Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Pada Pasien Risiko Jatuh Melalui Asuhan Keperawatan di Pelayanan Rumah Sakit

Keywords: Asuhan Keperawatan, Risiko Tinggi Jatuh, Kebutuhan rasa aman

Abstract

Latar belakang: Keselamatan pasien merupakan prioritas aspek kualitas dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Cidera yang diakibatkan oleh terjatuhnya pasien dalam pelayanan rumah sakit masih terjadi, dan menimbulkan dampak ringan hingga serius. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran pemenuhan rasa aman pencgahan jatuh pada pasien dengan risiko tinggi jatuh. Metode: Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus. untuk mengeksplorasi masalah risiko tinggi jatuh serta pemenuhan kebutuhan rasa aman. Subjek studi kasus ini dua pasien risiko tinggi jatuh. Asuhan keperawatan dilakukan diruang penyakit dalam disalah satu rumah sakit Swasta kota Palembang. Proses  asuhan keperawatan setiap subjek dilakasanakan selama tiga hari. Analisa data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah analisis deskriptif yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang terkumpul untuk membuat suatu kesimpulan yang disajikan secara narasi.  Hasil: Pengkajian didapatkan Ny N Skor Morse Fall Risk nilai 60 dengan kondisi berjalan dengan berpegangan pada benda sekitar, terpasang terapi intravena, kondisi lemah, sedangkan Ny S Morse Fall Risk nilai 75 dengan kondisi memiliki diagnosis sekunder, alat bantu berjalan berpegangan pada benda sekitar, terpasang terapi intravena, kondisi lemah. Diagnosis utama pada asuhan keperawatan adalah risiko jatuh. Intervensi utama yang dilakukan meliputi memberi penanda risiko tinggi jatuh di tempat tidur pasien dan rekam medik, penggunaan pagar pengaman tempat tidur, menempatkan tempat tidur di posisi rendah, membantu mobilisasi pasien untuk dukuk, beraktivitas di sekitar tempat tidur,  ke toilet, meminta pasien menggunakan alas kaki yang tidak licin, monitor risiko jatuh setiap shift dinas, pendidkan kesehatan pada pasien dan keluarga atas risiko jatuh dan informasi call bell untuk komunikasi pada saat pasien membutuhkan, hasil implementasi selama tiga hari perawatan pasien terhindar dari jatuh, pasien risiko rendah jatuh dengan nilai Morse Fall Risk Ny N 30 yaitu terpasang infus dan kondisi lemah dan Ny S nilai 45 dengan terpasang infus, kondisi lemah dan memiliki diagnosisi sekunder. Kesimpulan Intevensi pemenuhan rasa aman dapat mencegah pasien dari cedera akibat jatuh.

References

Centers for Diasease Contol and Prevention (CDC) (2016). Important Facts about Falls.

Clinical Excellence Commission (2013) Quality In Systems Excellence In Care, https://www.cec.health.nsw.gov.au/__data/assets/pdf_file/0004/258250/CEC-Year-in-Review-2012-13.pdf

Depkes RI, (2008). National Patient Safety Agency (NPSA). Jakarta

PPNI (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik Keperawatan, edisi I. Jakarta DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi danTindakan Keperawatan, edisi I. Jakarta DPP PPNI

PPNI (2018) Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, edisi I. Jakarta DPP PPNI

Hughes, R. G. (2008). Patient safety and quality: an evidence-based handbook for nurses. Agency for Healthcare Research and Quality, US Department of Health and Human Services, (8), 1–1403

Jaiswal, N. (2016). A Study of Quality Systems and Its Effectiveness in JCI Accredited Hospitals at UAE, (10), 9–10

Joint Commission International (JCI), (2011) Standar Akreditasi Rumah Sakit : EnamSasaran Keselamatan Pasien. Edisi ke-4. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2017.

Kementerian Kesehatan RI (2011)Permenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia N0 1691/Menkes/VIII/2011. Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jakarta 201

Miake-lye IM Hempel S Ganz DA, and Shekelle PG. Inpatient Fall Prevention Program as a Patient Safety Strategy: A Systematic Review. Annals of Internal Medicine

Nursalam (2014) Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika

Potter & Perry. (2009). Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika

Putri et al., (2017), Asuhan keperawatan pasien dengan risiko tinggi jatuh, resipitory

RSMP.P.(2017). Profil Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Palemban

Setiowati. (2015). Hubungan Supervisi Kepala Ruangan dengan Pelaksanaan Pedoman Pencegahan Pasien Risiko Jatuh. Jurnal Ilmu Kedokteran Indonesia. 5(2), 58-62

Vincent, C. (2010). Patient Safety (2ndEdition). Wiley-Blackwell:London, UK

WHO (2010), Health service delivery, diakses https://www.who.int/healthinfo/systems/ WHO_ MBHSS _2010_

Ahern, R, Nancy dan Wilkinson, M. (2011). Buku Saku Diagnosis KeperawatanNanda Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal 9-10

Published
2021-11-23
How to Cite
Muliyadi, M., Azwaldi, A., & Purbasar, P. (2021). Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Pada Pasien Risiko Jatuh Melalui Asuhan Keperawatan di Pelayanan Rumah Sakit. JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka, 1(2), 293-301. https://doi.org/10.36086/jkm.v1i2.1012