UPAYA PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIBIOTIK MELALUI PENYERAHAN ANTIBIOTIK SECARA TEPAT DI APOTEK WILAYAH SEBERANG ULU PALEMBANG
Abstract
Penjualan antibiotik tanpa resep dokter, khususnya sediaan oral maupun parenteral sesungguhnya adalah hal yang tidak benar, karena antibiotik termasuk golongan obat keras. Beberapa jenis obat keras memang dapat diserahkan oleh Apoteker dalam jumlah tertentu, termasuk antibiotika jenis sediaan topikal. Penjualan antibiotika oral secara bebas dapat menjadi pemicu terjadinya resiko yang tidak diinginkan. Selain resiko efek samping, resistensi bakteri merupakan resiko yang berdampak luas pada masyarakat.
Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prilaku petugas kesehatan, demikian juga petugas apotek. Pengetahuan yang rendah menimbulkan rendahnya kepedulian akan akibat dari penggunaan antibiotika secara sembarangan.Pengetahuan dan perilaku ini dapat ditingkatkan melalui berbagai upaya, salah satunya adalah dengan pendekatan edukasi yang bersifat informal. Cara ini dapat dilakukan dalam berbagai jenis situasi dan berbagai tingkatan pengetahuan. Karena sifatnya yang informal kegiatan ini dilakukan di lokasi apotek wilayah Seberang Ulu Palembang ( 17 apotek).
Pengetahuan petugas yang umumnya masih rendah sampai sedang, terutama pemahaman akan Obat Wajib Apotek menjadi alasan mereka menyerahkan antibiotik tanpa resep dokter. Setelah diberikan edukasi, terdapat perubahan prilaku petugas sekalipun belum seluruhnya. Beberapa apotek sudah tidak melayani penjualan antibiotik tanpa resep, sedang yang lainnya sudah memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) saat penyerahan obat.
References
Begum, A., MdS, Bari., FR Chowdhury., N.Ahmed, KAR Sayeed., 2015. Pattern of Anti-Microbial Sensitivity and Resistance against Salmonella Species in a Tertiary Hospital in Dhaka. Journal of Enam Medical College. Vol 5 No 2
Chand, HJ., KR. Rijal., B.Neupane., VK.Sharma, B Jha., 2014. Re-Emergence Of Susceptibility To Conventional First Line Drugs In Salmonella Isolates From Enteric Fever Patients In Nepal. Journal of Infection in Developing Countries 2014; 8(11):1483-1487
De Kraker, MEA., PG. Davey., H.Grundmann., on behalf of the BURDEN study group., 2011. Mortality and Hospital Stay Associated with Resistant Staphylococcus aureus and Escherichia coli Bacteremia: Estimating the Burden of Antibiotic Resistance in Europe. Journal.public medicine. PLoS Medicine 8(10). (http://www.plosmedicine.org,)
Juwita, S., E. Hartoyo., L.Y. Budiarti., 2013. Pola Sensitivitas In Vitro Salmonella thypii Terhadap Antibiotik Kloramfenikol, Amoksisilin dan Kotrimoksazol Di Bagian Anak Rsud Ulin Banjarmasin Periode Mei-September 2012. Berkala kedokteran. Vol 9 No.1
Keputusan Menteri Kesehatan nomor 347/MenKes/SK/V/ 1990 tentang Obat Wajib Apotek no. 1
Peraturan Menteri kesehatan RI no 2406/Menkes/PER/XII/ 2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotika
Peraturan Pemerintah no.51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian. Pemerintah RI, Jakarta, Indonesia.
Pratiwi, Sylvia T., 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga. Jakarta. Hal. 158-161
Quick JD, Rankin JR., Laing RO., dkk (1997). Managing Drug Supply, Edisi ke-2, Management Sciences for Health in Collaboration with the World Health Organization. Kumarian Press, Connecticut, USA
Setiabudy, R., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI, Jakarta. Hal. 585-587
Tedi, 2015. Upaya Menurunkan Penjualan Antibiotika Tanpa Resep Dengan Pemberian Poster Di Apotek Kota Palembang Tahun 2015, Laporan Penelitian. Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes RI Palembang
Undang-undang Obat Keras Stbl no.419 tgl 12 Desember 1949.
Copyright (c) 2022 ABDIKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.