekstrak yang memiliki aktifitas antidiare palin baik yaitu pada kombinasi ekstrak metanol daun Jambu Biji : dan daun Sirih 2:1.</p> <p>&nbsp;</p> Putri Kartika Adhilia Kahar Widy Susanti Abdulkadir Faramita Hiola ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-26 2025-06-26 7 1 91 99 10.36086/jkpharm.v7i1.2736 GAMBARAN PENYIMPANAN OBAT DI RW 008 KELURAHAN JATIMAKMUR KECAMATAN PONDOK GEDE BEKASI https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2732 <p><strong>Latar Belakang: </strong>Penyimpanan obat harus menjadi perhatian khusus, mengingat obat memiliki stabilitas pada suhu tertentu. Manfaat penyimpanan obat yang sesuai untuk mencegah penurunan mutu obat dalam masa penyimpanan dan mencegah kerusakan obat. Obat dapat menjadi cepat rusak bila terpapar sinar matahari, kelembapan udara dan udara yang sangat kering, sehingga perlu dilakukan penyimpanan obat yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran penyimpanan obat RW 008 Kelurahan Jatimakmur Kecamatan Pondok Gede Bekasi.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan <em>proportional random sampling</em>, sehingga diperoleh 333 responden.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian diperoleh 129 responden paling banyak menyimpan 2 item obat, 102 responden menyimpan obat bebas sebanyak 217 item obat, 184 responden menyimpan obat dengan status sisa pemakaian, 208 responden memperoleh obat dari apotek, 21 responden menyimpan obat tidak diketahui tanggal kedaluwarsanya dan sebanyak 155 responden menyimpan obat dimeja tanpa wadah.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan paling banyak 129 responden menyimpan 2 item obat; paling banyak 102 responden menyimpan obat bebas; paling banyak</p> <p>184 responden menyimpan obat dengan status sisa pemakaian; paling banyak 208 responden memperoleh obat dari apotek; paling banyak 309 responden menyimpan obat belum kedaluwarsa; paling banyak 155 responden menyimpan obat di meja tanpa wadah.</p> Umul Angga Brahmono Bayu Dwi Handono Fani Amelia ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-26 2025-06-26 7 1 100 104 10.36086/jkpharm.v7i1.2732 EFFECTS OF COMBINED EXPOSURE TO CARBON MONOXIDE AND HYDROGEN CYANIDE IN FORENSIC CASES: A LITERATURE STUDY https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2896 <p><strong><em>Background:</em></strong> <em>Carbon monoxide (CO) and hydrogen cyanide (HCN) are two toxic gases commonly released during fires, especially in enclosed spaces. Combined exposure to both gases can lead to synergistic toxic effects, causing systemic hypoxia and rapid death. This study aims to review the toxicological effects of combined CO and HCN exposure in the context of forensic toxicology. <strong>Methods</strong>:&nbsp; This study used a literature study method through searching articles in the PubMed, ScienceDirect, and Google Scholar databases. The articles analyzed were selected based on inclusion criteria in the form of publication years 2018–2023and discussions on the combination of CO and HCN toxicity, as well as exclusion of articles before 2020 and those not relevant to the topic of fire poisoning. <strong>Results</strong>:From the results of the study, CO exposure causes the formation of carboxyhemoglobin (COHb) which inhibits oxygen transport, while HCN inhibits oxygen utilization at the cellular level. The combination of the two exacerbates hypoxia, increasing the risk of sudden death, especially in confined spaces with poor ventilation. The study showed that COHb levels&gt; 30% and HCN&gt; 2 mg/L correlated with death from fire. <strong>Conclusion</strong>:Combined exposure to CO and HCN is rapidly lethal. Detection of COHb and HCN levels is very important for the diagnosis and forensic evaluation of fire victims.</em></p> <p>&nbsp;</p> Balqis Khansa Azzahra Nur Khoiriyah Aulia Fathanisa Nailah Sayyidatii Hayaa ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-05 2025-06-05 7 1 105 113 10.36086/jkpharm.v7i1.2896 EVALUASI CEMARAN MIKROBA PADA KOSMETIK BEDAK PADAT DENGAN METODE ANGKA LEMPENG TOTAL https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2917 <p>Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Angka Lempeng Total dalam sediaan bedak padat lokal yang dijual di Kota Palembang. Bedak merupakan jenis kosmetik yang banyak digunakan dikalangan remaja dan dewasa. Sediaan kosmetik yang stabil adalah suatu sediaan yang masih berada dalam batas yang dapat diterima selama periode waktu penyimpanan dan penggunaan, yang sifat dan karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat. Untuk mengetahui apakah sifat dan karakteristik bedak padat masih dapat diterima, perlu dilakukan pengukuran cemaran mikroba yang terdapat dalam obat tradisional dengan parameter Angka Lempeng Total.<br>Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental deskriptif. Data yang diperoleh berupa Angka Lempeng Total. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi penentuan dan pemilihan tempat pengambilan sampel, pengambilan sampel bedak padat dan pengujian Angka Lempeng Total pada<br>bedak padat.<br>Hasil: Pada penelitian ini diperoleh Angka Lempeng Total dari bedak padat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Angka Lempeng Total sebesar 320 sampai dengan 580 koloni/ml.<br>Kesimpulan: Semua sampel bedak padat lokal yang dijual di Kota Palembang dengan merek yang berbeda memenuhi persyaratan keamanan.</p> Rani Nareza Ulfa Mar'atus Sholikhah Ferawati Suzalin Sarmadi Sarmadi Lilis Maryanti ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-12 2025-06-12 7 1 114 118 10.36086/jkpharm.v7i1.2917 UJIAKTIVITAS ANTIBAKTERI GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOL BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/2657 <p>Background: Diarrheal disease in Indonesia continues to increase every year, this has resulted in the use of drugs that continues to increase. Processing of papaya seeds (Carica papaya L.) which is formulated into effervescent granules that can act as a complementary medicine that functions to inhibit the growth of Escherichia coli bacteria that causes diarrhea. <br>Methods: The research method is to test the antibacterial extract and effervescent granule preparationsthat have been formulated with papaya seed extract in inhibiting the growth of Escherichia coli. <br>Results: Papaya seed extract contains alkaloids, flavonoids, saponins, terpenoids and tannins which are capable of providing antibacterial activity in inhibiting the growth of Escherichia coli bacteria. Effervescent granules with concentrations of 1.5%, 2% and 2.5% had inhibition capacities of 18.5 mm, 14 mm and 19.5 mm, respectively.<br>Conclusion: The largest inhibition zone on effervescent granules of papaya seed extract is formulation 3, replication 2.</p> Putu Ayu Ratih Listiani I Dewa Ayu Eka Purnama Dewi ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-26 2025-06-26 7 1 119 124 10.36086/jkpharm.v7i1.2657