SYSTEMATIC REVIEW: HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MINUMAN MANIS DENGAN KARIES GIGI ANAK
Abstract
Latar Belakang: Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2018 kejadian karies pada anak-anak Indonesia adalah sebesar 93%. Anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) rentan mengalami karies gigi, karena pada usia ini anak memiliki kebiasaan jajan dan sering mengonsumsi minuman manis.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meninjau hubungan kebiasaan konsumsi minuman manis terhadap terjadinya karies gigi pada anak.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan berupa tinjauan pustaka sistematis dengan analisis kualitatif. Literatur full text yang digunakan merupakan artikel dengan Bahasa Indonesia danBbahasa Inggris terbitan 10 tahun terakhir. Sampel populasi pada tinjauan pustaka ini adalah anak-anak usia sekolah dasar usia 6-12 tahun.
Hasil: Database yang digunakan adalah Google Schoolar, PubMed, dan Science Direct.Terdapat enam puluh artikel dengan 22 abstrak yang sesuai kriteria, dan artikel full-text yang digunakan sebanyak tujuh artikel. Ditemukan bahwa anak-anak yang memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman manis berisiko mengalami karies gigi.
Kesimpulan: Terdapat hubungan kebiasaan konsumsi minuman manis dengan karies gigi pada anak.
References
2. Bramantoro T, Prabandari YS, Ismail D, Tedjosasongko U. The development of early childhood caries impact on quality of life-Indonesia instrument as assessment instrument of dental caries impact on quality of life of children aged 3-5 years based on Indonesian community characteristics. Dent J (Majalah Kedokt Gigi). 2015;48(4):197.
3. J. W, A. A, X.-L. B, J. Z. Risk determinants associated with early childhood caries in Uygur children: a preschool-based cross-sectional study. BMC Oral Health. 2014;14:136.
4. Kemenkes RI. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Kementeri Kesehat RI. Published online 2018:1-582.
5. Pratita R, Sembiring LS, Monica G. Hubungan Indeks dmf-t Dengan Status Sosiodemografi Orang Tua Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TKN Kota Bandung. SONDE (Sound Dent. 2019;4(1):33-42.
6. Wardani R, Zubaedah C, Setiawan AS. Occlusal caries risk assessment using Cariogram analysis in student aged 11-12 years. Padjadjaran J Dent. 2017;29(1):13-20.
7. Lynch RJM. The primary and mixed dentition, post-eruptive enamel maturation and dental caries: a review. Int Dent J. 2013;63 Suppl 2:3-13. \
8. Nugraheni H, Sadimin S, Sukini S. Determinan Perilaku Pencegahan Karies Gigi Siswa Sekolah Dasar Di Kota Semarang. J Kesehat Gigi. 2019;6(1):26.
9. Fitriati N. Perilaku Konsumsi Minuman Ringan (Softdrink) Dan Ph. Unnes J Public Health. 2017;6(111).
10.Interactive N, Policy F. Soft ( Drink ). 2013;200(200):84-87.
11.Dereń K, Weghuber D, Caroli M, et al. Consumption of Sugar-Sweetened Beverages in Paediatric Age: A Position Paper of the European Academy of Paediatrics and the European Childhood Obesity Group. Ann Nutr Metab. 2019;74(4):296-302.
12. Chi DL, Hopkins S, O’Brien D, Mancl L, Orr E, Lenaker D. Association between added sugar intake and dental caries in Yup’ik children using a novel hair biomarker. BMC Oral Health. 2015;15(1):1-8.
13. Daeli WAC, Nurwahyuni A. Determinan Sosial Ekonomi Konsumsi Minuman Berpemanis di Indonesia: Analisis Data Susenas 2017. J Ekon Kesehat Indones. 2019;4(1).
14. Khotimah K, Suhadi, Purnomo. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia 6-12 Tahun Di SD NEgeri Karangayu 03 Semarang. STIKES Telogorejo Semarang. 2013;014:1-10.
15. Mukhbitin F. Gambaran kejadian karies gigi pada siswa kelas 3 MI Al-Mutmainnah. J Promkes. 2015;6(2):155-166.
16. Savitri S, Primarti RS, Gartika M. Hubungan frekuensi asupan minuman manis dengan akumulasi plak pada anak The relationship between the frequency of sugar-sweetened beverage intake and plaque accumulation in children. J Kedokt Gigi Univ Padjadjaran. 2017;29(2).
17. Worotitjan I, Mintjelungan CN, Gunawan P. Pengalaman Karies Gigi Serta Pola Makan Dan Minum Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Kiawa Kecamatan Kawangkoan Utara. e-GIGI. 2013;1(1):59-68.
18. Kamsiah K. Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Pengetahuan Kesehatan Gigi Dengan Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar Di Kota Bengkulu. J Media Kesehat. 2012;5(1):49-59.
19.Wilder JR, Kaste LM, Handler A, Chapple‐McGruder T, Rankin KM. The association between sugar‐sweetened beverages and dental caries among third‐grade students in G eorgia. J Public Health Dent. 2016;76(1):76-84.
20. Pertiwi I, Rahaswanti LWA, Sutadarma IWG. Gambaran kejadian karies dan konsumsi makanan kariogenik pada anak usia 10-12 tahun di Sekolah Dasar Negeri 3 Batur. Bali Dent J. 2018;2(2):88-94.
21. Hidaya N, Sinta MT. Gambaran Kejadian Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar. Babul Ilmi J Ilm Multi Sci Kesehat. 2018;9(1).
22. Dewi N, Rahina Y, Lily G. Hubungan Kebiasaan Jajan Di Kalangan Anak Sekolah Dasar Terhadap Frekuensi Karies. Proceeding. 2018:527.
23. Syah A, Ruwanda RA, Basid A. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Karies Gigi Pada Anak Sekolah Min 1 Kota Banjarmasin. J Kesehat Indones. 2019;9(3):149.
24. Fitriati N, Hernawan AD, Trisnawati E. Perilaku Konsumsi Minuman Ringan (Softdrink) dan pH Saliva Dengan Kejadian Karies Gigi. Unnes J Public Heal. 2017;6(2):113-122.
25. Kp GS, Primarti RS, Gartika M. Hubungan Frekuensi Asupan Minuman Manis Dengan Akumulasi Plak Pada Anak. Published online 2015.
Copyright (c) 2023 Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work