Pola Kejadian Stunting Berdasarkan Air Bersih, Sumber Air Minum, Sanitasi Dan Kebersihan Rumah

  • Nanda Fridiani Bintoro Prodi Sanitasi Poltekkes Kemenkes Semarang
  • Iqbal Ardiansyah Prodi Sanitasi Poltekkes Kemenkes Semarang
Keywords: Air Bersih, Faktor Sanitasi, Kebersihan Lingkungan, Sanitasi, Stunting

Abstract

Latar Belakang : Stunting masih menjadi masalah kesehatan pada 1000 hari pertama kehidupan dengan faktor langsung dan tidak langsung. Kelurahan Pasarbatang memiliki prevalensi stunting tertinggi kedua di wilayah kerja Puskesmas Brebes dengan 48 kasus pada tahun 2024. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola kejadian stunting berdasarkan penyediaan air bersih, sumber air minum, sarana pembuangan tinja dan kebersihan lingkungan.

Metode : Penelitian deskriptif menggunakan 22 sampel penderita stunting usia 0-2 tahun yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui survei dan wawancara, kemudian dianlisis menggunakan tabulasi, deskripsi, dan identifikasi pola berdasarkan faktor dominan. Variabel yang dianalisis mencakup faktor sanitasi, perilaku, dan riwayat penyakit.

Hasil : Mayoritas keluarga memilki pendapatan di bawah UMK (59%) dan balita memiliki riwayat diare (77%). Faktor sanitasi meliputi jarak sumber air bersih dan pencemar yang tidak memenuhi syarat (64%), penggunaan PDAM/PAM untuk air minum (55%), kebiasaan membuang tinja baduta tidak tepat (68%) dan praktik CTPS yang kurang baik (55%). Faktor dominan adalah jarak sumber air bersih dengan pencemar yang tidak memenuhi syarat dan kebiasaan membuang tinja baduta tidak tepat.

Kesimpulan: Peningkatan sanitasi diperlukan dengan fokus pada jarak sumber air bersih dan pencemar, pengolahan air bersih, serta edukasi CTPS pada keluarga baduta penderita stunting di Kelurahan Pasarbatang.

References

Sopianti, M., Fajar, N. A., Sunarsih, E. & Windusari, Y. Air Bersih dan Jamban Sehat terhadap Kejadian Stunting di Negara Berkembang: Literature Review. Media Publ. Promosi Kesehat. Indones. 7, 8–14 (2024).

Kemenkes. Kabupaten Brebes , Wilayah dengan Prevalensi Balita Stunting Tertinggi di Jawa Tengah pada 2022. 2022–2023 (2022).

Antonio Suarez Weise. WHO Global Nutrition Target : Stunting Policy Brief. Stunting Policy Br. 1–21 (2014).

Nisa, S. K., Lustiyati, E. D. & Fitriani, A. Sanitasi Penyediaan Air Bersih dengan Kejadian Stunting pada Balita. J. Penelit. dan Pengemb. Kesehat. Masy. Indones. 2, 17–25 (2021).

Abuya, B. A., Onsomu, E. O., Kimani, J. K. & Moore, D. Influence of maternal education on child immunization and stunting in Kenya. Matern. Child Health J. 15, 1389–1399 (2011).

Fransisca, Y., Arifin, D. Z. & Hartono, A. Hubungan Antara Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Usia 24-59 Bulan Di Puskesmas Kiarapedes. J. Holist. Heal. Sci. 5, 104–114 (2020).

Sri Muliasari, Ramadhaniah Ramadhaniah & Nopa Arlianti. Determinan Stunting pada Anak Usia 0-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Indrajaya Kabupaten Pidie Tahun 2022. INSOLOGI J. Sains dan Teknol. 1, 731–740 (2022).

Kwami, C. S., Godfrey, S., Gavilan, H., Lakhanpaul, M. & Parikh, P. Water, sanitation, and hygiene: linkages with stunting in rural Ethiopia. Int. J. Environ. Res. Public Health 16, 3793 (2019).

Nihayatus Sa’adah, Denaya Andrya Prasidya, Gading Wilda Aniriani, E. S. Pengaruh Jarak Septic Tank Penduduk Daerah Sempadan Sungai Kaliotik Kabupaten Lamongan terhadap Kualitas Air Sungai. Envirotek J. Ilm. Tek. Lingkung. 15, 155–158 (2023).

KPUPR. Dasar Rumah Sehat. (2016).

Raharini, H. & Yuniarti, E. Relationship Between Water Quality and Stunting in Indonesia: Literature Review. J. Penelit. Pendidik. IPA 9, 664–670 (2023).

Dinyati, F. R. Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. at (2022).

Permenkes. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. (2014).

Fauziyah, Z., Siwiendrayanti, A. & Artikel, I. HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH. 7, 430–441 (2023).

Aisiyah, A., Hilmi, I. L., Ilmu, F., Universitas, K. & Karawang, S. The Effect of Environmental Sanitation on the Risk of Acute Diarrhea in Children in Indonesia. 13, 1018–1022 (2022).

Fatmawati, T. Y. & Indrawati, I. Analisis Penggunaan Air Bersih , Mencuci Tangan ,. 2, 294–302 (2017).

Soraya, S., Ilham, I. & Hariyanto, H. Kajian Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tuan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. J. Pembang. Berkelanjutan 5, 98–114 (2022).

Rizky Aulia Salsabila, Suhartono, N. Relationship Between Environmental Sanitation and Stunting Incidents in Toddlers in Work Area of Kendal II Public Health Center. 6, 553–564 (2023).

Sinatrya, A. K. & Muniroh, L. Hubungan faktor water, sanitation, and hygiene (WASH) dengan stunting di wilayah kerja Puskesmas Kotakulon, Kabupaten Bondowoso. Amerta Nutr. 3, 164–170 (2019).

Published
2025-05-02