JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP
<p><strong>JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang) </strong>was a journal published by the Health Polytechnic of the Palembang Ministry of Health, first published in 2007 (ISSN:0126-107X) in printed form. Furthermore, JPP (Palembang Poltekkes Health Journal) was published in a printed version (p-ISSN: 2579-5325) and electronics 2018 (<a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1535444965">e-ISSN:2654-3427</a>) .</p> <p>The focus of JPP's scientific fields are: Nursing, Midwifery, Dental Health, Pharmacy, Environmental Health, Nutrition, Public Health, and Health Analysts, published in June and December.</p> <p><strong>JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)</strong> was accredited Sinta 4 in Mei 2023.</p>POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANGen-USJPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)2579-5325<p>Copy Right dipegang oleh pengelola jurnal</p>Pengaruh Lama Menjalani Pengobatan Anti Tuberkulosis Terhadap Kadar Albumin pada Penderita Tuberkulosis
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2235
<p><strong>Latar Belakang</strong>: Obat anti tuberkulosis seperti rifampisin serta isoniazid dapat merangsang tubuh untuk memproduksi TNF α. Tingginya kadar TNF α dapat mengganggu produksi albumin serta menurunnya messenger ribonucleic acid (mRNA) albumin.</p> <p><strong>Metode</strong>: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar albumin pada penderita tuberkulosis yang mengkonsumsi obat anti tuberkulosis 2 bulan = 3.2 gr/dL, 3 bulan = 3.1 gr/dL dan 4 bulan = 2.7 gr/dL.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Terdapat kadar albumin yang mengkonsumsi obat anti tuberkulosis 4 bulan lebih rendah dibandingkan kadar albumin yang mengkonsumsi obat anti tuberkulosis 3 bulan dan 2 bulan.</p>Astriani AstrianiFihiruddin FihiruddinErsandhi Resnhaleksmana
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-302024-12-30192939610.36086/jpp.v19i2.2235Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2258
<p><strong>Latar Belakang</strong>: Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolisme tubuh yang kronis karena insulin dalam tubuh tidak bekerja secara efektif dalam mengatur keseimbangan gula darah sehingga kadar gula darah meningkat (hiperglikemia). Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, tidur yang kurang mempunyai resiko peningkatan berat badan, memicu produksi hormon kortisol yang dapat meningkatkan kadar gula darah.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe II di wilayah kerja Puskesmas Pasundan Samarinda Ulu.</p> <p><strong>Metode</strong>: Metode penelitian secara kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional</em>, sampel penelitian berjumlah 174 orang ditentukan dengan <em>simple random sampling</em>. Instrumen penelitian menggunakan glukometer untuk mengukur kadar gula darah dan kuesioner kualitas tidur (<em>Pittsburgh sleep quality index</em>) untuk mengukur kualitas tidur. Uji analisis <em>bivariate</em> dengan uji <em>Chi Square</em>.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Hasil uji statistik dengan menggunakan uji <em>chi square</em> diperoleh <em>P value</em> 0,000 < α (0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 diwilayah kerja Puskesmas Pasundan Samarinda Ulu.</p>Muhamad Sulaiman IsmailTaufik Septiawan
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-302024-12-301929710310.36086/jpp.v19i2.2258Analisis Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Penyajian Lauk Hewani dan Nabati di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2260
<p><strong>Latar Belakang : </strong>Salah satu pelayanan gizi yang diberikan di lingkungan rumah sakit dikenal dengan pelayanan gizi rawat inap. Bentuk utama dari pelayanan gizi rawat inap melibatkan pemberian makan kepada pasien yang menjalani perawatan medis. Tingkat kepuasan pasien terhadap aspek visual khususnya penyajian makanan, secara signifikan berhubungan dengan jumlah sisa makanan yang tidak dimakan oleh pasien. <strong>Tujuan Penelitian: </strong>Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien terhadap penyajian lauk hewani dan nabati di ruang rawat inap kelas III RSUD Palembang BARI. <strong>Metode : </strong>Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan desain cross-sectional, terdiri dari 35 sampel yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Proses pengumpulan data yang dilakukan meliputi pemanfaatan data sisa makanan dan pemberian kuesioner untuk mendapatkan informasi mengenai rasa, tampilan, ketepatan waktu, dan variasi menu di RS BARI Palembang. Metodologi yang digunakan untuk analisis data melibatkan teknik analisis univariat dan bivariat. <strong>Hasil: </strong>Penelitian menemukan bahwa banyak pasien yang menyatakan puas terhadap pelayanan makanan sebanyak 85,7%. Selain itu, 77,1% responden menyukai lauk hewani dan 85,7% menyukai lauk nabati. 80% peserta menganggap lauk hewani beraroma, sedangkan 88,6% menyatakan lauk nabati beraroma. Lauk hewani dinikmati sebesar 77,1% dan lauk nabati sebesar 82,9%. 74,3% pasien menyukai warna lauk hewani, sedangkan 77,1% menyukai warna lauk nabati. Terakhir, 94,3% peserta menganggap lauk hewani dan nabati empuk. Besar porsi lauk hewani100% sesuai, sedangkan lauk nabati 85,7%. Ketepatan waktu penyajian 100% tepat, Menu bervariasi 100%. 25,7% lauk hewani dan 20% lauk nabati tersisa<strong>, </strong>Hasil uji</p> <p> </p> <p>statistic antara cita rasa dengan kepuasan pasien dengan uji <em>Chi-Square </em>didapatkan nilai p <0,05 atau (0,001), penampilan dengan kepuasan didapatkan nilai p <0,05 atau (0,006), sisa lauk hewani dengan kepuasan didapatkan nilai p <0,05 atau (0,000), sisa lauk nabati dengan kepuasan didapatkan nilai p <0,05 atau (0,003). <strong>Kesimpulan: </strong>Indikator cita rasa, penampilan makanan, ketepatan waktu penyajian, variasi menu sangat berhubungan terhadap kepuasan pasien dan kepuasan pasien terhadap penyajian makanan akan berpengaruh terhadap sisa makanan pasien.</p>Mardiana MardianaImelda TelisaAisyah Ramadanti
