Dampak Cyberbullying terhadap Risiko Bunuh Diri pada Remaja: Narrative Review
Abstract
Latar Belakang: Komunikasi tanpa pengawasan dalam lingkup sosial akan menyebabkan berbagai macam penyimpangan, seperti cyberbullying. Banyak remaja mempunyai pengalaman sebagai korban cyberbullying hingga terjadinya resiko keinginan untuk bunuh diri. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan dampak cyberbullying terhadap resiko bunuh diri pada remaja.
Metode: studi ini menggunakan pendekatan narrative review, dengan menggunakan framework PCC. Pencarian artikel menggunakan database EbscoHost, PubMed, dan Search engine Google Scholar, dengan kata kunci menggunakan boolean operators, yaitu “adolescents” OR “teenagers” OR “young adults” AND “cyberbullying” AND “social media” AND “suicidal ideation” OR “suicidal thoughts” OR “suicide”. Kriteria inklusi yang diterapkan meliputi populasi usia remaja, publikasi artikel 2012-2022, Full-text, Bahasa inggris atau Indonesia. Studi dieksklusi jika topik tidak membahas cyberbullying dan kategori usia dewasa.
Hasil: Enam studi yang dianalisis, ditemukan bahwa pada remaja yang mengalami cyberbullying dapat berdampak pada kejadian bunuh diri. Kaitan antara cyberbullying dengan kejadian resiko bunuh diri lebih tinggi terjadi pada siswa perempuan, dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti keterhubungan sekolah, kecerdasan emosional yang rendah, dan gaya hidup tidak sehat seperti konsumsi alkohol dan merokok.
Kesimpulan: Temuan kami menyoroti bahwa cyberbullying adalah masalah sosial yang ada di seluruh dunia. Hasil temuan narrative review ini menunjukkan bahwa pengaruh cyberbullying berdampak terhadap kejadian perilaku bunuh diri pada remaja
Copy Right dipegang oleh pengelola jurnal