Uji Resistensi In Vitro Salmonella Typhi Yang Diisolasi Dari Penderita Demam Tifoid Terhadap Berbagai Antibiotik Dengan Metode Difusi Cakram Kirby-Bauer

  • Sarmadi Sarmadi Poltekkes Kemenkes Palembang
  • M Nizar Poltekkes Kemenkes Palembang
  • Erliza Putri Poltekkes Kemenkes Palembang
Keywords: Uji resistensi Antibiotik Demam Tifoid

Abstract

ABSTRAK

Latar Belakang : demam tifoid merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Salah satu pengobatan demam tifoid adalah pemberian antibiotic. Beberapa jenis antibiotic yang sering digunakan dalam terapi demam tifoid adalah antibiotik ampisilin, kotrimoksazol, ceftriakson, ciprofloxacin dan                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                 kloramfenikol. Akan tetapi, penggunaan antibiotik yang tidak rasional akan berpotensi menimbulkan resistensi sehingga menimbulkan banyak masalah dalam penanganan pasien demam tifoid. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Pengambilan sampel dilakukan di RS Bhayangkara dengan mengambil darah penderita demam tifoid sebanyak 3cc-5cc, dimasukkan dalam media gall dan di inkubasi selama maksimal 3 hari. Kemudian jika bakteri pada media tersebut tumbuh, dilakukan uji resistensi isolate bakteri Salmonella Typhi terhadap cakram antibiotic uji. Lalu di ukur diameter zona hambatnya serta di kategorikan menjadi kategori sensitive, intermediate dan resisten. Hasil : berdasarkan hasil penelitian, pada sampel pasien ke 6 uji resistensi isolate bakteri Salmonella Typhi terhadap antibiotic ampisilin, kotrimoksazol, ceftriakson, ciprofloxacin dan kloramfenikol menunjukkan hasil yang intermediate pada antibiotic ampisilin sedangkan keempat antibiotic lainnya menunjukkan hasil yang masuk kategori sensitive. Sedangkan pada sampel pasien ke 7 dan 8 uji resistensi isolate bakteri Salmonella Typhi terhadap antibiotic uji semuanya menunjukkan hasil sensitive. Dan untuk sampel pasien ke 10 menunjukkan hasil resistensi pada antibiotic ampisilin sedangkan untuk antibiotic kotrimoksazol, ceftriakson, ciprofloxacin dan kloramfenikol menunjukkan hasil sensitif. Kesimpulan : antibiotic ampisilin menunjukkan hasil yang resisten dan intermediate yaitu pada sampel pasien ke 10 dan 6 sedangkan  antibiotik kotrimoksazol, ceftriakson, ciprofloxacin dan kloramfenikol menunjukkan hasil sensitive pada keempat sampel.

Published
2021-06-03
How to Cite
1.
Sarmadi S, Nizar M, Putri E. Uji Resistensi In Vitro Salmonella Typhi Yang Diisolasi Dari Penderita Demam Tifoid Terhadap Berbagai Antibiotik Dengan Metode Difusi Cakram Kirby-Bauer. JKPharm [Internet]. 3Jun.2021 [cited 17Dec.2024];3(1):25 -31. Available from: https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/Jkpharm/article/view/938
Section
Articles