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-302024-12-3019210411010.36086/jpp.v19i2.2260Hubungan Pengetahuan Bidan dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri dalam Pertolongan Persalinan di Puskesmas
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2313
<p>Background: Clean and safe childbirth is far from expectations because practices <br>for preventing infection are not in place due to the unavailability of delivery care <br>standards, limited knowledge and skills required and lack of staff compliance with <br>standards which causes the performance and quality of services to still be <br>considered low. Knowledge about PPE and its benefits is very important for health <br>workers to prevent the transmission of infections in health services and infection <br>prevention efforts are the first step in providing quality health services.<br>Objective: To determine the relationship between midwives' knowledge and <br>compliance with the use of personal protective equipment (PPE) in childbirth <br>assistance in the Muara Beliti Community Health Center work area in 2024.<br>Method: This research is a quantitative research with a cross sectional approach. <br>This research was conducted in the working area of the Muara Beliti Community <br>Health Center in April 2024. The population in this study was all 42 midwives in <br>the working area of the Muara Beliti Community Health Center. The sample in this <br>study used a total sampling technique. The statistical test used is Chi Square <br>analysis, with a significance level of á = 0.05.<br>Results: The results of the univariate analysis showed that the majority of <br>respondents (59.5%) adhered to the use of PPE in childbirth assistance and (71.4%) <br>had good knowledge. The results of the bivariate analysis used the chi square test <br>with a p value of 0.000 < α 0.05, meaning There is a relationship between <br>midwives' knowledge of compliance with the use of PPE in childbirth assistance.<br>Conclusion: there is a relationship between midwives' knowledge of compliance <br>with the use of PPE in childbirth assistance in the Muara Beliti Community Health <br>Center working area in 2024.</p>Siti Fatimah SimamoraAprillia Ayu Shinta YukaSari Wahyuni
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-302024-12-3019211111710.36086/jpp.v19i2.2313Efektifitas Aplikasi Bone Box dalam Menentukan Jenis dan Ciri Gigi Geligi
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2413
<p><em>Human teeth have an important role in the body to process and destroy food. Interactive learning multimedia, which is a learning media that is a combination of various media that are assembled in an integrated and interactive manner to convey messages related to certain learning. The technology in the field of multimedia that is developing today is Augmented Reality. An example of Augmented Reality-based learning media in the field of dental health is</em><em> the Bone Box. Bone Box can display virtually 3D and real time interactively about dental anatomy is one way to deliver information faster and be able to understand and learn human tooth anatomy in an easy and fun way. Method of this type of research is Quasi Experiment with the form of two group pre-test – post-test. Research sample amounted to 40 students </em><em>who were divided into 2 groups</em><em> treatment</em><em> and control. Results of the T-Test test obtained (p0.05) where it can be said that there is a difference in intent seen from the average difference in student knowledge scores before and after learning using Bone Box media. The conclusion that Bone Box media is effective for knowledge about the types and characteristics of teeth in Palembang Dental Health Department students.</em></p>Listrianah ListrianahTaufik Alvin NugrohoPitri Noviadi
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-302024-12-3019211812310.36086/jpp.v19i2.2413Hubungan antara Perilaku Makan dan Aktivitas Fisik dengan Komposisi Tubuh pada Siswa Sekolah Menengah
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2570
