JGK: Jurnal Gizi dan Kesehatan https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk <p><span class="JLqJ4b ChMk0b" data-language-for-alternatives="en" data-language-to-translate-into="auto" data-phrase-index="0"><strong>Jurnal Gizi dan Kesehatan</strong> is an open access with <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220324411940806">e-ISSN 2829-2014</a> and p-ISSN 2829-2057; and peer-reviewed journal containing research articles in the field of nutrition and health, related to clinical nutrition, community nutrition, and food service (Nutritional Institutions and Food Technology) .</span> <span class="JLqJ4b ChMk0b" data-language-for-alternatives="en" data-language-to-translate-into="auto" data-phrase-index="1">This journal is published by </span><span class="JLqJ4b ChMk0b" data-language-for-alternatives="en" data-language-to-translate-into="auto" data-phrase-index="1">Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Palembang</span><span class="JLqJ4b ChMk0b" data-language-for-alternatives="en" data-language-to-translate-into="auto" data-phrase-index="1"> with a frequency of being published twice a year (June and December).</span></p> <p>&nbsp;</p> en-US <p>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p> <ol> <li class="show">Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a&nbsp;<a href="http://creativecommons.org/licenses/by/3.0/" target="_new">Creative Commons Attribution License</a>&nbsp;that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.</li> <li class="show">Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.</li> <li class="show">Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work</li> </ol> jgk@poltekkespalembang.ac.id (Admin) devyks@poltekkespalembang.ac.id (Devy Kartika Sari) Tue, 30 Dec 2025 00:20:16 +0000 OJS 3.1.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 1-23 Bulan di Kota Denpasar, Bali https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/2864 <p>Stunting merupakan masalah gizi kronis yang menghambat tumbuh kembang anak. Meskipun prevalensi stunting di Provinsi Bali menurun, Kota Denpasar mengalami peningkatan dari 5,5% (2022) menjadi 10,8% (2023). Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko stunting pada balita usia 1–23 bulan di Kota Denpasar dengan pendekatan mix-method dan desain fenomenologi. Data kuantitatif diperoleh melalui SQ-FFQ dan dianalisis menggunakan Nutrisurvey untuk menilai asupan zat gizi makro (energi, karbohidrat, lemak, protein) dan mikro (zat besi, zinc, vitamin A). Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap 14 informan yang dipilih secara <em>purposive</em> dan <em>snowball sampling</em>. Validasi data dilakukan dengan triangulasi sumber dan dianalisis secara deskriptif naratif berbasis <em>content analysis.</em> Hasil menunjukkan bahwa faktor langsung stunting meliputi rendahnya asupan energi, karbohidrat, lemak, dan zat besi, meskipun asupan protein, zinc, dan vitamin A tergolong cukup. Sebagian besar balita juga memiliki riwayat infeksi seperti ISPA dan diare. Faktor tidak langsung mencakup pola asuh yang kurang optimal serta pengaruh budaya terhadap konsumsi pangan dan keterlibatan para calon pengantin dalam pencegahan stunting.</p> Agnes Ika Ratnaningsih, Veni Indrawati ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/2864 Sat, 27 Dec 2025 01:51:10 +0000 Perilaku Gizi Remaja Putri Terhadap Zat Anti Gizi Dan Kaitannya Dengan Anemia Di SMAN 1 Kelapa, Bangka Barat https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/2962 <p><em>Anemia remains a major public health issue among adolescent girls in Indonesia. This study aimed to analyze the relationship between knowledge, attitudes, and practices (KAP) regarding anti-nutritional substances and anemia status among female students aged 15–18 years at SMAN 1 Kelapa, West Bangka. A cross-sectional design was used with 48 randomly selected participants. Data were collected through structured questionnaires and secondary hemoglobin data from the Aksi Bergizi screening. Results showed an anemia prevalence of 41.7%, with median knowledge, attitude, and practice scores of 9, 10, and 7, respectively. Spearman correlation analysis revealed no significant relationship between KAP and anemia status (p &gt; 0.05). These findings suggest that knowledge, attitude, and practice concerning anti-nutrients are not the main determinants of anemia. Interventions should also address other contributing factors such as iron intake, menstrual patterns, and overall nutritional