PERBANDINGAN MENGUNYAH BUAH PIR MADU (Pyrus bretschneideri) DENGAN APEL FUJI (Mallus sylvestris mill) DALAM PENURUNAN SKOR PLAK
Abstract
Plak merupakan suatu deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi yang terdiri dari mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik interseluler apabila seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulutnya. Pencegahan primer masalah gigi dan mulut perlu dilakukan dengan cara menanamkan kebiasaan kontrol plak pada anak-anak. Kontrol plak merupakan upaya mengurangi dan mencegah akumulasi plak gigi. Banyak buah-buahan yang mengandung serat dan berair diantaranya buah pir madu (Pyrus bretschneideri) dan buah apel fuji (Mallus sylvestris Mill). Penelitian ini bertujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan mengunyah buah pir madu dengan apel fuji dalam penurunan skor plak. Penelitian ini adalah studi literatur. Hasil penelusuran didapatkan bahwa buah apel fuji (Mallus sylvestris mill) lebih berperan dalam menurunkan skor plak. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa buah apel lebih membantu untuk menurunkan skor plak, karena buah apel memiliki kandungan tannin berkonsentrasi tinggi yang dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gingiva yang disebabkan oleh penumpukan plak. Sedangkan buah pir tidak memiliki kandungan yang terlalu signifikan untuk menghambat bakteri pembentukan plak.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work