<p><strong><em>Background:</em></strong><em> Body composition is part of body fat and non-fat tissue, measured as percentage of a person's body weight. Body composition is essential as a health parameter. Various factors influence body composition. In middle school-age teenagers with busy academic activities and unhealthy eating behavior, body composition becomes a problem not only for health but also aesthetics, which will ultimately affect a teenager's level of self-confidence. This study aims to evaluate the relationship between eating behavior and physical activity with body composition in high school-age adolescents.</em></p> <p><strong><em>Methods</em></strong><em>: This was an observational study with a cross-sectional design. The subjects were 93 male and female students aged 16-18 years at State High School 95 Jakarta. Sampling was taken using the Cluster Simple Random Sampling technique. Physical activity was measured using the International Physical Activity Questionnaires (IPAQ), eating behavior was evaluated using the Food Preference Questionnaire (FPQ) and body composition was assessed using Bioelectrical Impedance Analysis (BIA).</em></p> <p><strong><em>Results</em></strong><em>:</em> <em>There is a significant relationship between eating behavior and visceral fat (p= 0.001), total fat (p= 0.004), muscle mass (p= 0.014). There was no significant relationship between physical activity and body composition, namely visceral fat (p= 0.132), total fat (p= 0.755), muscle mass (p= 0.072). </em></p> <p><strong><em>Conclusion</em></strong><em>:</em> <em>Eating behavior is significantly related to body composition in high school age adolescents, but not to physical activity.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em> : Eating behavior, physical activity, body composition</em>.</p>Shintya Clara Paiding LewaPatwa Amani
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-302024-12-3019212413110.36086/jpp.v19i2.2570Kebiasaan Mengunyah Sirih dan Kaitannya dengan Kondisi Periodontal: Tinjauan Naratif
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2425
<p> </p> <p><strong>Background</strong>: Betel quid chewing is associated with the periodontal status, in which it may increase the risk and severity of periodontal disease. The objectives of this narrative review were to provide an overview of the literature about the association between betel quid chewing habit and periodontal status.</p> <p><strong>Methods</strong>: The review analyzed several studies that examined the habit of betel quid chewing and its association with periodontitis in different populations.</p> <p><strong>Results:</strong> Betel quid chewing was associated with a high prevalence of bleeding on sulcus probing, plaque index, gingival inflammation, deeper probing depth, and greater attachment loss. Additionally, the severity of periodontal disease was enhanced in subjects chewing betel quid with tobacco and alcohol consumption.</p> <p><strong>Discussions: </strong>These results could be due to common components detected in the chewed substances and the synergistic effect between smoking and alcohol consumption with betel quid chewing habit.</p> <p><strong>Conclusions</strong>: Prolonged and excessive use of betel quid can induce significant adverse effects on human health, including an increased risk of periodontitis. The findings of this review highlight the importance of addressing the impact of betel quid chewing on periodontal status.</p> <p> </p>Annisah Biancika JasmineRostika FloraRahmi Fitri J
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-302024-12-3019213213710.36086/jpp.v19i2.2425Pengaruh Psikoedukasi tentang Masalah Kesehatan Jiwa terhadap Peran Keluarga yang Merawat Pasien Skizofrenia di Puskesmas
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2386
<p><strong>Latar Belakang : </strong>Skizofrenia merupakan penyakit berkaitan dengan kesehatan mental dengan tanda pikiran tidak koheren, perilaku serta ucapan tidak normal dan halusinasi. Upaya penanganan dilakukan dengan perawatan dan pengobatan farmakologi. Bentuk perawatan dilakukan dengan pemberian dukungan psikososial efektif dengan melibatkan peranan keluarga. Peran keluarga dapat ditingkatkan dengan psikoedukasi pada keluarga, penerapan psikoedukasi pada keluarga dilakukan dengan tujuan peningkatan kemampuan merawat klien dan mengatasi masalah yang timbul karena merawat klien dan yang kedua bagi klien yaitu mendapatkan perawatan yang optimal yang diberikan oleh keluarga. <strong>Tujuan Penelitian : </strong>Mengetahui pengaruh psikoedukasi tentang kesehatan jiwa terhadap peran keluarga yang merawat pasien skiofrenia di pukesmas karang asam samarinda. <strong>Metodologi : </strong>Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan<em> rancangan</em> <em>quasi eksperimental</em> <em>one-group pretest-posttest design without control group</em>. Teknik pengambilan sampel dengan <em>purposive sampling </em>berjumlah 12 responden. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dari hasil angket menggunakan uji <em>paired t test</em>. <strong>Hasil : </strong>Gambaran nilai rata-rata sebelum diberikan intervensi 19.94, sesudah dilakukan psikoedukasi 30.44. Selisish rata-rata pengukuran sebelum intervensi dan setelah intervesni sebesar 10.5. uji <em>Paired t-test</em> diperoleh nilai sig lebih kecil dari 0.000 (sig<0.05). <strong>Kesimpulan:</strong> Terdapat pengaruh Psikoedukasi Tentang Masalah Kesehatan Jiwa Terhadap peran Keluarga Pasien Pasca Perawatan Skizofrenia di Puskesmas Karang Asam Samarinda. Berdasarkan hasil penelitian ini maka peran sebagai <em>ceregiver </em>yang baik akan lebih memberikan hasil yang baik sebagai tindakan yang nyata, dimana peran yang ditujukkan dengan menerima terhadap keberadaan pasien yang disebabkan oleh pemahaman keluarga terhadap kondisi pasien membuat keluarga lebih peduli dan memberikan dukungan kepada pasien sehingga mampu membantu proses penyembuhan anggota keluarga yang mengalami skizofrenia.</p> <p> </p>Chintia IstiyowatiBahtiar Safrudin
