Pengaruh Pengetahuan dan Status Sosial Ekonomi Masyarakat Bangkalan terhadap Perilaku Swamedikasi Antibiotik
Abstract
Latar Belakang: Swamedikasi adalah praktik individu yang mengobati penyakitnya sendiri tanpa pengawasan medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan status sosial ekonomi terhadap praktik pengobatan sendiri yang melibatkan penggunaan antibiotik di masyarakat Bangkalan.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, menggunakan kuesioner terstruktur menggunakan teknik snowball sampling untuk mengumpulkan data dari sampel representatif masyarakat Bangkalan. Kuesioner terdiri dari bagian pengetahuan tentang penggunaan antibiotik, kebiasaan pengobatan sendiri, dan faktor sosial ekonomi. Analisis statistik regresi dan uji korelasi, dilakukan untuk mengkaji hubungan antar variabel.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan masyarakat berada pada kategori yang cukup baik (41,4%), dengan kategori kelas menengah masyarakat Bangkalan (70,2%). Tindakan swamedikasi antibiotik yang dilakukan oleh masyarakat Bangkalan tergolong rasional dengan persentase 66,5%.
Kesimpulan: Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan nilai signifikansi (p) dari ketiga variabel tersebut adalah p<0,001 sehingga dapat dikatakan bahwa data tidak terdistribusi normal, sehingga dilakukan uji korelasi Spearman. Dalam analisis tersebut, menunjukkan nilai signifikan p<0,001, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan status sosial ekonomi dengan pengobatan sendiri dalam korelasi positif, semakin baik pengetahuan dan status sosial ekonomi, semakin rasional tindakan swamedikasi antibiotik.
Copy Right dipegang oleh pengelola jurnal