SIGNIFIKANSI KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN INTERPRESTASI NILAI INDEKS ERITROSIT PADA PASIENTUBERKULOSIS PARU

  • Mustopa . Raden Poltekkes Jambi
  • Ahmad Syarthibi Poltekkes Kemenkes Jambi
  • Tamrin Tamrin Poltekkes Kemenkes Jambi
Keywords: TB, anemia, indeks eritrosit, prognosis

Abstract

Latar Belakang: Penyakit TB sudah menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang semakin mengkhawatirkan diseluruh dunia pada saat ini karena memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang cendrung meningkat. Saat ini Penyakit TB merupakan penyebab kematian utama di dunia untuk penyakit infeksi. Tuberkulosis diketahui dapat menyebabkan gangguan hematologi yang yang kompleks, salah satunya anemia. Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai defisiensi massa eritrosit untuk mengantarkan oksigen ke jaringan perifer. Anemia adalah komorbid umum pada TB serta dikaitkan dengan prognosis buruk yaitu risiko kematian yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan indeks eritrosit MCV (Mean Corpuscular Volume), MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin) dan MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration) padapasien TB berdasarkan jenis kelamin, usia dan jenis pekerjaan. Metode: Jenis penelitan deskriptif analitik Penelitian dilakukan pada bulan januari sampai Juli 2023 di laboratorium kimia klinik jurusan teknologi laboratorium medik Poltekkes Kemenkes Jambi. Sampel penelitian Sebanyak 70 pasien TB yang berada di wilayah Kota Jambi. Hasil: Pada penelitian ini menemukan bahwa ada 54,5% responden mengalami anemia. Kejadian anemia pada pasien TB berdasarkan nilai indeks eritrosit anemia mikrocitik hipokrom sama banyak dengan anemia mikrocitik hipokrom. Responden laki-laki lebih dominan mengalami jenis anemia normocitik normocrom dan sebaliknya perempuan mikrocitik hipocrom. Menurut usia untuk usia ≤ 20 tahun jenis anemia mikrocitik hipokrom lebih dominan namun pada usia diatas ≥ 55 tahun semuanya mengalami anemia normocitik normokrom. Dari uji statistic chisquare tidak adanya hubungan kejadian anemia dgn jenis kelamin (p-value : 0.104), Adanya hubungan antara kejadian anemia dgn usia (p-value : 0.027) dan Adanya hubungan antara kejadian anemia dgn pekerjaan (p-value : 0.003)  Kesimpulan: Tidak adanya hubungan kejadian anemia dgn jenis kelamin, Adanya hubungan antara kejadian anemia dgn usia dan pekerjaan. 

Published
2023-10-30
How to Cite
1.
Raden M, Syarthibi A, Tamrin T. SIGNIFIKANSI KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN INTERPRESTASI NILAI INDEKS ERITROSIT PADA PASIENTUBERKULOSIS PARU. medlabscience [Internet]. 30Oct.2023 [cited 16Sep.2024];3(2):60-6. Available from: https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jmls/article/view/1994