Studi Komparatif Pertolongan Persalinan Aktivebirth Dengan Non Aktive Birth Terhadap Lamanya Kala I Fase Aktif di Bidan Praktik Mandiri Shinta Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin

  • Suprida Suprida Politeknik Kesehatan Palembang
Keywords: Ibu, Kehamilan, Persalinan, Active Brith, Non Active Brith

Abstract

Latar belakang: Persalinan merupakan proses alamiah yang dialami seorang ibu bila kehamilannya telah mencapai cukup bulan, ketika uterus tidak dapat tumbuh besar lagi janin sudah cukup mature untuk dapat hidup di luar rahim tapi masih cukup kecil untuk dapat melalui jalan lahir. Pada kebanyakan wanita persalinan di mulai saat terjadinya. kontraksi uterus pertama dan di lanjutkan dengan kerja keras selama jam-jam dilatasi dan melahirkan, berakhir ketika wanita dan keluarganya memulai proses ikatan dengan bayi (Bobak, 2006). Active Birth dapat diuraikan sebagai peristi.wa medis yang bukan diatur dokter atau bidan. Tetapi segalanyadikembalikan kepada ibu, bagaimana ibu mengikuti insting dan panggilan psikologis tubuhnya untuk melalui persalinan dan mengurangi rasa sakit Sebenamya, ibu memi)iki control penuh atas tubuhnya yang dapat dimanfaatkan untuk itu (Bonny, 2008). Non active birth merupakan peristiwa persalinan yang diatur oleh dolcter atau bidan dan melakukan intervensi rutin , sehingga si ibu menjadi participan yang pasif, dan tidak melakukan intervensi sebagaimana pada active birth. Analisa data Desain Quasi Ekprimen dengan uji-T. Manfaat penelitian Manfaat teoritis yaitu d.iharapkan penelitian ini dapat menambah referensi kepustakaan dan masukan yang berarti dan bermanfaat bagi mahasiswa dalam menunjaag proses belajar dan manfaat praktis yaitu sebagai penerapan To Dhanna Perguruan Tinggi dalam. bidang penelitian . .Basil Berdasatkan Basil uji statistik diperoleh nilai p = 0.650, berarti pada alpa 5% (0,05) terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan lama kala I pa.da persalinan active birth dengan non active birth. Hal ini dimungkinkan ibu datangke BPM Shintapada face active dengan pembukaan lebih dari 4 cm, rnayoritas ibu datang dengan pembulcaan 6-7 cm, sehingga dalam penelitian ini tidak dapat melakulcan observasi secara penuh pa.da fase active yang dimulai pada pembukaan 4 cm. R.ata-rata responden yang bersalin ke BPM Shinta yaitu ibu yang mempunyai paritas < 3. Ke1impulao Rata-rata umur ibu yang melahirkan dengan pertolongan persalinan active birth dan non active birth rata-rata umur 22 tahun, minimal 17 t.ahun dan maksimal 39 tahun. Pembulcaan kala I dalam persalinan active birth daa non active birth rata-rata 5 cm, minimal 4 cm dan mabimal 9 cm. Lamanya kala I fase aktif pada pertolongan persalinan active birth bahwa setelah dilAkuka:n penelitiaa didapatkan Mean -4.93, SD= 1.387, SE= 0.358, P. Value= 0.650 dan N = 15, sedangka.n pa.da kelompok non active birth didapatkan Mean = 4.75, SD = 0.961, SE = 0.248, P. Value = 0.650 dan N = 15. Mab dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signitikan lama kala I pada persalinan active birth dengan non active birth. Saran Melalrub.n pertolongan active birth lebih bait dari pertolongan non active birth karenaActiveBtnh merupakan proses persalinan dimana ibu dianjurkan sebagai partisipan aktif, membiarkan ibu mencari posisi yang membuatnya nyam.an dan mengurangi rasa sakit dan diharapkan kepada semua bidan untuk. melalrukan persalinan dengan active birth agar dapat menerapk.an pertalongan persalinan yang aman dan selamat bagi ibu dan bayi.

Published
2018-07-30
How to Cite
1.
Suprida S. Studi Komparatif Pertolongan Persalinan Aktivebirth Dengan Non Aktive Birth Terhadap Lamanya Kala I Fase Aktif di Bidan Praktik Mandiri Shinta Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin. JPP [Internet]. 30Jul.2018 [cited 10Sep.2024];11(2):366-72. Available from: https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/226