POTENSI PATI PISANG MULU BEBE SEBAGAI EKSIPIEN FARMASI: SIFAT FISIKOKIMIA DAN CEMARAN MIKROBA
Abstract
Latar Belakang: Pati merupakan biopolimer alam yang mudah terdegradasi dan relatif tidak mahal serta secara luas dapat digunakan pada industri makanan dan farmasi. Pisang mulu bebe (Musa sp) adalah pisang khas dari Maluku Utara, yang secara potensial dapat juga dimanfaatkan patinya sebagai eksipien dalam formulasi sediaan.
Metode: Sifat fisikokimia dan cemaran mikroba dari pati pisang mulu bebe (PPMB) dianalisis. Sifat fisikokimia yang diuji meliputi organoleptik, mikroskopis, keasaman, susut pengeringan, kadar abu, kelarutan, dan kandungan logam. Cemaran mikroba yang diuji meliputi angka lempeng total, angka kapang khamir, dan cemaran E. coli.
Hasil: Hasil SEM menunjukkan PPMB berbentuk oval, tunggal, dan hilus di tengah; kadar abu 0,0023%; tidak larut dalam air dan etanol; susut pengeringan 10,79%; tidak mengandung logam Pb (timbal) dan Cd (kadmium); ALT 2x102 koloni/g; AKK 1,7x102 koloni/g; dan cemaran E. Coli negatif.
Kesimpulan: PPMB memenuhi persyaratan sifat fisikokimia dan cemaran mikroba dan berpotensi menjadi polimer (eksipien farmasi).
Kata kunci : Pati, Pisang mulu bebe, Sifat fisikokimia, Cemaran mikroba
Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Farmasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work