ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 ) DI KLINIK GIGI KOTA PALEMBANG

  • Andrey Sastrawijaya Poltekkes Kemenkes Palembang
  • Listrianah Listrianah Poltekkes Kemenkes Palembang
  • Ngurah Ray
Keywords: Keselamatan Kesehatan Kerja, Dokter Gigi, Terapis Gigi dan Mulut'

Abstract

Latar Belakang: Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) bagi para praktisi kedokteran gigi dan kesehatan gigi masih sangat minim untuk diperhatikan. Baik tenaga dokter gigi, terapis gigi  dan mulut dan staff lainnya yang terlibat langsung.Potensi risiko tersebut antara lain pajanan terhadap agen penyebab infeksi (human immunodeficiency virus dan virus hepatitis ), radiasi, kebisingan, psikologis, dermatitis, gangguan muskuloskeletal, gangguan pernafasan karena percikan bahan-bahan tambalan ataupun anaesthesi pada mata. Risiko yang paling sering diderita oleh dokter gigi yakni risiko keluhan musculoskeletal disorders (MSDs)16 Kesehatan kerja memiliki tujuan untuk membuat tenaga kerja atau operator sehat, dapat bekerja secara produktif, sejahtera, sehingga memiliki daya saing yang tinggi, dan tenaga kerja tidak ada yang sakit ataupun dalam kondisi yang tidak sehat dan menjadikan tenaga kerja tersebut dapat bekerja secara produktif, serta tidak terjadi kecelakaan kerja yang dapat mengganggu kegiatan produksi dalam pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui identifikasi bahaya risiko kecelakaan kerja dokter gigi, terapis gigi dan mulut sehingga dapat diminimalisir.

Metode: Metode penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan menggunakan analisa chi- square, univariat dan bivariat. Penelitian bertujuan menjelaskan nilai   dari risiko yang terdapat di setiap area kerja dengan menggambarkan proses analisa keselamatan kerja dengan menentukan tingkat likelihood dan severity dari setiap risiko. 

Hasil: Risiko Tingkat kejadian mengalami luka bakar akibat terpapar panas alat sterilisasi pada sebagian besar klinik gigi  yaitu “Dapat terjadi setiap saat” sebesar(53,3%) . Dan untuk Tingkat keparahan / dampak yang berakibat fatal sehingga menyebabkan kerugian sangat besar didapatkan pada risiko posisi kerja yang salah / tidak ergonomis, yaitu sebesar 7,8 %.

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara risiko kejadian salah posisi kerja , risiko terpapar saliva dengan keparahan/dampak yang ditimbulkan (p value < 0,05).

Published
2024-12-20
How to Cite
Sastrawijaya, A., Listrianah, L. and Ray, N. (2024) “ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 ) DI KLINIK GIGI KOTA PALEMBANG”, Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM), 6(2), pp. 127-138. doi: 10.36086/jkgm.v6i2.2533.