Pengaruh Lama Demam terhadap Positivitas Rate IgM Anti Salmonella typhi pada Pasien Tersangka Demam Tifoid Metode Inhibition Binding Immunoassay
Abstract
Latar Belakang: Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Manifestasi klinis demam tifoid yang pasti adalah demam. Demam terjadi pada saat tubuh sedang berusaha untuk melawan infeksi patogen dengan aktivasi sistem imun. Respon imun yang khas dimulai dengan peningkatan antibodi IgM terhadap antigen yang menstimulasi (imunogen). IgM mulai terbentuk pada hari ke-3, dan titernya meningkat hingga mencapai puncaknya pada hari ke-14. Pemeriksaan IgM anti Salmonella menggunakan metode IMBI karena memiliki tes spesifisitas dan sensitifitas yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama demam pada pasien demam tifoid terhadap positivitas rate IgM anti Salmonella.
Metode: Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Kabupaten Sumedang dan Rumah Sakit Kota Bandung, dengan jenis penelitian observasional analitik cross sectional. Pada periode Mei 2023 sampel yang diambil adalah 32 pasien demam tifoid dengan kadar IgM yang diperiksa menggunakan metode IMBI. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dan diolah dengan menggunakan Microsoft Excel.
Hasil: Data yang diperoleh dari hasil perhitungan yaitu positivitas rate IgM anti Salmonella typhi pada lama demam 2 hari adalah 0%; 4 hari adalah 25%; 6 hari adalah 75%; 8 hari adalah 50%.
Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lama demam hari ke 2, 4, 6, dan 8 berpengaruh secara terhadap positivitas rate IgM anti Salmonella typhi.
Copyright (c) 2023 JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copy Right dipegang oleh pengelola jurnal