PERBANDINGAN MENGONSUMSI BUAH SEMANGKA DAN BUAH JAMBU AIR DALAM PENURUNAN DEBRIS INDEKS
Abstract
Debris indeks adalah sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi. Secara fisiologis debris dapat dibersihkan dengan aliran saliva dan pergerakan otot-otot dalam rongga mulut pada saat proses pengunyahan makanan, seperti buah-buah berserat dan berair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan mengkonsumsi buah semangka dan buah jambu air dalam penurunan debris indeks pada mahasiswa Asrama Keperawatan Gigi. Penelitian ini adalah Eksperimen semu dengan menggunakan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan sampel sebanyak 60 orang. Analisis data secara univariat dan bivariat yang dilakukan pada dua variabel yang diduga berpasangan dengan menggunakan Pretest dan posttest. Dari hasil didapatkan debris indeks rata-rata sebelum mengkonsumsi buah semangka adalah 1,683, dan sesudah mengkonsumsi buah semangka adalah 1,190, sedangkan sebelum mengkonsumsi buah jambu air adalah 1,557 dan sesudah mengkonsumsi buah jambu air adalah 1,443. Uji T berpasangan diperoleh dari (p<0,05), dapat disimpulkan bahwa mengkonsumsi buah semangka lebih efektif dibandingkan mengkonsumsi buah jambu air.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work