Analisis Pengelolaan Sampah Industri Kosmetik X Di Depok Jawa Barat

  • Sofianti Sofianti Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
  • Lita Nandya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia maju
  • Nadhira Rashifanti Maherdyta Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia maju
  • Rosyidah Rosyidah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia maju
  • Rika Galeindra Prakasdi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia maju
  • Muhammad Dimas Prasetyo Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia maju
Keywords: INDUSTRI KOSMETIK, Pengelolaan Sampah, Standart Operasional Procedure (SOP)

Abstract

Industri kecantikan kini menjadi salah satu penghasil sampah. Industri berkembang dengan pesat dengan market value lebih dari 500 miliar dollar AS ditambah estimasi mencapai 805 dollar AS miliar tahun 2023. Berdasarkan data  tahun 2018, produk perawatan kulit merupakan kategori terbesarsekitar 39% dari pasar global, perawatan rambut 21% dan makeup 18%. Di tahun yang sama, Asia Pasifik menguasai pasar global 40%. Analisis ini bertujuan mengetahui salah satu industri kosmetik X di Depok bagaimana cara pengelolaan sampahnya apakah sesuai dengan aturan perusahaan atau SOP (Standart Opersasional Procedure). Jenis penelitian Pengumpulan   data   melalui   sumber   data   primer  wawancara  kepada pihak yang bersangkutan dengan HRD (Human Resources Development) dan observasi, data skunder melalui jurnal dan menggunakan analisis deskriptif. Hasil didapatkan karakteristik sampah dan cara pengelolaan sampah industri kosmetika X yang berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan aturan perusahaan. Kesimpulan penelitian pengelolaan sampah industri kosmetik X yang berada di Depok didapatkan sudah sesuai dengan standard operational procedure (SOP) perusahaan. Ditemukan kekurangan yaitu tidak dipisahkannya antara sampah organik dan anrganik diluar produksi hanya ditaruh dalam tempat sampah yang berisikan kantong hitam dalam kondisi tertutup, lalu pada tempat penampungan TPS (tempat penampungan sampah) sebelum diangkut ke TPA(tempat pembuangan akhir) hal ini dapat menimbulkan tempat penampungan terlihat menumpuk karena terlalu banyak kantung plastik hitam berisi sampah padat dan sampah tersebut tidak masuk ke dalam penampungan sehingga mengganggu lingkungan Dan untuk sampahnya langsung ditangani oleh HRD (Human Resource Development) karena tidak memiliki tenaga ahli kesehatan lingkungan

References

Suryani H, Dirawan GD, Tahmir S, Yahya M. model pelatihan motivation, innovative, development, achievement (mida) dalam pengelolaan limbah industri pakaian jadi (Model Pelatihan MIDA). Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar; 2017.

Dermawan D, Lahming L, S. Mandra MA. Kajian Strategi Pengelolaan Sampah. UNM Environ Journals. 2018;1(3):86.

Hartabela D, Bakri N, Dewi R, Syahriyah, Tedja S, Anwar S. Sistem Pengolahan Sampah pada Permukiman Industri Studi Kasus: RW 02 dan RW 12 Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Cigondewah, Kota Bandung. J Lingkung Binaan Indones. 2016;9(December):23–8.

Wati R. Analisis Pengaruh Rasio Konsentrasi terhadap Nilai Tambah pada Industri Kosmetik di Indonesia Tahun 2010-2015. Αγαη. 2019;8(5):55.

Daily I. Industri Kosmetik Nasional Tumbuh 20% [Internet]. Jakarta; 2018. Available from: https://kemenperin.go.id/artikel/18957/Industri-Kosmetik-Nasional-Tumbuh-20

Rofifah D. kesiapan konsumen di indonesia dalam mengintegrasikan konsep keberlanjutan dalam pengelolaan sampah kemasan plastik produk industri kecantikan. Pap Knowl Towar a Media Hist Doc. 2020;XX(2):12–26.

S, Artanti K. Pengolahan Limbah Cair Kosmetik Secara Elektrokoagulasi Sistem Batch. Ekologia. 2019;19(2):44–54.

Suranto GAR, Suyanto AMA. Analisis Preferensi Masyarakat Dalam Memilih Kosmetik Korea Di Indonesia. J Mitra Manaj. 2020;4(10):1523–33.

Oktavia S, Ramdan AM, Norisanti N. Kekuatan Efektivitas Iklan Dan Kepercayaan Merek Dalam Membentuk Kinerja Merek Pada Produk Kosmetik Lokal. Universitas (Stuttg). 2020;2(6).

Pranoto A. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Preferensi Pembelian Antara Produk Kosmetik Ramah Lingkungan Dan Konvensional. Arthavidya J Ilm Ekon. 2017;19(2):133–51.

Enrico. Dampak Limbah Cair Industri Tekstil Terhadap Lingkungan dan Aplikasi Tehnik Eco Printing sebagai Usaha Mengurangi Limbah. Moda. 2019;1(1):5–13.

Rahno D, Roebijoso J, Leksono AS. Pengelolaan Limbah Medis Padat di Puskesmas Borong Kabupaten Manggarai Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur. J Pembang dan Alam Lestari. 2015;6(1):22–32.

çimen sabri. pendukung perekonomian masyarakat melalui pemanfaatan bank sampah. 2021;1(1):6.

Masyarakat PK, Jambi FKMU. KABUPATEN MERANGIN Analysis Of Medical Waste Management System Health Center Maintenance In District Of Merangin Prodi S1 Kesehatan Masyarakat , STIKes Merangin. 2017;1(2):35–45.

BPOM RI. Badan pengawas obat dan makanan republik indonesia. Bpom Ri. 2019;11:1–16.

Hercog J, Kuleta H. Application of counterpulsation intra-aortic balloon in cardiogenic shock. Kardiol Pol. 2016;22(5):573–9.

Taufiq A, Maulana FM. Sosialisasi Sampah Organik dan Non Organik serta Pelatihan Kreasi Sampah. J Inov dan Kewirausahaan. 2015;4(1):68–73.

Rachmawati1 S, Sumiyaningsih E, Atmojo TB. Analisis Manajemen Pengelolaan Limbah Padat Medis B3 Di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pros SNST Fak Tek. 2018;1(1):31–6.

Fitriana D, Siwiendrayanti A. Kualitas udara dan keluhan sesak napas pemulung di Tempat Pembuangan Akhir. HIGEIA (Journal Public Heal Res Dev. 2019;3(3):357–68.

Line RD, Sulistyorini L. Evaluasi Sistem Pengelolaan Sampah di Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Banyuwangi. J Kesehat Lingkung. 2013;7(1):71–5.

Published
2023-05-31
How to Cite
1.
Sofianti S, Nandya L, Maherdyta N, Rosyidah R, Prakasdi R, Prasetyo M. Analisis Pengelolaan Sampah Industri Kosmetik X Di Depok Jawa Barat. JSL [Internet]. 31May2023 [cited 23Nov.2024];3(1):20-7. Available from: https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/SJKL/article/view/1073