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-302024-12-3019213814510.36086/jpp.v19i2.2386Hubungan Frekuensi Konsumsi Pangan, Keanekaragaman Konsumsi Pangan dan Tingkat Stres dengan Hipertensi pada Lanjut Usia (Lansia)
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2438
<p class="s12"><span class="s15">Background</span><span class="s13">: Hypertension is a serious medical condition and can increase the risk of other diseases. This disease causes premature death worldwide, with >1 in 4 men and 1 in 5 women suffering from this disease. The purpose of this study was to determine the relationship between the frequency of food consumption, diversity of food consumption and stress levels in the elderly in Pekon Sumber Agung, Ambarawa District, Pringsewu Regency. Sampling used purposive sampling. The population in this study were the elderly in Pekon Sumber Agung, Ambarawa District, Pringsewu Regency. The number of samples was 55 elderly people. Data were collected by direct interviews with respondents and analyzed bivariately using the Gamma test</span></p> <p class="s12"><span class="s15">Method</span><span class="s13">: This study is a quantitative study with a cross-sectional research design.</span></p> <p class="s12"><span class="s15">Results</span><span class="s13">: The results of this study indicate that there is a relationship between the frequency of food consumption (p-0.005), diversity of food consumption (p-0.001), and stress levels (p-0.001) with hypertension in the elderly in Pekon Sumber Agung, Ambarawa District, Pringsewu Regency.</span></p> <p class="s12"><span class="s15">Conclusion</span><span class="s13">: hypertension in the elderly is caused by the frequency of food consumption, the diversity of food consumption that is not diverse enough and stress levels. Suggestions for Pekon Sumber Agung, Ambarawa District, Pringswu Regency with the results of this study, the researcher hopes that routine posyandu will be carried out in every hamlet and more activities will be added at the elderly posyandu such as elderly gymnastics and nutritional counseling</span></p> <p class="s12"> </p>Astiwi Fadillah KusumawatiAbdullah AbdullahMasayu Dian KhairaniMayesti Akhriani
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-302024-12-3019214615310.36086/jpp.v19i2.2438Prevalensi Pulpitis Reversible di Poliklinik Gigi Puskesmas
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2416
<p>Pulpitis reversibel adalah inflamasi pulpa yang ringan hingga sedang disebabkan oleh rangsang noksius. Namun apabila penyebab radang dihilangkan maka pulpa akan kembali normal. Di Indonesia menurut Riskesdas 2018 mengalami peningkatan tajam dari 23,2% tahun 2007 menjadi 57,6% tahun 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevelensi dari Pulpitis reversible bulan November 2023- Januari 2024. di Poli Gigi UPTD Puskesmas Baturiti I Tabanan, Bali. Metode penelitian observasional dengan metode cross – sectional. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kunjungan pasien periodontitis kronis bulan November 2023 – Januari 2024 di Poli Gigi UPTD”Puskesmas Baturiti I Tabanan, Bali sebanyak 115 pasien dari total 896 pasien. Perempuan sebanyak 76 pasien (66,08%) dan merupakan jumlah yang dominan, sedangkan pasien laki-laki sebanyak 39 pasien (33,91%). Kesimpulanya prevelensi kasus penyakit puulpitis reversible lebih banyak pada usia 16-30 tahun dengan pasien dominan Perempuan dibandingkan laki-laki</p> <p>.</p> <p><strong>Kata Kunci : Prevalensi, Pulpitis Reversibel, UPTD Puskesmas Baturiti I</strong></p> <p> </p>Alvin Vitto Arvetona
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-302024-12-3019215415910.36086/jpp.v19i2.2416Pengaruh Pemberian Bronsunta terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Klinik Pratama
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2521
<p><strong><em>Background:</em></strong> <em>Hypertension or more often called high blood pressure is a condition when blood pressure exceeds normal limits, systolic blood pressure ≥140 mmHg and diastolic blood pressure ≥90 mmHg. The aim of this study was to determine the effect of giving baked brownies with breadfruit flour and potato flour on the blood pressure of hypertension sufferers at the Pratama Derisman Clinic. </em></p> <p><strong><em>Methods</em></strong><em>: This research consisted of 2 stages, the first stage used a non-factorial completely randomized design with a Pre Test - Post Test with Control Group Design research design. The sample in this study was 60 hypertension patients without complications, taken by purposive sampling. Data analysis used the Friedman test and t-dependent test, </em></p> <p><strong><em>Results</em></strong><em>:</em> <em>Based on the results of research that has been conducted on hypertensive patients at the Derisman Primary Clinic, it can be concluded that the average systolic blood pressure of hypertensive patients who received Bronsunta and the consumption of antihypertensive drugs in the treatment group was 157.87 mmHg before treatment and 157.10 mmHg after treatment. The mean diastolic blood pressure was 93 mmHg before treatment and 90 mmHg after treatment. The average blood pressure of hypertensive patients who only consumed antihypertensive drugs in the comparison group was 157.67 mmHg before treatment and 157.23 mmHg after treatment. The mean diastolic blood pressure was 91 mmHg before treatment and 92 mmHg after treatment. This means that baked brownies with the addition of breadfruit flour and potato starch have an effect on lowering blood pressure in hypertensive patients.