Hubungan Status Ekonomi Dengan Frekuensi Penggunaan Jarum Insulin Pen Pada Pasien Diabetes Melitus Rawat Jalan Rs. Bhayangkara Palembang Tahun 2019

  • Tedi Tedi Poltekkes Kemenkes Palembang
  • Siti Siti Poltekkes Kemenkes Palembang
Keywords: Status ekonomi, Frekuensi, Penggunaan Jarum Insulin Pen, Diabetes Mellitus

Abstract

Insulin pen adalah salah satu alat suntik yang cukup populer di kalangan penderita
diabetes melitus. Jarum suntik insulin pen ini di gunakan hanya boleh sekali pakai jika
digunakan berulang jarum akan menjadi tumpul dan menimbulkan rasa sakit saat di
suntikkan, serta menyebabkan kadar gula darah sulit dikontrol. Status ekonomi
biasanya di ukur dalam konteks penghasilan atau pendapatan. Jumlah pendapatan
akan menggambarkan besarnya daya beli seseoarang, dan daya beli akan
mempengaruhi banyak nya produk yang bisa dibeli. Tujuan dari penelitian ini untuk
untuk melihat hubungan status ekonomi dengan frekuensi penggunaan jarum suntik
insulin pen.Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental dengan pendekatan
survey analitik serta menggunakan desain penelitian crossectional, penelitian ini
dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang yang dilakukan pada bulan Maret
sampai Mei 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 84 responden
berpendapat keberatan menggunakan jarum suntik insulin pen sekali pakai, sebanyak
78 responden merasa terbebani dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli
jarum suntik insulin pen, sebanyak 56 responden berpendapat bahwa harga jarum
suntik insulin pen itu mahal, sebanyak 81 responden berpendapat bahwa biaya untuk
membeli jarum insulin pen secara terus menerus itu besar dan sebanyak 91 responden
tidak pernah mendapat informasi mengenai penggunaan jarum insulin pen yang hanya
boleh sekali. Tidak ada satu pun responden yang menggunakan jarum suntik insulin
pen sekali pakai oleh karena itu hubungan antara status ekonomi dengan frekuensi
penggunaan jarum insulin pen pada pasien Diabetes Melitus rawat jalan Rumah Sakit
Bhayangkara Palembang tahun 2019 tidak dapat di analisis.

Published
2020-06-01
Section
Articles