Kelimpahan Mikroplastik pada Teh Celup dan Tubruk Yang Dijual di Kota Palembang

  • Dina Agnesia Poltekkes Kemenkes Palembang
  • Diah Navianti Prodi Sanitasi Poltekkes Kemenkes Palembang
  • Sukarjo Sukarjo Prodi Sanitasi Poltekkes Kemenkes Palembang
  • Miftahurrizqiyah Miftahurrizqiyah Prodi Sanitasi Poltekkes Kemenkes Palembang
Keywords: Mikroplastik, Teh celup, Teh tubruk, Palembang, Kontaminasi

Abstract

Latar Belakang: Pencemaran mikroplastik merupakan isu global, dengan teh sebagai minuman populer di Palembang berpotensi menjadi sumber paparan. Kantong teh celup dilaporkan dapat melepaskan miliaran mikroplastik saat diseduh, berisiko terhadap kesehatan. Penelitian ini penting mengingat tingginya konsumsi teh dan keterbatasan studi di Palembang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kelimpahan dan karakteristik (bentuk, warna) mikroplastik pada teh celup dan teh tubruk yang dijual di Palembang pada tahun 2025. Metode: Penelitian ini dilakukan di Palembang pada tahun 2025, penelitian ini menggunakan total sampling 31 merek teh (16 teh celup, 15 teh tubruk). Analisis mikroplastik dilakukan secara mikroskopis melalui filtrasi dan pengamatan di bawah mikroskop cahaya untuk identifikasi, penghitungan, serta penentuan bentuk dan warna. Hasil: Seluruh sampel teh celup (100%) mengandung mikroplastik 10-120 partikel/L (median 35), didominasi fiber berwarna hitam. Pada teh tubruk, hanya 5 dari 15 sampel positif mikroplastik (10-40 partikel/L, median 0), didominasi fiber dan warna hitam. Kontaminasi lebih tinggi dan merata pada teh celup dibandingkan teh tubruk. Kesimpulan: Teh celup di Palembang terkontaminasi mikroplastik secara signifikan, yang didominasi oleh bentuk fiber berwarna hitam, berpotensi risiko kesehatan. Teh tubruk menunjukkan kontaminasi lebih rendah.

Published
2025-11-16