</em></p> <p><strong><em>Conclusion</em></strong><em>:</em> <em>Based on the research results, it can be concluded that baked brownies with the addition of breadfruit flour and potato flour have an effect on reducing blood pressure in hypertensive patients</em></p>Ratih Eka Pramita SaputriAfriyana SiregarPodojoyo Podojoyo
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-312024-12-3119216016410.36086/jpp.v19i2.2521Hubungan Kadar C-Reactive Protein dengan Ekspresi Sel Polimorfonuclear pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Disertai Ulkus Diabetikum
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2458
<p><strong>Latar Belakang: </strong>Diabetes melitus tipe 2 disebut juga dengan diabetes melitus noninsulin dependent (NIDDM) merupakan penyakit yang terjadi karena resistensi insulin dan kecacatan dalam produksi insulin. Kondisi DM tidak terkontrol menyebabkan bertambahnya risiko terjadinya komplikasi seperti ulkus diabetikum. Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi dari DM berupa luka kronik, umumnya terjadi pada daerah dibawah pergelangan kaki dan berhubungan dengan peningkatan morbiditas, mortalitas, dan penurunan kualitas hidup. <em>C-Reaktif Protein</em> dan sel <em>Polimorfonuklear</em> (PMN) merupakan biomarker inflamasi.</p> <p><strong>Metode: </strong>studi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kadar C-Reactive Protein dengan jumlah sel <em>Polimorfonuclear</em> pada penderita diabetes melitus tipe 2 disertai ulkus diabetikum. Jenis peneliian ini adalah <em>observasional</em> analitik dengan rancangan post-test design. Sampel ditentukan dengan teknik pengambilan sampel saturated sampling pada pasien di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan yang sesuai dengan kriteria inklusi. Sampel dianalisa dengan alat Architect plus c4000 untuk mengetahui kadar C-Reactive Protein dan dianalisa dengan alat Cell Dyn Ruby untuk mengetahui jumlah sel Polimorfonuclear.</p> <p><strong>Hasil: </strong>penelitian diadapatkan 27 sampel dan di uji korelasi dengan uji Spearman menunjukkan adanya hubungan positif antara kadar C-Reactive Protein dengan sel neutrofil (p =0,001 ; r =0,608) dan hubungan negatif antara kadar C-Ractive Protein dengan sel eosinofil dan basofil (p =0,001 ; r =-0,581 : p =0,007 ; r =-0,507)</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>kadar C-Reactive Protein dan ekspresi sel Polimorfonuclear yang terdiri dari sel neutrofil, sel eosinofil dan sel basofil pada penderita diabetes melitus tipe 2 disertai ulkus menunjukkan hasil terdapat korelasi searah dengan kekuatan erat antara kadar CRP dan jumlah sel neutrofil. Sedangkan kadar CRP dengan sel eosinofil dan basofil terdapat korelasi tidak searah dengan kekuatan sedang.</p> <p> </p>Nurah SyafiraEvy Diah WoelansariSyamsul Diah Arifin
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-302024-12-3019216517110.36086/jpp.v19i2.2458Formulasi dan Evaluasi Face Balm Stick dari Ekstrak Daun Sirih Cina (Peperomia pellucida) dengan Variasi Lanolin dan Cera Alba Sebagai Pembentuk Massa
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2672
<p>Jerawat atau acne vulgaris adalah gangguan inflamasi pada unit ploesebasea, yang berlangsung secara kronis dan dapat sembuh sendiri <em>(self-limited disease</em>). Sirih cina <em>(Peperomia pellucida)</em> merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Hasil skrining fitokimia tumbuhan sirih cina atau suruhan ini mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen untuk membuat sediaan <em>face balm stick</em> dari daun sirih cina <em>(Peperomia pellucida)</em> sebagai obat jerawat yang dapat menghambat bakteri Propionibacterium acne penyebab jerawat. Metode untuk mendapatan ekstrak adalah dengan maserasi dikarenakan metode dapat menarik senyawa yang tahan pemanasan maupun yang tidak tahan pemanasan. Formula <em>face balm stick</em> yang dibuat akan memvariasikan lanolin dan cera alba sebagai pembentuk masa. Kemudian hasil yang didapat akan dievaluasi terhadap persyaratan fisiknya yaitu meliputi uji pH, uji titik leleh, uji daya lekat, uji organoleptis, uji homogenitas, dan uji iritasi</p>Riska Wulan DariRachelda FebrianiElsa Ades SaputriRatnaningsih Dewi Astuti
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-312024-12-3119217217710.36086/jpp.v19i2.2672Pengaruh Tendon and Nerve Gliding Exercise untuk Mengurangi Nyeri Pergelangan Tangan pada Pekerja Jaja Gipang
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2472