status</em></p> Ori Pertami Enardi, Zenderi Wardani, Ratmawati Ratmawati, Eri Virmando, Jenisya Febriani ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/2962 Sat, 27 Dec 2025 02:22:39 +0000 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Dan Status Gizi Pada Baduta di Wilayah Kerja Puskesmas Sawah Lebar, Kota Bengkulu https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/3300 <p style="font-weight: 400;">Asupan gizi yang cukup sangat krusial pada dua tahun pertama kehidupan anak untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Kekurangan gizi pada periode ini dapat menimbulkan dampak jangka panjang seperti gangguan mental, motorik, bahkan kematian. Beberapa faktor lain yang menjadi penyebab yaitu pemberian Makanan Pendamping ASI&nbsp; (MPASI) yang tidak adekuat dan penyapihan yang terlalu cepat. Penelitian bertujuan mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian MPASI dan status gizi pada baduta di wilayah kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode desain deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki baduta usia 6-23 bulan di Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu, dengan sampel sebanyak 48 ibu yang dipilih menggunakan teknik <em>accidental</em><em> sampling</em>. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar ibu baduta memiliki pengetahuan yang cukup tentang pemberian MPASI (47,9%). Sebagian kecil baduta menunjukkan status kurang berdasarkan indikator Berat Badan menurut Umur (BB/U) (4.2%), Panjang Badan menurut Umur (PB/U) (4.2%), Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) (6,3%), dan Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) (6,3%). Meskipun demikian, mayoritas baduta masih berada dalam kategori status gizi baik. Disimpulkanmayoritas ibu baduta di wilayah kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu memiliki pengetahuan yang cukup tentang MPASI, dan sebagian kecil baduta memiliki status gizi kurang.</p> Dina Aulia, Betty Yosephin Simanjuntak, Yunita Yunita ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/3300 Sat, 27 Dec 2025 02:45:22 +0000 Determinasi Status Yodium Ibu Hamil Berdasarkan Karakteristik Sosial, Pengetahuan Gizi, Perilaku Konsumsi, dan Kadar Garam Beryodium https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/3410 <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10.0pt; font-family: 'Arial',sans-serif;">Defisiensi iodium pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berdampak serius terhadap perkembangan janin, termasuk risiko gangguan pertumbuhan, hipotiroidisme, serta penurunan fungsi kognitif anak. Penelitian ini bertujuan menganalisis determinan status iodium pada ibu hamil berdasarkan karakteristik sosial, pengetahuan gizi, perilaku konsumsi, dan kadar iodium garam rumah tangga. Desain penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 132 ibu hamil di Kabupaten Sukabumi pada Mei–Agustus 2025. Status iodium diukur melalui konsentrasi iodium urin (UIC), sedangkan kadar iodium garam diuji dengan rapid test kit. Analisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 41,7% ibu hamil mengalami defisiensi iodium. Analisis bivariat menemukan hubungan signifikan antara status iodium dengan pendidikan (p=0,021), pengetahuan gizi (p=0,004), perilaku konsumsi garam beryodium (p=0,008), dan kadar iodium garam rumah tangga (p=0,001). Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor dominan adalah kadar iodium garam (OR=3,42; 95% CI: 1,65–7,10) dan pengetahuan gizi (OR=2,58; 95% CI: 1,20–5,56). Simpulan, kualitas garam rumah tangga dan literasi gizi merupakan faktor kunci dalam pencegahan defisiensi iodium pada ibu hamil. Intervensi perlu difokuskan pada pengawasan mutu garam serta edukasi gizi yang terarah untuk memastikan kecukupan iodium selama kehamilan.</span></p> Ahmad Faridi, I Made Rai Sudarsono, Mohammad Furqan, Falah Indriawati Barokah ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/3410 Sat, 27 Dec 2025 03:39:14 +0000 Pengaruh Pemberian Nugget Modifikasi Hati Ayam Boiler dan Daun Bayam Hijau terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Remaja Putri di MAN Rejang Lebong https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/2349 <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><strong><em>Background</em></strong><em>: Iron nutritional anemia is the biggest micronutrient problem in Indonesia, which occurs in groups of toddlers, school children, pregnant women, women and adult men.</em> <em>In general, anemia is a condition where the hemoglobin level is lower than normal.