POTENSI PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) SEBAGAI BAHAN DISCLOSING PENDETEKSI PLAK GIGI
Abstract
Latar Belakang: Masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan isu yang signifikan di Indonesia. Berdasarkan data Riskesdas 2018, sebanyak 57,6% masyarakat Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut, yang sebagian besar disebabkan oleh akumulasi plak gigi akibat kurangnya kebersihan gigi dan mulut. Plak gigi, yang merupakan kumpulan bakteri seperti Streptococcus mutans dalam matriks organik, dapat menyebabkan berbagai gangguan jika tidak ditangani dengan baik. Untuk membantu mendeteksi plak, bahan disclosing digunakan sebagai alat bantu visual untuk menilai kebersihan gigi dan mendukung keberhasilan kontrol plak. Bahan disclosing bekerja dengan memberikan warna kontras pada plak sehingga mudah terlihat. Eritrosin, salah satu bahan disclosing yang umum digunakan, memiliki kekurangan seperti sifat karsinogenik, potensi menimbulkan alergi, dan meninggalkan noda pada gigi jika digunakan dalam jangka panjang Oleh karena itu, diperlukan alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan, salah satunya dengan memanfaatkan sumber daya alam Indonesia. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah, termasuk sekitar 90.000 spesies tumbuhan, salah satu tanaman yang berpotensi dimanfaatkan adalah bunga telang (Clitoria ternatea), yang mengandung pigmen alami antosianin. Pigmen ini tidak hanya memberikan warna ungu-kebiruan yang menarik, tetapi juga bersifat antioksidan, aman digunakan sebagai pewarna alami, dan telah diakui secara internasional sebagai pewarna pangan selain itu, bunga telang juga mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid dan flavonoid yang memiliki sifat antibakteri, yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi. Dengan potensi ini, bunga telang dapat menjadi alternatif alami dalam pengembangan bahan disclosing yang lebih aman, efektif, dan ramah lingkungan. Penelitian lebih lanjut mengenai manfaat dan efikasi bunga telang sebagai bahan disclosing dapat memberikan solusi inovatif untuk mendukung kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment yang bertujuan untuk mengetahui potensi ekstraks bunga telang (Clitoria ternatea) sebagai bahan disclosing. Dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang mahasiswa Tingkat 1 Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Palembang, Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok yang diberikan ekstrak bunga telang sebagai bahan disclosing pendeteksi plak gigi dan kelompok pembanding menggunakan tri plaque gel. Hasil: Pada penelitian terlihat bahwa ekstrak bunga telang dapat melekat pada plak gigi, namun perlekatannya tidak sejelas apabila menggunakan disclosing buatan pabrik, selain itu usia plak gigi juga tidak dapat dibedakan secara nyata. Keadaan ini kemungkinan disebabkan oleh kadar antosianin yang tidak terlalu tinggi pada bunga telang sehingga penggunaan ekstraks bunga telang sebagai bahan disclosing pewarna plak perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Kesimpulan: Berdasarkan uji karakteristik, uji klinis dan uji laboratorium bunga telang dapat berfungsi sebagai bahan disclosing untuk mendeteksi plak gigi.
References
2. Karunia, & Bustani, F. (2013). Kajian Penggunaan Zat Adiktif Makanan (Pemanis Dan Pewarna) pada Kudapan Bahan Lokal Di Pasar Kota Semarang. Food Science and Culinary Education Journal, 72–78.
3. Fitmawati, Fatonah, S., & Irawan, Y. R. (2016). Tanaman Obat Pekarangan Berbasis Penegetahuan Tumbuhan Obat Masyarakat asli Riau (Etnomedicine).
4. Oguis, G. K., Gilding, E. K., Jackson, M. A., & Craik, D. J. (2019). Butterfly Pea (Clitoria Ternatea), a Cyclotide-Bearing Plant With Applications in Agriculture and Medicine. Dalam Frontiers in Plant Science (Vol. 10). Frontiers Media S.A. https://doi.org/10.3389/fpls.2019.00645
5. Hambali, M., Mayasari, F., & Noermansyah, F. (2014). Ekstraksi Antosianin Dari Ubi Jalar Dengan Variasi Konsentrasi Solven, dan Lama Waktu Ekstraksi. . Jurnal Teknik Kimia, 20(2), 25–35.
6. Maulid, W., Farm, M., Hanung, ;, & Jati, S. (2018). Uji Antibakteri Ekstrak Bunga Telang (Clitorea ternatea L.) terhadap Staphylococcus aureus.
7. Jeyaraj, E. J., Lim, Y. Y., & Choo, W. S. (2021). Extraction methods of butterfly pea (Clitoria ternatea) flower and biological activities of its phytochemicals. Journal of food science and technology, 58(6), 2054–2067.
8. Makasana, J. et al. (2017). Extractive determination of bioactive flavonoids from butterfly pea (Clitoria ternatea) . Research on Chemical Intermediates.
9. Budiasih, K. S. (2017). Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017 Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global Ruang Seminar FMIPA UNY.
10. Marpaung, & Abdullah, M. (2020). Tinjauan Manfaat Bunga Telang (Clitoria Ternatea L.) Bagi Kesehatan Manusia. Journal of Functional Food and Nutraceutical, 1(2), 47–69.
11. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. (2020). Selain Cantik Ini Segudang Manfaat Bunga Telang.
Copyright (c) 2025 Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work












