Personal Hygiene dengan Kejadian Penyakit Scabies di Pondok Pesantren Thawalib Kota Padang
Abstract
Latar Belakang : Penyakit scabies adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh ektoparasit yang memiliki gejala-gejala khas yang disebut sebagai tanda cardinal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan personal hygiene dengan kejadian penyakit scabies di Pondok Pesantren Thawalib Kota Padang.
Metode : Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santri yang berada di Pondok Pesantren Thawalib Kota Padang sebanyak 138 santri, dengan besar sampel sebanyak 58 santri menggunakan metode systematic random sampling.
Hasil : Hasil bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna kebersihan pakaian (P value=0,458 dan PR = 2,172), kebersihan tempat tidur dan sprei (P value=0,129 dan PR = 2,714), dengan kejadian Penyakit Scabies, namun ada hubungan yang bermakana kondisi kerbersihan kulit (P value=0,021 dan PR= 5,61), kondisi kebersihan tangan dan kuku (P value=0,002 dan PR = 11,11), dan kebersihan handuk (P value=0,000 dan PR = 9,14) dengan kejadian Penyakit Scabies di Pondok Pesantren Thawalib.
Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang bermakna kondisi kebersihan pakaian , kebersihan tempat tidur dan seprei dengan kejadian penyakit Scabies pada santri di Pondok Pesantren Thawalib Kota Padang Tahun 2022. Ada hubungan yang bermakna kebersihan kulit, kebersihan tangan dan kuku, kebersihan handuk dengan kejadian penyakit Scabies pada santri di Pondok Pesantren Kota Padang Tahun 2022
Kata Kunci : Scabies,Personal Hygiene
References
Kementerian Kesehatan RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. (2009).
Notoatmodjo, S. Ilmu kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar Rineka Cipta. (2013).
Puspita, S., Rustanti, E. & Wardani, M. K. Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Pada Santri. J. Keperawatan 11, 6 (2018).
Parman, P., Hamdani, H., Rachman, I. & Pratama, A. Faktor risiko hygiene perorangan santri terhadap kejadian penyakit kulit skabies di pesantren Al-Baqiyatushshalihat Tanjung Jabung Barat tahun 2017. J. Ilm. Univ. Batanghari Jambi 17, 243–252 (2017).
Nur’Aini, R., Utari, D. & Buntara, A. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Skabies pada Santriwati di Pondok Pesantren X Tahun 2018. J. Ilm. Kesehat. Masy. Media Komun. Komunitas Kesehat. Masy. 11, 152–158 (2019).
Hannan, M. & Hidayat, S. Pengaruh kebiasaan personal hygiene terhadap kejadian skabies. Wiraraja Med. J. Kesehat. 5, (2015).
Ridwan, A. R., Sahrudin, S. & Ibrahim, K. Hubungan pengetahuan, personal hygiene, dan kepadatan hunian dengan gejala penyakit skabies pada santri di Pondok Pesantren Darul Muklisin Kota Kendari 2017. (2017).
Dewi, A. P. Hubungan personal hygiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Al-Kautsar Pekanbaru. (2015).
Afriani, B. Hubungan personal hygiene dan status sosial ekonomi dengan kejadian skabies di pondok pesantren. J. Aisyah J. Ilmu Kesehat. 2, 1–10 (2017).
Armansyah, D. S. GAMBARAN PERSONAL HYGIENE DAN KEJADIAN PENYAKIT KULIT DI PESANTREN MATHLA’UL ANWAR DAN PESANTREN WALISONGO. (2020).
Kudadiri, K. Hubungan Personal Hygiene Santri dengan Kejadian Penyakit Kulit Infeksi Scabies dan Tinjauan Sanitasi Lingkungan Pondok Pesantren Dairi Tahun 2019. (2021).
Lubis, N. L. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Skabies di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Kota Pekanbaru Tahun 2019. (2020).
Hapsari, D. Kajian Kualitas Air Sumur Gali dan Perilaku Masyarakat di Sekitar Pabrik Semen Kelurahan Karangtalun Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. J. Sains dan Teknol. Lingkung. 7, 1–17 (2015).
Saputra, R., Rahayu, W. & Putri, R. M. Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan timbulnya penyakit scabies pada santri. Nurs. News J. Ilm. Keperawatan 4, (2019).
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work