Korelasi pH Saliva dan Tindakan Pencegahan Terhadap Kejadian Karies di SD Negeri 138 Palembang
Abstract
Penyakit gigi dan mulut yang paling umum adalah karies gigi. Rata-rata indeks DtviF-T penduduk Indonesia sebesar 4,6 yang berarti kerusakan gigi penduduk Indonesia mencapai 4- 5 gigi per orang, sedangkan DMF-T penduduk Sumatera Selatan berdasarkan RISKESDAS tahun 2013 sebesar 5,3 yang berarti kerusakan gigi penduduk Sumatera Selatan mencapai 5 gigi per orang. Derajat keasaman (pH) saliva turut berperan dalam proses demineralisasi permukaan gigi. Penggunaan Iluor dapat meningkatkan ketahanan struktur gigi terhadap demineralisasi dengan membantu proses rernineralisasi, sehingga dapat mengurangi aktifitas karies. Penelitian ini bertujuan rnengkaji korelasi tindakan pencegahan dan pH saliva terhadap kejadian karies pada anak di SON 138 Palembang, merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif, populasi sebanyak 350 anak, sampel diambil secara purposif sampling dengan melibatkan 316 siswa sebagai sampel. dianalisa secara univariat dan bivariat dengan anova. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pH saliva dengan kriteria
rendab persentasenya 54%, Rata-rata DMF-T I, I def-t 2,9 yang artinya didalam mulut setiap anak terdapat 1 gigi tetap dan 3 gigi susu yang karies. Kesimpulan basil penelitian Tidak ada interaksi y~g signifikan (p>0,05) pH saliva dan tindakan pencegahan terhadap karies gigi tetap (DMF-T}. Tidak ada interaksi yang signifikan (p>0,05) pH saliva dan tindakan pencegahan terhadap karies gigi susu ( def-t). Ada kontribusi yang efektif (p<0,05) antara pH saliva dan tidakan pencegahan terhadap kejadian karies.
Copy Right dipegang oleh pengelola jurnal