Hubungan Kebiasaan Sarapan, Asupan Zat Besi, dan Siklus Menstruasi dengan Kejadian Anemia pada Siswi SMA Negeri 12 Surabaya
Abstract
Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin tubuh lebih rendah dari kadar normalnya (≥12 g/dL) dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebiasaan sarapan, asupan zat besi, dan siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kebiasaan sarapan, asupan zat besi, dan siklus menstruasi, berhubungan dengan kejadian anemia pada siswi SMA Negeri 12 Surabaya. Penelitian ini adalah kuantitatif melaui pendekatan cross-sectional dan sampel sekundernya terdiri dari 85 murid yang dipilih secara Proportional Random Sampling. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan uji chi-square non-parametrik. Hasil uji statistik menunjukkan adanya korelasi antara kebiasaan sarapan dan anemia (p=0,023), tetapi tidak antara asupan zat besi (p=0,321) dan siklus menstruasi (p=0,530) dengan anemia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kebiasaan sarapan memiliki hubungan dengan kejadian anemia pada siswi SMA Negeri 12 Surabaya, sedangkan asupan zat besi dan siklus menstruasi tidak memiliki hubungan dengan kejadian anemia pada siswi SMA Negeri 12 Surabaya.
Copyright (c) 2025 JGK: Jurnal Gizi dan Kesehatan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work







