Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 1-23 Bulan di Kota Denpasar, Bali

  • Agnes Ika Ratnaningsih Universitas Negeri Surabaya
  • Veni Indrawati Universitas Negeri Surabaya
Keywords: asupan gizi, balita, budaya, pola asuh, stunting

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang menghambat tumbuh kembang anak. Meskipun prevalensi stunting di Provinsi Bali menurun, Kota Denpasar mengalami peningkatan dari 5,5% (2022) menjadi 10,8% (2023). Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko stunting pada balita usia 1–23 bulan di Kota Denpasar dengan pendekatan mix-method dan desain fenomenologi. Data kuantitatif diperoleh melalui SQ-FFQ dan dianalisis menggunakan Nutrisurvey untuk menilai asupan zat gizi makro (energi, karbohidrat, lemak, protein) dan mikro (zat besi, zinc, vitamin A). Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap 14 informan yang dipilih secara purposive dan snowball sampling. Validasi data dilakukan dengan triangulasi sumber dan dianalisis secara deskriptif naratif berbasis content analysis. Hasil menunjukkan bahwa faktor langsung stunting meliputi rendahnya asupan energi, karbohidrat, lemak, dan zat besi, meskipun asupan protein, zinc, dan vitamin A tergolong cukup. Sebagian besar balita juga memiliki riwayat infeksi seperti ISPA dan diare. Faktor tidak langsung mencakup pola asuh yang kurang optimal serta pengaruh budaya terhadap konsumsi pangan dan keterlibatan para calon pengantin dalam pencegahan stunting.

References

Rahmadhita K. Permasalahan stunting dan pencegahannya. J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2020;11(1):225-9. doi:10.35816/jiskh.v10i2.253.

Pratama B, Angraini DI, Nisa K, et al. Penyebab langsung (Immediate Cause) yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak. J Ilmu Kesehat Sandi Husada. 2019;10(2):299-303. doi:10.35816/jiskh.v10i2.167.

Chowdhury TR, Fahim SM, Das S, et al. Factors associated with stunting and wasting in children under 2 years in Bangladesh. Heliyon. 2020;6(9):e04849. doi:10.1016/j.heliyon.2020.e04849.

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Faktor-faktor penyebab kejadian stunting pada balita. 2022 [cited 2024 June 30]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1529/faktor-faktor-penyebab-kejadian-stunting-pada-balita

Rachmawati S, Machmud PB, Hatma RD. Hubungan praktik kesehatan pada awal kehidupan dengan kejadian stunting pada balita. Media Kesehat Masy Indones. 2019;15(2):120-7.

Hatijar H. The Incidence of Stunting in Infants and Toddlers. J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2023;12(1):224-9. doi:10.35816/jiskh.v12i1.1019.

Maryani N. Hubungan pola pemberian makan, pola asuh dan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Desa Babakan Kecamatan Ciseeng tahun 2022. SIMFISIS J Kebidanan Indones. 2023;2(3):397-404. doi:10.53801/sjki.v2i3.130.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Nasional RISKESDAS 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018.

TNP2K. Capaian, tantangan, dan peluang pelaksanaan strategi nasional percepatan pencegahan stunting 2018-2024. Jakarta: Sekretariat Wakil Presiden RI; 2021.

Rohmania D, Lina N, Novianti S. Hubungan asupan energi dan protein, riwayat penyakit infeksi, dan picky eating dengan kejadian stunting di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. J Kesehat Komunitas Indones. 2024;20(1):63-72.

Aisyah IS, Yunianti AE. Hubungan asupan energi dan asupan protein dengan kejadian stunting pada balita (34-59 bulan) di Kelurahan Karanganyar Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. J Kesehat Komunitas Indones. 2021;17(1). doi:10.37058/jkki.v17i1.3603.

Nur AR, Bahar B, Dachlan DM. Hubungan asupan zat gizi makro dan zat gizi mikro dengan stunting pada anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja puskesmas Kabere Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang. J Gizi Masy Indones. 2019;8(2):55-62.

Ayuningtyas I, Simbolon D, Rizal A. Asupan zat gizi makro dan mikro terhadap kejadian stunting pada balita. J Kesehat. 2018;9(3). doi:10.26630/jk.v9i3.960.

Zogara AU, Pantaleon MG. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. J Ilmu Kesehat Masy. 2020;9(2):85-92.