</em> <em>According to WHO, in 2021, the prevalence of anemia in productive women (15-54) in the world is around 29.9%.</em> <em>Objective: This research aims to determine the effect of giving modified boiler chicken liver nuggets and green spinach leaves on increasing hemoglobin levels in anemic adolescent girls.</em> <em>This research was conducted from 22 April to 06 May 2024 at MAN Rejang Lebong Research <strong>Method:</strong> used in this research was the Quasy Experiment method with a one group pre-post test design, namely a quasi-experiment carried out on one group.</em> <em>The sample was selected using quota sampling with a sample size of 41 people.</em> <strong><em>Results:</em></strong><em> statistical tests showed that the effect of giving modified chicken liver nuggets and green spinach leaves showed that the average Hemoglobin level before the intervention was 10.89 g/dL with a standard deviation of 1,037 and after the intervention it was 11.55 g/dL with a standard deviation of 1,470 Results</em> <em>The difference in the average measurement of hemoglobin levels before and after was 0.73 g/dL with a standard deviation of 1.253.</em> <em>The statistical test results obtained a p value = 0.000, so it can be concluded that there was an effect of giving modified chicken liver nuggets and green spinach leaves on increasing Hemoglobin levels before and after the intervention.</em> <strong><em>Conclusion:</em></strong><em> There is an effect of giving modified boiler chicken liver nuggets and green spinach leaves on increasing hemoglobin levels in adolescent girls </em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Nugget, Anemia, Boiler Chicken Liver, Green Spinach</em></p> Maya Aprilia, Ahmad Sadiq, Yunita Nazarena, Winda Sari ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/2349 Sat, 27 Dec 2025 08:44:24 +0000 Determinan Potensi Risiko Stunting: Sistematis Literatur Review https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/2991 <p>Stunting is a significant health issue affecting the world today, particularly in developing countries. The Southeast Asian region accounts for more than a quarter of all stunted children worldwide. In addition to impacting child development, mortality, and morbidity will also affect the economy and productivity of countries in the future.&nbsp; This scoping review aims to systematically map the research conducted in this area and identify existing knowledge gaps related to risk factors for stunting. The scoping review was conducted using three PubMed databases, the keywords used were "Children", "Risk Factor", and "Potential Stunting". Inclusion criteria were as follows: (1) studies with a population of children under five years of age, (2) studies that addressed risk factors for stunting, (3) studies of all types, and (4) articles published in English. Of the 200 articles, 98 met the inclusion criteria.&nbsp; This review categorised risk factors associated with stunting in children under five years of age into the Food cluster, Physical and social cluster, Health Services, and Housing. Underlying factors included food provisioning practices and access to health services and care. The underlying factors causing stunting are environmental, household health, and socioeconomic factors. This scoping review identified risk factors for childhood stunting, including child attributes, parental traits, the amount of food consumed by the child, child health, eating habits, access to health services, household and environmental health, and socioeconomic status. These factors are interrelated and influence each other. Therefore, paying attention to these factors is necessary to reduce the risk of stunting.</p> Sugeng Wiyono, Arif Sumantri ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/2991 Sat, 27 Dec 2025 00:00:00 +0000 Konsumsi Protein, Zat Besi dan Asam Folat dapat Mempemgaruhi Kadar Hemoglobin Remaja Putri https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/3243 <p>Usia remaja antara 11 hingga 20 tahun adalah waktu yang penting untuk transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Banyak remaja, terutama perempuan, menderita anemia dan malnutrisi kronis selama tahap ini. Hal ini berdampak buruk terhadap kesehatan dan perkembangan mereka, bahkan dapat memengaruhi keturunan mereka, serta memperparah siklus malnutrisi antargenerasi (WHO, 2019). Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui bagaimana kadar hemoglobin pada remaja perempuan kelas X di Kota Bengkulu berhubungan dengan pola makan mereka yang mengandung protein, zat besi, dan asam folat, dengan menggunakan metodologi <em>cross-sectional</em> dan pendekatan kuantitatif dan analisis observasional, studi ini melibatkan 72 responden yang dipilih melalui <em>simple random sampling</em>. Analisis data dilakukan men erapkan uji <em>chi-square</em>. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara asupan protein (p &lt; 0,001), zat besi (p = 0,001), dan asam folat (p = 0,004) terhadap kadar hemoglobin.Kesimpulannya, kecukupan asupan protein, zat besi, dan asam folat sangat penting untuk meningkatkan kadar hemoglobin dan mendukung kesehatan remaja putri.</p> Intan Purnama Sari, Kusdalinah Kusdalinah, Anang Wahyudi, Yunita Yunita, Desri Suryani ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/3243 Sat, 27 Dec 2025 10:04:50 +0000 Asupan Zat Gizi Makro Dan Status Gizi Pada Anak Remaja Di SMP Negeri 5 Kota Bengkulu Tahun 2025 https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/3049 <p>Remaja merupakan kelompok usia yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan pesat sehingga membutuhkan asupan zat gizi makro yang optimal. Ketidakseimbangan asupan gizi dapat berdampak pada status gizi yang kurang atau lebih. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII SMPN 5 Kota Bengkulu, dengan sampel sebanyak 57 responden yang dipilih menggunakan teknik random sampling. Data status gizi diperoleh melalui pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan), sedangkan data asupan zat gizi makro (protein, lemak, dan karbohidrat) dikumpulkan menggunakan formulir <em>Semi Food Frequency Questionnaire (Semi-FFQ).</em> Analisis dilakukan secara univariat dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Sebagian besar anak remaja di SMP Negeri 5 Kota Bengkulu memiliki status gizi dalam kategori baik (61,4%), sementara sisanya berada dalam kategori gizi lebih (21,1%), gizi kurang (12,3%) dan obesitas (5,3%). Mayoritas responden memiliki asupan zat gizi makro berlebih. Temuan ini mengindikasikan perlunya edukasi gizi dan pemantauan pola makan guna mencegah risiko gizi lebih dan menjaga keseimbangan asupan sesuai kebutuhan remaja</p> Viola Veronica, Jumiyati Jumiyati, Kamsiah Kamsiah ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/3049 Sun, 28 Dec 2025 01:42:52 +0000 Hubungan Tingkat Pengetahuan, Perilaku Sarapan, Dan Perilaku Konsumsi Minuman Berpemanis Dengan Status Gizi Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta II https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/2986 <p><strong>Latar belakang: </strong>Status gizi mencerminkan keseimbangan antara konsumsi, penyerapan, dan penggunaan zat gizi. Gizi lebih menjadi masalah utama di Indonesia. Berdasarkan SKI 2023, prevalensi berat badan lebih pada dewasa mencapai 14,3% dan obesitas 23,4%. Di Jakarta Selatan, prevalensi berat badan lebih sebesar 16,7%.<strong> Tujuan: </strong>Menganalisis hubungan antara perilaku sarapan dan konsumsi minuman berpemanis dengan status gizi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta II (Januari–Februari 2025).<strong> Metode:</strong> deskriptif analitik dengan desain <em>cross-sectional</em> pada 84 mahasiswa yang dipilih secara <em>systematic random sampling</em>. <strong>Hasil: </strong>Rata-rata skor pengetahuan mahasiswa adalah 81,29 (kategori baik). Sebagian besar mahasiswa sarapan, namun tidak memenuhi rekomendasi energi sarapan (15–30% kebutuhan harian). Rata-rata frekuensi konsumsi minuman berpemanis adalah 8,9 kali/minggu. Asupan gula harian dari minuman berpemanis sebesar 5,6%, melebihi batas anjuran WHO.<strong> Kesimpulan: </strong>Terdapat hubungan signifikan antara perilaku sarapan (p=0,027), frekuensi konsumsi minuman berpemanis (p=0,006), dan asupan gula harian (p=0,007) dengan status gizi mahasiswa. Disarankan edukasi melalui media digital dan penyediaan air minum gratis di lingkungan kampus.</p> <p>&nbsp;</p> Ghina Alifia Yusma Ridwan, Titus Priyo Harjatmo, Sugeng Wiyono, Anastu Regita Nareswara ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/2986 Mon, 29 Dec 2025 07:32:23 +0000 Gambaran Pengetahuan, Sikap, Aktivitas Fisik, Asupan Zat Gizi Makro dan Serat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Sosial Palembang https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/3278 <p>Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan metabolik ketika tubuh tidak dapat memproses karbohidrat yang disebabkan mekanisme insulin, sehingga muncul gejala hiperglikemia, poliuria, polifagia, polidipsia, yang dapat menyebabkan dispnea, lipemia, ketonuria, dan bisa berakhir koma. Tujuan umum peneliti adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, aktivitas fisik, asupan zat gizi makro, serat pada pasien diabetes melitus tipe2 di Puskesmas Sosial Palembang. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan metode <em>crossectional</em>. Populasi penelitian ini adalah pasien DM tipe2 di wilayah kerja Puskesmas Sosial Palembang, sampel sebanyak 41 sampel dipilih dengan metode <em>purposive sampling.</em> Temuan penelitian mengungkapkan tingkat pengetahuan kurang yaitu (48,8%), sikap cukup baik yaitu (75,6%), aktivitas fisik sedang (63,4%), asupan energi lebih (63,4%), asupan protein lebih (34,1%), asupan lemak lebih (87,8%), asupan karbohidrat baik (48,8%)<em>, </em>asupan serat kurang yaitu (97,6%), kadar gula darah hiperglikemia yaitu (63,4%). Kesimpulan penelitian ini adalah pengetahuan responden kurang, sikap responden cukup, aktivitas fisik sedang, asupan energi dan lemak lebih, asupan protein lebih, karbohidrat baik, asupan serat kurang, dan kadar gula darah hiperglikemia. Disarankan kepada pihak Puskesmas untuk melakukan edukasi berkala untuk meningkatkan pengetahuan pasien seperti melakukan penyuluhan khususnya pada pasien DM.</p> Nadila Mega Putri, Susyani Susyani, Ahmad Sadiq, Muzakar Muzakar, Afriyana Siregar ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/3278 Mon, 29 Dec 2025 07:42:48 +0000 Nutritional Management of a Patient with ESRD and AMI: A Case Study on Energi-Protein Adequacy and Clinical Improvement https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/3317 <p><strong><em>Background</em></strong><em>: Chronic kidney disease is a major risk factor for cardiovascular disease, and the risk increases as kidney function declines. </em><strong><em>Objective</em></strong><em>: To present a case study of a patient with ESRD and AMI, focusing on clinical conditions and energy–protein adequacy through nutritional care. </em><strong><em>Methods</em></strong><em>: An observational case study in a hospital setting, with data collected through interviews, observation, and medical records. </em><strong><em>Results</em></strong><em>: Over five days of nutritional intervention, energy intake increased from 62% to 88% of requirements, and protein from 54% to 105%. Clinical improvements included reduced nausea and better food tolerance. </em><strong><em>Conclusions</em></strong><em>: Stepwise nutritional interventions, from liquid to regular diet, improved energy–protein intake and supported clinical recovery in an ESRD patient with AMI. </em></p> Zahwa Hana Pertiwi, Setyo Prihatin, Yuniarti Yuniarti ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/3317 Tue, 30 Dec 2025 03:17:51 +0000 Peran Asupan Energi, Kualitas Tidur, dan Tingkat Stres Dalam Memicu Night Eating Syndrome Pada Mahasiswa UPI https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/3422 <p>Permasalahan gizi pada remaja perlu menjadi perhatian utama karena dampaknya yang serius bagi kesehatan saat menginjak dewasa. Permasalahan gizi bisa timbul dari pola dan perilaku makan yang menyimpang, Salah satunya Night Eating Syndrome (NES) yang banyak ditemukan pada kalangan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan asupan energi, kualitas tidur, dan tingkat stress terhadap timbulnya gangguan makan NES. Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan desain cross-sectional. Besar sampel penelitian 73 mahasiswa dengan kriteria inklusi berusia 19-24 tahun, mahasiswa aktif 3 fakultas di UPI, tidak sedang menjalani diet atau dalam kondisi sakit, dan bersedia. Analisis univariat dan bivariat menggunakan Uji Korelasi Rank Spearman dengan perangkat lunak SPSS. Hasil studi menunjukkan bahwa mayoritas subjek (72%) tidak mengalami NES, terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur (p=0,002) dan tingkat stress (p=0,018) terhadap NES. Sementara itu, asupan energi tidak berkorelasi positif dengan kejadian NES (P=0,169). Semakin tinggi tingkatan stress yang dialami ditambah dengan buruknya kualitas tidur, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami NES. Sementara itu, jumlah asupan energi harian tidak memberikan pengaruh pada seseorang untuk mengalami NES ataupun tidak.</p> Shafa Auliya, Widya Astuti, Muchamad Rizki Sentani, Ayu Mutiara Santanu ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jgk/article/view/3422 Tue, 30 Dec 2025 05:11:45 +0000