PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN SEDIAAN KRIM ANTI JERAWAT MENGANDUNG ANTIBIOTIK YANG DIRACIK DI APOTEK TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS

  • Nizar Nizar Poltekkes Kemenkes Palembang
  • Sarmadi Sarmadi Poltekkes Kemenkes Palembang
  • RF Pitaloka Poltekkes Kemenkes Palembang

Abstract

Latar Belakang : Jerawat merupakan penyakit kulit yang umum terjadi, peradangan dapat dipicu oleh bakteri seperti Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus. Sediaan antibiotik topikal seperti neomycin, tetrasiklin, klindamisin, dan kloramfenikol cukup berguna untuk kebanyakan pasien dengan kondisi jerawat ringan hingga parah. Antibiotik topikal dapat berupa salep dan krim yang dapat mengalami perubahan karena dipengaruhi oleh suhu sehingga penyimpanannya harus diperhatikan.Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental karena ada perlakuan terhadap sediaan krim antijerawat racikan yang dipengaruhi suhu dan lama penyimpanan terhadap aktivitas antibakteri dengan cara mengukur diameter zona hambat aktivitas antibakteri. Hasil:Berdasarkan hasil pengukuran diameter zona hambat pada sediaan krim antijerawat racikan yang mengandung antibiotik pada penyimpanan hari ke-28 sediaan mengalami penurunan kecuali pada krim A yang mengandung antibiotik klindamisin mengalami kenaikan.Kesimpulan : Adanya pengaruh suhu dan lama penyimpanan sediaan krim antijerawat racikan yang mengandung antibiotik terhadap daya hambat bakteri Staphylococcus aureusdengan adanya penurunan daya hambat sediaan diakhir penyimpanan.

Published
2019-12-23
How to Cite
1.
Nizar N, Sarmadi S, Pitaloka R. PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN SEDIAAN KRIM ANTI JERAWAT MENGANDUNG ANTIBIOTIK YANG DIRACIK DI APOTEK TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS. JPP [Internet]. 23Dec.2019 [cited 22Dec.2024];13(2):80-4. Available from: https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/230