Daya Terima Cookies Tepung Ubi Jalar Ungu dengan Kacang Kedelai Sebagai Makanan Darurat
Abstract
Latar belakang: Kota Sorong terletak di wilayah patahan aktif di Indonesia sehingga sering mengalami gempa bumi. Cookies berbahan pangan lokal menjadi pilihan makanan darurat yang praktis saat bencana. Kandungan antioksidan pada ubi jalar ungu (Djaeni et al., 2017) dan kacang kedelai dengan protein nabati 39% dapat memenuhi kebutuhan gizi. Tujuan; untuk mengetahui daya terima cookies ubi jalar ungu penambahan kacang kedelai sebagai makanan darurat di Kota Sorong Papua Barat. Metode: jenis penelitian menggunakan eksperimen rancangan acak lengkap (RAL). Bahan utama menggunakan tepung ubi jalar ungu dan kacang kedelai. Sampel dibuat menjadi 3 formula cookies. Produk di analisis uji daya terima kepada panelis agak terlatih berjumlah 30 orang. Hasil: penelitian ini belum signifikan ada perbedaan secara uji statistik. Namun, melalui deskriptif uji sensorik daya terima cookies P3 (80 gram tepung ubi jalar ungu dengan 20 gram kacang kedelai) dari segi warna, tekstur, aroma, dan rasa, serta secara overall menjadi cookies yang disuka dan sangat suka. Kesimpulan: daya terima pada cookies P3 cenderung disukai. Saran: Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menyamakan komposisi tepung terigu dan uji daya simpan agar diperoleh produk yang tepat sebagai makanan darurat.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work