Efektifitas Pelatihan Metode Kanguru Terhadappengetahuan Dan Keterampilan Kader Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gandus Palembang Tahun 2012

  • Ismar Agustin Poltekkes Kemenkes Palembang
  • Maliha Amin Poltekkes Kemenkes Palembang
  • Intan Kumalasari Poltekkes Kemenkes Palembang
Keywords: Metode Kanguru, BBLR, prematur

Abstract

arget MDGs tahun 2015 Angka Kematian Bayi (AKB) diharapkan turun menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (KH). Salah satu penyebab AKB yaitu BBLR (berat bayi lahir rendah), oleh sebab itu perlu dilakukan perawatan BBLR yang memadai. Perawatan BBLR menggunakan inkubator merupakan cara yang lazim digunakan di rumah sakit yang tentunya memerlukan biaya perawatan yang cukup tinggi. Metode kanguru (MK) sebagai tindakan lanjut setelah bayi diperbolehkan pulang ke rumah sebagai metode yang lebih praktis pengganti inkubator yang secara ekonomis cukup efisien dan efektif. Penerapan MK oleh orang tua dirumah tentu memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang cukup oleh sebab itu perlu dilakukan tindakan peningkatan kemampuan keterampilan orang tua melalui kader kesehatan. Kader kesehatan diharapkan dapat menjadi fasilitator pelaksanaan MK kepada ibu yang memiliki bayi BBLR, untuk itu perlu diberikan pelatihan MK kepada Kader
Kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pelatihan metode kanguru terhadap pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Gandus Palembang tahun 2012. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen, desain penelitian adalah Design Quasi Experimental Pretest-Posttest dengan melibatkan kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader kesehatan di wilayah kerja puskesmas gandus. Teknik pengambilan sampel adalah non probability sampling, yaitu consecutive sampling suatu teknik pemilihan sampel dengan menetapkan subyek yang memenuhi kriteria penelitian. Analisis univariat dilakukan terhadap variable karakteristik reoponden (umur, pendidikan, pekerjaan) serta data pengetahuan dan keterampilan responden. Analisis Bivariat digunakan untuk melihat perbedaan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan sebelum dan sesudah pelatihan metode kanguru pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi,digunakan uji t independen dengan alpha 0,05. Hasil analisis univariat dan bivariat menunjukkan umur rata-rata responden kelompok kontrol 40,94 tahun dan kelompok intervensi 37,31 tahun, pekerjaan 90,6% adalah ibu rumah tangga dan pendidikan 87,5 menengah keatas. Rata-rata skor pengetahuan kelompok kontrol dan Intervensi sebelum pelatihan 31,8 dan 43,12 dengan p value 0.02, sedangkan skor rata-rata setelah pelatihan adalah 64,06 dan 78,12, dengan p value 0,05. Skor keterampilan antara kelompok kontrol dan intervensi sebelum pelatihan adalah 1,31 dan ,1,50 dengan p value 0,295, sedangkan setelah pelatihan adalah 2,19 dan 3,31 dengan pvalue 0,001. Kesimpulan penelitian tidak ada perbedaan yang bermakna pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi sedangkan ada perbedaan yang bermakna keterampilan sebelum dan sesudah pelatihan artinya pengetahuan dapat dipelajari secara otodidak dalam hal pengetahuan tentang metode kanguru responden dapat mempelajari dari modul yang diberikan kepada kelompok intervensi sedangkan keterampilan dapat meningkat melalui proses belajar dengan cara praktik atau mencoba sehingga dapat meningkatkan keterampilan. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian diharapkan Dinas Kesehatan Kota Palembang untuk mensosialisasikan Metode Kanguru kepada petugas kesehatandi Puskesmas dan Kader Kesehatan di Posyandu sebagai metode alternative yang efektif efisien untuk menurunkan kesakitan dan kematian BBLR.

Published
2018-07-30
How to Cite
1.
Agustin I, Amin M, Kumalasari I. Efektifitas Pelatihan Metode Kanguru Terhadappengetahuan Dan Keterampilan Kader Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gandus Palembang Tahun 2012. JPP [Internet]. 30Jul.2018 [cited 24Nov.2024];1(12):36-1. Available from: https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/127