DETERMINAN USIA PERTAMA KALI BERHUBUNGAN SEKSUAL PADA KELOMPOK USIA 15-24 TAHUN BELUM MENIKAH
Abstract
ABSTRAK
Perilaku seksual dikalangan remaja merupakan permasalahan serius yang harus diatasi. Wujud perilaku seksual yang biasa di lakukan remaja adalah berhubungan seksual pranikah di usia remaja. Terdapat banyak faktor terkait dengan usia masa remaja, diantaranya adalah usia, tingkat pendidikan, kedudukan ataupun domisili. Maksud dari penelitian yaitu mengidentifikasi faktor risiko yang memengaruhi perilaku hubungan seksual pranikah oleh remaja Indoensia. Metode yang digunakan adalah penelitian analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Data yang dipakai yaitu data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 sub survei Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR). Hasil penelitian memperlihatkan korelasi usia remaja (p=0.000; PR=1,740) dan tingkat pendidikan (p=0,003; PR=1,300) dengan usia pertama kali berhubungan seksual. Sedangkan ketiga variabel lainnya, yaitu status ekonomi keluarga, status pekerjaan dan wilayah tempat tinggal remaja tidak berhubungan signifikan (p≥0,05). Berdasarkan analisis regresi logistik faktor yang paling memengaruhi terhadap usia pertama kali berhubungan seksual pranikah remaja adalah variabel tingkat pendidikan dengan OR = 4,000 (CI 95% 3,293-8,484), artinya remaja yang memiliki tingkat pendidikan rendah mempunyai peluang 4,000 kali melakukan usia pertama kali berhubungan seksual pranikah di usia berisiko (15-19 tahun) pembanding remaja yang berusia 20-24 tahun. Dapat disimpulkan bahwa usia pertama kali remaja berhubungan seksual pranikah disebabkan oleh faktor usia dan tingkat pendidikan.
Kata kunci : usia pertama kali berhubungan seksual pranikah, usia remaja, tingkat pendidikan, status ekonomi keluarga
ABSTRACT
Sexual behavior among adolescents is a serious problem that must be addressed immediately. One form of sexual behavior that is usually done by teenagers is to have premarital sex at a young age. There are many factors related to the age of first sexual intercourse in adolescence. The purpose of this study was to identify risk factors that influence premarital sexual behavior by adolescents in Indonesia. The method used is analytical research with a cross-sectional research design. The data used is the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 2017 sub-survey on Adolescent Reproductive Health. The results showed that there was a significant relationship between adolescent age (p = 0.000; PR = 1.740) and education level (p = 0.003; PR = 1.300) with age at first sexual intercourse. While the other variables, namely family economic status, employment status, and area of residence of adolescents were not significantly related to the age of first sexual intercourse (p≥0.05). Based on logistic regression analysis, it is known that the factor that most influences the age at first having premarital sexual intercourse is the education level variable with OR = 4,000 (95% CI 3,293-8,484), which means that adolescents who have a low level of education have a 4,000 chance of having sex for the first time, having premarital sex at risky ages (15-19 years) compared to adolescents aged 20-24 years. It can be concluded that the age at which adolescents first had premarital sex was caused by factors of age and level of education.
Keywords: age of first premarital sexual intercourse, adolescent age, education level, family economic status
Copyright (c) 2022 JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copy Right dipegang oleh pengelola jurnal