Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Kandungan Mangan Pada Air Sumur Warga Kota Depok
Abstract
Latar Belakang: Mangan adalah salah satu logam yang sering dijumpai di kulit bumi dan sering terdapat bersamaan dengan besi. Mangan terlarut di dalam air tanah dan air permukaan yang sedikit oksigen, sehingga kadar Mangan yang terdapat di dalam air mencapai 0,5 miligram/liter dan air minum 0,4 mg/l. Kandungan Mangan dalam air melebihi batas dapat menimbulkan rasa dan bau logam yang amis pada air minum. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis risiko kesehatan lingkungan kandunagn Mangan dalam air sumur warga di Kota Depok .
Metode: penelitian ini merupakan penelotian observasional dengan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Jumlah sampel air sumur sebanyak 20 sampel, yang diambil dari 20 titik sampling. Perhitungan tingkat risiko kandungan Mangan dalam air sumur menggunakan perhitungan dari Louvar and Louvar.
Hasil: Hasil analisis univariat rerata kandungan Mangan dalam air sumur warga di Kota Depok sebesar 1,36 mg/l. Sedangkan hasil perhitungan tingkat risiko (Risk Quotient, RQ) kurang dari 1, ini berarti bahwa kandungan logam Mangan dalam air sumur warga tidak berisiko untuk paparan 30 tahun kedepan.
Kesimpulan: Kandungan Mangan dalam air sumur di Kota Depok tidak berisiko untuk paparan 30 tahun ke depan karena nilai RQ kurang dari 1.
Katakunci : Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL), mangan ;air sumur ; tingkat risiko
References
Febrina, A. & Astrid, A. Studi Penurunan Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dalam Air Tanah Menggunakan Saringan Keramik. J. Teknol. 7, 36–44 (2014).
Maksuk, Maksuk. "Risk Quotient of Lead Concentration in Dug Wells Water at Community Arround Sukawinatan Dumping Site in Palembang City Maksuk." Seminar Nasional Hari Air Sedunia. Vol. 2. No. 1. 2019.
Warsyidah, A. A., Syarif, J. & Abdullah, C. ANALISIS KADAR MANGAN (Mn) PADA AIR ALKALI DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM (SSA). J. Media Laboran 9, (2019).
Permenkes No. 492/Th.2010. Persyaratan Kualitas Air Minum. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia (2010).
Hapsari, D. Kajian Kualitas Air Sumur Gali dan Perilaku Masyarakat di Sekitar Pabrik Semen Kelurahan Karangtalun Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. J. Sains dan Teknol. Lingkung. 7, 1–17 (2015).
Yunus, R., Rahayu, I. A. & Ariyani, D. Analisis Kadar Mangan (Mn) Pada Air Sumur di Sekitar Kawasan Pertambangan Batubara di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar. Persepsi Masy. Terhadap Perawatan Ortod. Yang Dilakukan Oleh Pihak Non Prof. 53, 1689–1699 (2013).
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia MENKES (2010).
Nuryana, S. D., Hidartan, H., Yuda, H. F. & Riyandhani, C. P. Penyaringan Unsur-Unsur Logam (Fe, Mn) Air Tanah Dangkal di Kelurahan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat. J. Abdi Masy. Indones. 1, (2019).
Tampubolon, M. G. Pengaruh Kadar Mangan (Mn) Pada Air Baku dan Air Reservoir dengan Menggunakan Metode Colorimetri Laboratorium Instalasi Pengolahan Air Minum PDAM Tirtanadi Sunggal. balita BGM (2017).
Munfiah, S. & Setiani, O. Kualitas Fisik dan Kimia Air Sumur Gali dan Sumur Bor di Wilayah Kerja Puskesmas Guntur II Kabupaten Demak. J. Kesehat. Lingkung. Indones. 12, 154–159 (2015).
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum. Peratur. Menteri Kesehat. Republik Indones. 1–20 (2017).
Ashar, T. Analisis Risiko Asupan Oral Pajanan Mangan dalam Air terhadap Kesehatan Masyarakat. Kesmas Natl. Public Heal. J. 2, 106 (2007).
Van Harling, V. N. Kualitas Air Tanah berdasarkan Kandungan Tembaga [Cu(II)], Mangan [Mn(II)] dan Seng [Zn(II)] di Dusun – Dusun sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Ngronggo, Salatiga. Soscied 1, 5 (2018).
Rahman, A. Public Health Assessment : Model Kajian Prediktif Dampak Lingkungan dan Aplikasinya untuk Manajemen Risiko Kesehatan. Public Heal. Assess. 1–21 (2007).
US. EPA, (United States Environmental Protection Agency). Manganese (CASRN 7439-96-5). Integr. Risk Inf. Syst. 1–46 (1995).
Modeling, L. M. et al. Kedalaman Sumur BOR Dengan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) di Kelurahan Malendeng KeHubungancamatan Paal 2 Kota Manado. J. Wind Eng. Ind. Aerodyn. 26, 1–4 (2019).
Ronny, M. I. M. Kemampuan Tray Aerator Filter Zeolit Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Pada Air Bersih. 21, 172–181 (2021).
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum. Peratur. Menteri Kesehat. Republik Indones. 1–20 (2017).
Maksuk & Suzanna. Kajian Kandungan Timbal Dalam Air Sumur Gali di Sekitar Tempat pembuangan Akhir Sampah Sukawinatan Kota Palembang. J. Ilmu Kesehat. Masy. 9, 107–114 (2018).
Maksuk, M. Kadar Arsenik Dalam Air Sungai, Sedimen, Air Sumur Dan Urin Pada Komunitas di Daerah Aliran Sungai Musi Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2009. JPP (Jurnal Kesehat. Poltekkes Palembang) 1, 117–125 (2012).
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work