<p><strong>Latar Belakang:</strong> Keluhan <em>musculoskeletal </em>merupakan salah satu contoh penyakit akibat kerja yang dapat timbul di tempat kerja. Keluhan pergelangan tangan dan telapak tangan adanya tanda-tanda dan gejala mati rasa jari. <em>Tendinitis</em> merupakan salah satu keluhan pergelangan pada tangan yang salah satunya disebabkan oleh faktor pekerjaan seperti postur yang tidak baik secara terus menerus dapat menyebabkan inflamasi pada tendon. Pemberian <em>tendon and nerve gliding exercise </em>sebagai salah satu penanganan terhadap keluhan pada tangan yang dapat mengurangi rasa nyeri pada terowongan carpal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh <em>tendon and nerve gliding exercise </em>terhadap penurunan nyeri gerak pergelangan tangan pada pekerja <em>jaja</em> gipang di UD.Mutiara Indah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh <em>tendon and nerve gliding exercise </em>terhadap penurunan nyeri gerak pergelangan tangan pada pekerja <em>jaja</em> gipang di UD.Mutiara Indah.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan metode <em>pre-eksperimen</em> dengan <em>design one group pre-test and post-test</em> dan pengambilan sampel menggunakan teknik <em>purposive sampling</em> berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Dengan jumlah sampel dalam penelitian adalah 9 orang pekerja<em> jaja </em>gipang. Intervensi dilakukan selama 4 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu. pengukuran nyeri dilakukan dengan menggunakan alat ukur <em>visual analog scale</em> (VAS) sebelum dan sesudah intervensi.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil analisis data menggunakan <em>Paired Sample T-Test</em> menunjukan nilai signifikan yaitu 0,000 (p<0,005) sehingga terdapat peningkatan yang signifikan setelah pemberian intervensi.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Berdasarkan hasil penelitian bahwa, dapat disimpulkan bahwa <em>tendon and nerve gliding exercise </em>berpengaruh terhadap penurunan nyeri pergelangan tangan pada pekerja <em>jaja </em>gipang di UD. Mutiara Indah.</p>Ni Made Hari YasodaI Made Yoga ParwataNi Putu Dwi LarashatiAgung Wahyu Permadi
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-302024-12-3019217818410.36086/jpp.v19i2.2472Korelasi antara Kadar Karbon Monoksida di Udara dan Kadar COHb pada Pedagang Kaki Lima
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2490
<p><strong>Background:</strong> Air pollution is a foreign material or substance in the air that causes changes in the composition of the air from its normal state. Carbon monoxide (CO) is a colorless and odorless gas that can be dangerous if inhaled in large quantities. Sources of CO gas in the air include motor vehicles, as well as household items such as heaters that use kerosene and gas stoves. Carbon monoxide will replace oxygen in red blood cells, which can increase carboxyhemoglobin levels in the blood. Street vendors are people who sell goods and services in public spaces, especially on sidewalks or road shoulders, so they are at risk of being exposed to CO gas continuously.</p> <p><strong>Method :</strong> This study uses an observational approach with a cross-sectional research design. The population in this study were street vendors on roads that are frequently passed by vehicles and rarely passed by vehicles as many as 30 samples, with a purposive sampling method.</p> <p><strong>Results :</strong> CO levels in locations frequently passed by vehicles were 13 ppm while in places rarely passed by vehicles were 11 ppm and had an average COHb level of respondents in locations frequently passed by vehicles of 0.64% while in respondents in locations rarely passed by vehicles of 0.49%.</p> <p><strong>Conclusion :</strong> There is a significant difference between COHb levels in street vendors on roads frequently and rarely passed by vehicles in the Purbalingga area, as evidenced by the Independent T Test result value of p = 0.010 (<0.05). There is a relationship between carbon monoxide levels and COHb levels in street vendors in the Purbalingga area, as evidenced by a p value of 0.001 (p <0.05). The Spearman correlation value of 0.555 indicates a strong relationship.</p> <p> </p> <p><strong>Keywords :</strong> <em>Air Pollution, carboxyhemoglobin (COHb), Carbon Monoxide, Street Vendors</em></p>Ahmad Rizik SulistioKurnia Ritma DhantiRetno SulistiowatiDina Ratna Juwita
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-302024-12-3019218519110.36086/jpp.v19i2.2490Hubungan Pola Makan Berlemak dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hiperkolesterolemia pada Akseptor KB dengan Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) di Praktek Mandiri Bidan (PMB)
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2532
<p><strong><em>Background:</em></strong><em> Hypercholesterolemia is a problem that many people complain about, especially DMPA birth control acceptors </em><em>(Depo Medroxy Progesterone Acetate). The aim of this research is to analyze the relationship between fatty eating patterns and physical activity with the incidence of hypercholesterolemia in Ana Amalia's PMB. </em></p> <p><strong><em>Methods:</em></strong><em> This research uses a type of Observational research with a </em><em>cross sectional design. The population was 63 people with a sample size of 54 people and used the chi square test. </em></p> <p><strong><em>Results:</em></strong><em> Ha was accepted, which means there is a relationship between fatty eating patterns and physical activity and the incidence of hypercholesterolemia in Ana Amalia's PMB. </em></p> <p><strong><em>Conclusion:</em></strong><em> There is a close relationship between fatty eating patterns and physical activity and the incidence of hypercholesterolemia. The more frequently DMPA contraceptive acceptors consume fatty foods, the greater the incidence of hypercholesterolemia, as well as physical activity, people who do light physical activity tend to suffer from hypercholesterolemia, this is because fat in the body is not burned.</em></p>Ana AmaliaSyaiful BachriI Gusti Ayu Karnasih
