HUBUNGAN PERNIKAHAN DINI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU
Abstract
ABSTRAK
Kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia masih mendapat perhatian serius dari pemerintah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tercatat sebanyak 48,9 persen ibu hamil mengalami anemia pada tahun 2018.1 Salah satu penyebab anemia pada ibu hamil adalah usia menikah dan hamil yang terlalu muda.2 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pernikahan dini dengan kejadian anemia pada ibu hamil di kabupaten Kepahiang, provinsi Bengkulu.
Desain penelitian ini adalah survei anaitik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang terdaftar di buku register KIA Puskesmas Pasar Kepahiang, Kelobak, Ujan Mas, Cugung Lalang, dan Durian Depun dengan jumlah 117 orang.
Hasil penelitian di kabupaten Kepahiang menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami pernikahan dini (72,6%). Selain itu, sebagian besar responden juga mengalami anemia (73,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pernikahan dini dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan nilai p diperoleh 0,000.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pernikahan dini dengan kejadian anemia pada ibu hamil di kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
ABSTRACT
The incidence of anemia in pregnant women in Indonesia still receives serious attention from the government. Based on data from the Central Statistics Agency, it was recorded that as many as 48.9 percent of pregnant women experienced anemia in 2018.1 One of the causes of anemia in pregnant women is the age of marriage and pregnancy that is too young.2 This study aims to determine the relationship between early marriage and the incidence of anemia in pregnant women in Kepahiang regency, Bengkulu province.
The design of this study is an anaitik survey. The approach used in this study is a cross sectional approach. The samples in this study were all pregnant women who were registered in the KIA register book of the Pasar Kepahiang, Kelobak, Ujan Mas, Cugung Lalang, and Durian Depun Health Centers with a total of 117 people.
The results of the study in Kepahiang district showed that most respondents experienced early marriage (72.6%). In addition, most respondents also had anemia (73.5%). The results of the bivariate analysis showed that there was a meaningful relationship between early marriage and the incidence of anemia in pregnant women with a p value of 0.000.
The conclusion of this study is that there is a relationship between early marriage and the incidence of anemia in pregnant women in Kepahiang district, Bengkulu Province.
Copyright (c) 2022 Fitri Ramadhaniati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copy Right dipegang oleh pengelola jurnal