TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP PRAKTIK GIGI ILEGAL
Abstract
Praktik gigi ilegal adalah tindakan kedokteran gigi yang dilakukan secara ilegal oleh orang-orang yang tidak terdaftar dalam Konsil Kedokteran dan menjalankan praktik seperti layaknya dokter gigi yang teregistrasi, yang semakin menjamur di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap praktik gigi ilegal di masyarakat Tanjung Lago, Sumatera Selatan. Sebanyak 100 masyarakat di Tanjung Lago Sumatera Selatan diminta untuk mengisi kuisioner. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Tanjung Lago pernah mendatangi praktik gigi ilegal dan mengetahui bahwa yang melakukan tindakan perawatan gigi tersebut adalah bukan dokter gigi. Jenis perawatan yang paling banyak dilakukan adalah pembuatan gigi tiruan. Alasan utama mereka mendatangi praktisi illegal tersebut adalah karena mudah dijangkau. Dapat didimpulkan bahwa praktik gigi ilegal masih banyak dikunjungi oleh masyarakat dalam melakukan perawatan giginya. Untuk itu dibutuhkan upaya penyuluhan berkala untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai risiko mendatangi praktik gigi ilegal.
Copyright (c) 2020 Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work