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-302024-12-3019219219710.36086/jpp.v19i2.2532Formulasi dan Evaluasi Sediaan Masker Peel Off Komedo dari Daun Kemangi
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2671
<p><strong>Latar Belakang:</strong> Kemangi (<em>Ocimum basilicum </em>L.) merupakan tanaman herba yang memiliki senyawa aktif berupa minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoid, steroid, tannin dan fenol yang bermanfaat sebagai anti jerawat. Salah satu jenis jerawat yang sering dialami yaitu komedo. Komedo seringkali muncul dibagian hidung dan mengganggu penampilan. Daun kemangi (<em>Ocimum basilicum </em>L.) memiliki aktivitas antibakteri dan dapat diformulasikan dalam sediaan masker <em>peel-off</em> komedo<em>. </em>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi sediaan masker <em>peel-off </em>komedo yang dibuat dari ekstrak daun kemangi <em>(Ocimum basilicum </em>L.<em>) </em>dengan basis gliserin dan matriks PVA<em>.</em></p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan tiga formula yang dibuat dengan variasi konsentrasi gliserin dan matriks PVA. Masker <em>peel-off </em>komedo yang telah dibuat akan diuji evaluasi sediaan selama penyimpanan yang meliputi: uji organoleptis, homogentitas, waktu pengeringan, daya sebar, daya lekat dan uji pH.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Masker <em>Peel Off </em>Komedo ekstrak etanol daun kemangi (<em>Ocimum basilicum </em>L.) memenuhi persyaratan kestabilan uji fisik yang meliputi uji organoleptis, homogenitas, waktu mengering, daya sebar, daya lekat, dan uji pH selama 28 hari penyimpanan.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Variasi konsentrasi PVA sebagai <em>gelling agent </em>dan Gliserin sebagai humektan berpengaruh terhadap konsistensi, daya lekat, daya sebar, dan waktu mengering masker <em>peel-off </em>yang dimana semakin tinggi konsentrasi PVA dan semakin rendah konsentrasi gliserin maka konsistensinya akan semakin meningkat, daya lekat semakin lama, daya sebar dan waktu mengering semakin menurun.</p> <p><strong>Kata Kunci : </strong>Daun kemangi, Masker <em>peel-off </em>komedo</p>Nona Okta LianiAnisa Anggraini LestariEmilia Okta EmiliaMuhamad Taswin
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-312024-12-3119219820410.36086/jpp.v19i2.2671Hubungan antara Usia Ibu, Komplikasi Kehamilan dan Persalinan dengan Kejadian Depresi Postpartum di Puskesmas
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2308
<p><strong>Latar Belakang: </strong>Usia muda dikaitkan degan ketidaksiapan perempuan untuk menjadi ibu, dikaitkan dengan kesehatan fisik dan mental. Memiliki anak pada usia muda meningkatkan resiko terjadinya komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Komplikasi bisa berupa penyakit pada ibu, janin serta gangguan Kesehatan mental seperti depresi postpartum. <strong>Tujuan study</strong>: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara usia ibu, komplikasi kehamilan dan persalinan dengan kejadian depresi postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Samarinda. <strong>Metode Penelitian</strong>: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pengujian hubungan antar variabel yaitu usia ibu, komplikasi kehamilan, komplikasi persalinan dan depresi postpartum dengan jumlah responden 117 ibu yang berusia dibawah 25 tahun, dan telah memiliki anak dengan usia 6-36 bulan, yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kota Samarinda. Analisa data dengan menggunakan <em>Rank sparemant</em> dengan dimulai menggunakan uji Univariat. <strong>Hasil</strong> : Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan antara komplikasi kehamilan dengan depresi postpartum, namun tidak ditemukan hubungan antara komplikasi persalinan dengan depresi postpartum. Selain itu, tidak ada hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan kejadian depresi postpartum.<strong>Manfaat</strong> : Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan informasi bagi peneliti selanjutnya. <strong>Kesimpulan</strong> : tidak Ada hubungan antara usia ibu saat ini dengan depresi postpartum, ada hubungan antara komplikas kehamilan terhadap depresi postpartum dan tidak ada hubungan komplikasi persalinan pada depresi postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Samarinda.</p>Amaris Fatimah AzzahraTri WahyuniRusni Masnina
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-302024-12-3019210.36086/jpp.v19i2.2308Pengaruh Sereal Instan Povita (Ubi Jalar Ungu Dan Kacang Hijau) pada Penurunan Glukosa Darah
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2421
