-
Ratnaningsih Dewi Astuti
Poltekkes Kemenkes Palembang
-
Muhamad Taswin
-
Risdayanti .
Keywords:
Aromaterapi stik, minyak lavender, minyak jeruk manis, minyak bergamot, asam stearat
Abstract
Aromaterapi stik adalah modifikasi dari sediaan stik yang digunakan untuk terapi aromatik, seperti mengurangi stress. penggunaan asam sterat sebagai harding agent dapat menghasilkan sediaan stik yang baik dan stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asam stearat sebagai harding agent yang optimal untuk menghasilkan sediaan aromaterapi stik yang stabil dan memenuhi persyaratan. Aromaterapi stik dibuat menggunakan zat aktif campuran minyak lavender, jeruk manis dan bergamot yang berkhasiat sebagai aromaterapi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan campuran minyak sebagai zat aktif dan memvariasikan asam stearat sebagai harding agent. Pada formula I, II, III dengan asam stearat 18%, 19%, 20% dan 1% campuran minyak. Formula IV, V, VI dengan asam stearat 18%, 19%, 20% dan 2% campuran minyak. Kemudian dilakukan evaluasi sediaan selama 28 hari penyimpanan meliputi pH, suhu lebur, homogenitas, daya oles, warna, bau dan iritasi kulit. Hasil menunjukkan selama penyimpanan 28 hari sediaan aromaterapi stik memiliki pH yang cenderung meningkat, mengalami penurunan suhu lebur selama masa penyimpanan namun, masih masuk range suhu lebur sediaan stik 50°C-70°C dan semua sediaan aromaterapi stik memiliki daya oles yang baik, homogen dan tidak mengalami perubahan warna, bau serta tidak mengiritasi kulit. Campuran minyak lavender, jeruk manis dan bergamot dapat diformulasikan menjadi sediaan aromaterapi stik yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula paling optimal pada konsentrasi asam stearat 20% dan 1% campuran minyak.
Author Biographies
Ratnaningsih Dewi Astuti, Poltekkes Kemenkes Palembang
Latar Belakang: Aromaterapi stik adalah modifikasi dari sediaan stik yang digunakan untuk terapi aromatik, seperti mengurangi stress. penggunaan asam sterat sebagai harding agent dapat menghasilkan sediaan stik yang baik dan stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asam stearat sebagai harding agent yang optimal untuk menghasilkan sediaan aromaterapi stik yang stabil dan memenuhi persyaratan. Aromaterapi stik dibuat menggunakan zat aktif campuran minyak lavender, jeruk manis dan bergamot yang berkhasiat sebagai aromaterapi.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan campuran minyak sebagai zat aktif dan memvariasikan asam stearat sebagai harding agent. Pada formula I, II, III dengan asam stearat 18%, 19%, 20% dan 1% campuran minyak. Formula IV, V, VI dengan asam stearat 18%, 19%, 20% dan 2% campuran minyak. Kemudian dilakukan evaluasi sediaan selama 28 hari penyimpanan meliputi pH, suhu lebur, homogenitas, daya oles, warna, bau dan iritasi kulit.
Hasil: Hasil menunjukkan selama penyimpanan 28 hari sediaan aromaterapi stik memiliki pH yang cenderung meningkat, mengalami penurunan suhu lebur selama masa penyimpanan namun, masih masuk range suhu lebur sediaan stik 50°C-70°C dan semua sediaan aromaterapi stikmemiliki daya oles yang baik, homogen dan tidak mengalami perubahan warna, bau serta tidak mengiritasi kulit.
Kesimpulan: Campuran minyak lavender, jeruk manis dan bergamot dapat diformulasikan menjadi sediaan aromaterapi stik yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula paling optimal pada konsentrasi asam stearat 20% dan 1% campuran minyak.
Muhamad Taswin
Latar Belakang: Aromaterapi stik adalah modifikasi dari sediaan stik yang digunakan untuk terapi aromatik, seperti mengurangi stress. penggunaan asam sterat sebagai harding agent dapat menghasilkan sediaan stik yang baik dan stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asam stearat sebagai harding agent yang optimal untuk menghasilkan sediaan aromaterapi stik yang stabil dan memenuhi persyaratan. Aromaterapi stik dibuat menggunakan zat aktif campuran minyak lavender, jeruk manis dan bergamot yang berkhasiat sebagai aromaterapi.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan campuran minyak sebagai zat aktif dan memvariasikan asam stearat sebagai harding agent. Pada formula I, II, III dengan asam stearat 18%, 19%, 20% dan 1% campuran minyak. Formula IV, V, VI dengan asam stearat 18%, 19%, 20% dan 2% campuran minyak. Kemudian dilakukan evaluasi sediaan selama 28 hari penyimpanan meliputi pH, suhu lebur, homogenitas, daya oles, warna, bau dan iritasi kulit.
Hasil: Hasil menunjukkan selama penyimpanan 28 hari sediaan aromaterapi stik memiliki pH yang cenderung meningkat, mengalami penurunan suhu lebur selama masa penyimpanan namun, masih masuk range suhu lebur sediaan stik 50°C-70°C dan semua sediaan aromaterapi stikmemiliki daya oles yang baik, homogen dan tidak mengalami perubahan warna, bau serta tidak mengiritasi kulit.
Kesimpulan: Campuran minyak lavender, jeruk manis dan bergamot dapat diformulasikan menjadi sediaan aromaterapi stik yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula paling optimal pada konsentrasi asam stearat 20% dan 1% campuran minyak.
Risdayanti .
Latar Belakang: Aromaterapi stik adalah modifikasi dari sediaan stik yang digunakan untuk terapi aromatik, seperti mengurangi stress. penggunaan asam sterat sebagai harding agent dapat menghasilkan sediaan stik yang baik dan stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asam stearat sebagai harding agent yang optimal untuk menghasilkan sediaan aromaterapi stik yang stabil dan memenuhi persyaratan. Aromaterapi stik dibuat menggunakan zat aktif campuran minyak lavender, jeruk manis dan bergamot yang berkhasiat sebagai aromaterapi.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan campuran minyak sebagai zat aktif dan memvariasikan asam stearat sebagai harding agent. Pada formula I, II, III dengan asam stearat 18%, 19%, 20% dan 1% campuran minyak. Formula IV, V, VI dengan asam stearat 18%, 19%, 20% dan 2% campuran minyak. Kemudian dilakukan evaluasi sediaan selama 28 hari penyimpanan meliputi pH, suhu lebur, homogenitas, daya oles, warna, bau dan iritasi kulit.
Hasil: Hasil menunjukkan selama penyimpanan 28 hari sediaan aromaterapi stik memiliki pH yang cenderung meningkat, mengalami penurunan suhu lebur selama masa penyimpanan namun, masih masuk range suhu lebur sediaan stik 50°C-70°C dan semua sediaan aromaterapi stikmemiliki daya oles yang baik, homogen dan tidak mengalami perubahan warna, bau serta tidak mengiritasi kulit.
Kesimpulan: Campuran minyak lavender, jeruk manis dan bergamot dapat diformulasikan menjadi sediaan aromaterapi stik yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formula paling optimal pada konsentrasi asam stearat 20% dan 1% campuran minyak.
How to Cite
1.
Astuti R, Taswin M, . R. FORMULASI SEDIAAN AROMATERAPI STIK DARI CAMPURAN MINYAK LAVENDER, JERUK MANIS DAN BERGAMOT DENGAN VERIASI KONSENTRASI ASAM STEARAT SEBAGAI HARDING AGENT. JPP [Internet]. 22Jun.2021 [cited 22Nov.2024];16(1):22-8. Available from: https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/691