Silaban TDS, Ramadhani SP, Sugiman T. Perbedaan tingkat kecukupan vitamin A, zat besi, dan zink pada balita stunting dan non-stunting di Kabupaten Banyuasin. J Kesehat Andalas. 2022;11(1):39-44. doi:10.25077/jka.v11i1.1984.

Susindra Y, Wahyuningsih RT, Werdiharini AE. Korelasi faktor sosial ekonomi dan tingkat konsumsi zat gizi dengan kejadian stunting. J Kesehat. 2020;8(2). doi:10.25047/j-kes.v8i2.160.

Ernawati F, Syauqy A, Arifin AY, Soekatri MYE, Sandjaja S. Micronutrient deficiencies and stunting were associated with socioeconomic status in Indonesian children aged 6-59 months. Nutrients. 2021;13:1802. doi:10.3390/nu13061802.

Ariastuti R, Kusna K, Cahyani N, Dwiyanti T, Styarini Z, Qonitah F. Pelatihan pembuatan sirup flu dan batuk anak dari bahan alam di Puskesmas Wonosamodro, Boyolali. J Pengabdi Masy Alamarisah. 2023;2(2):60-4.

Abdulaziz R, Suryanti N, Setiawan AS. A review on maternal parenting, child's growth stunting, and oral health. Eur J Dent. 2023. doi:10.1055/s-0043-1764428.

Akram R, Sultana M, Ali N, Sheikh N, Sarker AR. Prevalence and determinants of stunting among preschool children and its urban-rural disparities in Bangladesh. Food Nutr Bull. 2018;39(4):521-35. doi:10.1177/0379572118794770.

Prameswari G. Nutritional status of pregnant women and its impact on child stunting incidence in Indonesia: literature review. World J Adv Res Rev. 2024;21(1):1912-5. doi:10.30574/wjarr.2024.21.1.0145.

Duma O, Arring, Winarti E. Peran sanitasi sehat dalam pencegahan stunting: tinjauan literatur berdasarkan Health Belief Model. J Kesehat Tambusai. 2024;5(1):656-75. doi:10.31004/jkt.v5i1.25383.

Tonara A, Miko NA, Efendi A. Peran keluarga pada tingkat kemandirian personal hygiene anak tunagrahita. JUMPER J Educ Multidiscip Res. 2023;2(2):38-49. doi:10.56921/jumper.v2i2.92.

Candra A. Epidemiologi stunting. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2020. Available from: http://eprints.undip.ac.id/80670/

Sinaga et al. Gizi dalam siklus kehidupan. 1st ed. Yayasan Kita Menulis; 2022. ISBN 978-623-342-426-4.

Zullaiha S, Purnamaningrum YE, Santi MY. Factors affecting incident of stunting in children under five years. J Kesehat Ibu Anak. 2022;15(2):139-47. doi:10.29238/kia.v15i2.1053.

Lestari DN. Literature review: tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian ASI eksklusif berdasarkan usia, pendidikan dan status pekerjaan. J Multidisiplin Indones. 2023;2(6):1262-70. doi:10.58344/jmi.v2i6.278.

Anandita MYR, Gustina I. Pencegahan stunting pada periode golden age melalui peningkatan edukasi pentingnya MPASI. J Ilm Pengabdi Masy. 2022;1(2):79-86. Available from: https://journal.unigha.ac.id/index.php/Al_Ghafur/article/view/917

Adillah D, Banati O, Fashihah AB, Nada S. Tinjauan etnozoologi terkait larangan penyembelihan sapi (Bos taurus) di Kudus menurut filosofi ajaran Sunan Kudus. Bioscientist J Ilm Biol. 2024;12(2):2646-54. doi:10.33394/bioscientist.v12i2.12047.

Hastuti S, Lestari A, Kurniasih W. Pengaruh pekerjaan ibu terhadap kejadian stunting pada balita di Kabupaten Bogor. J Gizi Kesehat Indones. 2020;15(3):145-52.

Hatta H, Nuryani, Mikkie. Pengetahuan dan sikap berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada baduta. Gorontalo J Nutr Diet. 2021;1(1):7-15.

Sihotang KB, Nurdin A, Fitria U, Dinen KA, Kurnia R. Edukasi gizi pada ibu hamil mencegah stunting pada kelas ibu hamil. Public Health J. 2024;1(2):1-12. doi:10.62710/mmffx789.

Published
2025-12-27