<p><em>Diabetes mellitus (DM) is defined as a metabolic disorder with signs of elevated blood glucose levels (hyperglycemia). This condition arises from chronic metabolic disorders due to insufficient insulin production by the pancreas. Another result is difficulty in metabolizing carbohydrates, fats, and proteins. This phenomenon arises due to the irregularity of insulin secretion. The incidence of diabetes mellitus in South Sumatra increased from 0.9% to 1.3%.</em></p> <p><em>Translated with DeepL.com (free version) </em></p> <p><strong><em>Methods</em></strong><em>: Researchers conducted 2 stages of research, namely with a non-factorial total random design and a Quasi-Experimental research research approach with pretest-posttest with control design. </em></p> <p><strong><em>Results</em></strong><em>:</em> <em>The results of the organoleptic test conducted on the cookie formulas Formula 1, Formula 2, Formula 3, and Formula 4 showed that the majority of panelists stated that they liked Formula 1 in terms of aroma, color, and taste. According to the Friedman test, no statistically significant differences were seen in terms of color (p = 0.011), aroma (p = 0.000), texture (p value = 0.097), and taste (p = 0.000). Macronutrient intake in the treatment group was adequate both before and after cereal administration. Specifically, the percentage of calories, protein, fat, carbohydrates, and fiber were 66.7%, 60%, 56.7%, 76.7%, and 73.3%, respectively. Calorie consumption in the comparison group was 66.7%, protein intake was 83.3%, carbohydrate intake was 70%, fat intake was 66.7%, and fiber intake was 60.0%. In the treatment group, the majority of participants had adequate micronutrient intake both before and after consuming the cereal. Specifically, 73.3% of participants had adequate fiber intake and 73.3% had acceptable magnesium intake. The comparison group also had an adequate amount of fiber, with 60% fiber and 63.3% magnesium. </em></p> <p><strong><em>Conclusion</em></strong><em>:</em> <em>The research findings show that Povita Instant cereal has a significant effect on blood glucose levels in patients with diabetes mellitus at Dr. H.Mohamad Rabain Muara Enim Hospital. Therefore, it can be recommended as a suitable snack for people with diabetes.</em></p>Mayasari AmranAfriyana Siregar SiregarNurul Salasa Nilawati
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-312024-12-3119210.36086/jpp.v19i2.2421Hubungan Riwayat Pemberian ASI, MP-ASI, dan Asupan Energi, Zat Gizi Makro dengan Kejadian Stunting Bayi Usia 6 -24 Bulan
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/2454
<p>Complementary feeding is one of the factors that affect the nutritional status of infants/toddlers, complementary feeding is basically adult-like food that is pulverized so that it can be digested properly by babies. Factors that influence mothers' actions in providing complementary foods are knowledge, age, education and parity. This study aims to determine the relationship between breastfeeding history, complementary feeding and energy intake, macronutrients with the incidence of stunting in infants aged 6-24 months in Jatimakmur urban village, Bekasi city. This type of research is descriptive analytic with a Cross Sectional approach. The sample in this study were 40 mothers who had babies aged 6-24 months in Jatimakmur village, Bekasi city. Data analysis was performed with the Chi-Square test. The results showed no relationship between maternal knowledge and breastfeeding and complementary feeding (p=0.521) (p=1.0), no relationship between maternal age and breastfeeding and complementary feeding (p=0.499) (p=1.0), no relationship between maternal education and breastfeeding and complementary feeding (p=0, 171) (p=1.0), there is no relationship between maternal parity with breastfeeding and complementary feeding (p=0.332) (p=1.0), there is no relationship between energy intake and macronutrients with the incidence of stunting, energy (p=1.0), protein (p=1.0), fat (p=0.514) and carbohydrates (p=1.0).</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>MP-ASI merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi bayi/balita, MP-ASI pada dasarnya merupakan makanan seperti orang dewasa yang dilumatkan agar bisa dicerna dengan baik oleh bayi. Faktor yang mempengaruhi tindakan ibu dalam pemberian MP-ASI yaitu pengetahuan, usia, pendidikan dan paritas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat pemberian ASI, MP-ASI dan asupan energi, zat gizi makro dengan kejadian stunting bayi usia 6 – 24 bulan di kelurahan Jatimakmur kota Bekasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan <em>Cross Sectional</em>. Sampel pada penelitian ini yaitu 40 orang ibu yang memiliki bayi usia 6 – 24 bulan di kelurhan Jatimakmur kota Bekasi. Analisis data dilakukan dengan uji <em>Chi-Square.</em> Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI dan MP-ASI (p=0,521) (p=1,0), tidak ada hubungan umur ibu dengan pemberian ASI dan MP-ASI (p=0,499) (p=1,0), tidak ada hubungan antatra pendidikan ibu dengan pemberian ASI dan MP-ASI (p=0,171) (p=1,0), tidak ada hubungan antara paritas ibu dengan pemberian ASI dan MP-ASI (p=0,332) (p=1,0), tidak ada hubungan antara asupan energi dan zat gizi makro dengan kejadian stunting, energi (p=1,0), protein (p=1,0), lemak (p=0,514) dan karbohidrat (p=1,0).</p>Khoirunnisa Devinta HapsariSa'diah Multi Karina
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-302024-12-3019210.36086/jpp.v19i2.2454