Standarisasi Parameter Spesifik Dan Non Spesifik Simplisia Rumput Knop (Hyptis capitata Jacq.)

  • Alpiani Yambese Universitas Negeri Gorontalo
  • Widy Susanti Abdulkadir Universitas Negeri Gorontalo
  • Ariani H. Hutuba Universitas Negeri Gorontalo
Keywords: Kata kunci : Standarisasi, Hyptis capitata Jacq., Parameter Spesifik, Parameter Nonspesifik

Abstract

Latar Belakang: Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah, termasuk tanaman
herbal seperti daun rumput knop ( Hyptis capitata Jacq. ), yang secara tradisional digunakan untuk
mengobati luka terbuka, demam, dan diabetes. Melihat potensi dari tumbuhan tersebut memiliki peran
penting dalam bidang kesehatan, maka perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas dari obat tradisional.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan standarisasi parameter spesifik dan nonspesifik simplisia
daun rumput knop ( Hyptis capitata Jacq).
Metode: Metode Penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian eksperimental. Parameter
spesifik yang diuji meliputi identitas simplisia, uji makroskopik, mikroskopik, serta penentuan kadar
senyawa terlarut dalam pelarut tertentu (air dan etanol). Parameter nonspesifik meliputi susut
pengeringan, kadar air, kadar abu total, dan kadar abu tidak larut asam.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk simplisia rumput knop memiliki warna cokelat tua,
rasa yang pahit dengan bau khas kopi. Hasil uji kadar sari larut air dan etanol masing-masing sebesar
16,206% dan 42,56%. Untuk parameter nonspesifik, pengeringan susut sebesar 6,413%, kadar air
6,42%, kadar abu total 9,985%, dan kadar abu tidak larut asam 0,53%.
Kesimpulan: Semua parameter memenuhi standar yang ditetapkan oleh Depkes RI dan WHO,
menandakan kualitas dan keamanan simplisia ini sebagai bahan baku obat tradisional.

References

DAFTAR PUSTAKA
1. Bahri, S. (2013) Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Penderita Hipertensi
Dalam Menjaga Tekanan Darah Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanarum Kabupaten
Banjarnegara. Thesis. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
2. Cahya, T., Amir, M. and Manalu, R.T. (2019) ‘Uji Cemaran Mikroba Es Batu Pada Penjual
Minuman di Lingkungan Pasar Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan’, Jurnal Ilmu
Kefarmasian, 12(2), pp. 78–84. Available at: https://doi.org/10.37277/sfj.v12i2.448.
3. Depkes RI (2000) Penerapan Standarisasi Kualitas Simplisia Dalam Obat Herbal. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
4. Devitria, R., Wulandari, R. and Elfia, M. (2023) ‘Uji Kadar Abu Larut Air Dan Kadar Abu
Tidak Larut Asam Pada Simplisia Biji Jambu Bol (Sygyzium Malacense)’, Ensiklopedia of
Journal, 5(4), pp. 358–361. Available at: https://doi.org/10.33559/eoj.v5i4.1862.
5. Fajriyah, N.N. and Qulub, M.S. (2018) ‘Uji Parameter Standar Mutu Simplisia Herba Seledri
(Apium Graveolens L.) dari Kabupaten Pekalongan’, Jurnal University Research Colloquium,
pp. 484–489.
6. Handayani, F., Apriliana, A. and Natalia, H. (2019) ‘Karakterisasi Dan Skrining Fitokimia
Simplisia Daun Selutui Puka (Tabernaemontana macracarpa Jack)’, Jurnal Ilmiah Ibnu Sina
(JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan, 4(1), pp. 49–58. Available at:
https://doi.org/10.36387/jiis.v4i1.285.
7. Hariana, A. (2016) ‘Standarisasi Simplisia Bahan Alam’, Jurnal Bahan Alam Indonesia, pp.
14–22.
8. Iskandar, M., Wahyuni, S. and Utami, L. (2016) ‘Evaluasi Standar Kadar Abu Simplisia pada
Beberapa Tumbuhan Obat di Indonesia.’, Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 4(3), pp. 35–42.
9. Kunle (2012) ‘Standardization of herbal medicines - A review’, International Journal of
Biodiversity and Conservation, 4(3). Available at: https://doi.org/10.5897/IJBC11.163.
10. Maryam, F., Taebe, B. and Toding, D.P. (2020) ‘Pengukuran Parameter Spesifik Dan Non
Spesifik Ekstrak Etanol Daun Matoa (Pometia pinnata J.R & G.Forst)’, Jurnal Mandala
Pharmacon Indonesia, 6(01), pp. 1–12. Available at: https://doi.org/10.35311/jmpi.v6i01.39.
11. Nugraha, Y., Sari, A.P. and Pramudita (2017) ‘Kadar Air dan Pengaruhnya Terhadap Mutu
Simplisia’, Jurnal Bahan Alam Indonesia, 6(1), pp. 45–55.
12. Patel, V. (2019) ‘Pharmaceutical analysis: A Review on Its Importance In Quality Control And
Standardization’, International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, 10(3), pp.
938–947.
13. Saifuddin, A., Rahayu, V. and Teruna, H.Y. (2011) Standarisasi Bahan Obat Alam.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
14. Sari, D.W., Putri, E.A. and Lestari, E. (2018) ‘Sari, D. W., Putri, E. A., & Lestari, E. (2018).
Pengaruh Kadar Air terhadap Mutu Simplisia. , 5(2), 67-75.’, Jurnal Fitofarmaka Indonesia,
5(2), pp. 65–75.
15. Siregar, P. (2018) ‘Quality Control of Simplisia as Medicinal Plants: A Review’, Journal of
Pharmaceutical and Biomedical Sciences, 8(4), 223- 228., 8(4), pp. 223–228.
16. Wijanarko, A., Perawati, S. and Andriani, L. (2020) ‘Standardisasi Simplisia Daun Ciplukan
Ardi Program Studi Farmasi, STIKES Harapan Ibu Santi Program Studi Farmasi, STIKES
Harapan Ibu Lili’, Jurnal Farmasetis, 9(1), pp. 31–40. Available at:
https://doi.org/10.32583/farmasetis.v9i1.736.
Published
2025-05-28