Pengaruh Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Ankle Brachial Idex Pada Pasien Diabetes Melitus

Keywords: Rendam kaki air hangat, ankle brachial index, diabetes melitus

Abstract

Latar Belakang : Diabetes mellitus merupakan penyakit degeneratif yang memerlukan upaya penanganan yang tepat dan serius. Diabetes Mellitus akan memicu Kerusakan Sistem Syaraf yang dikarenakan Sirkulasi Darah Perifer tidak lancer. Hal ini dapat dicegah dengan cara kontrol pemeriksaan Vaskular non-invasif seperti pemeriksaan Ankle Brachial Index. Penelitian ini menggunakan Air hangat yang berdampak positif bagi pembuluh darah dan memicu saraf yang ada pada telapak kaki untuk bekerja. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh Rendam Kaki Air Hangat terhadap perubahan Ankle Brakhial Indeks pada Pasien Diabetes Melitus di Rumah Sakit Muhammadyah Palembang. Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah Pra Eksperimental dengan rancangan one group prettest-posttest design. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, jumlah responden sebanyak 20 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengukuran Ankle Brachial Index sebelum dan sesudah Kaki di Rendam Air Hangat satu kali, kemudian dicatat pada lembar rekapitulasi data dengan analisa Univariat dan Bivariat uji Wilcoxon. Hasil : didapatkan Ankle Brakhial Indeks pada uji Wilcoxon diketahui p Value 0,001 dimana nilai p < α 0,05. Kesimpulan : menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Rendam Kaki Air Hangat terhadap perubahan Ankle Brachial Index pada Pasien Diabetes Melitus sebelum dan sesudah dilakukan Rendam Kaki Air Hangat di Rumah Sakit Muhammadyah Palembang. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya perlu dibuat Standar Operasional Pelaksanaan Rendam Kaki Air Hangat sehingga dapat dilaksanakan diruangan perawatan dan sebagai materi pendidikan kesehatan.

References

(ADA), A. D. (2014). Standards Of Medical Care In Diabetes. Suppl: 3: S1.

American Diabetes Association (ADA). (2009) Standards Of Medical Care In Diabetes. Suppl. 3: S1

Amrican Diabetes Association (ADA). (2014). Standar of Medical Care in Diabetes. Suppl 3 : S1

Antono, D. (2008). Peran Intervensi Perifer pada Kasus Kaki Diabetik. Dikutip pada14 februari 2018,dari http://www.medistra.com/index.ph p?option=com_content& view=artic le&id=175

Black, M.J., & Hawkl, J.H. (2009). Medical surgical nursing:clinical management for positive outcome (7th ed). USA : Elsevier inc

Chao, yann-fen. (2010) The Effects of Warm-Water Foot Bath on Relieving Fatigue and Insomnia of the Gynecologic Cancer Patients on Chemotherapy. Journal. Taipei University and Hospital

Cooke, J. (2014). Ankle Brachial index. Dikutip pada 16 Februari 2018, dari http://stanfordmedicine25.stanford. edu/the25/ankle.html

Depkes, RI. (2010). Pedoman pengendalian diabetes mellitus dan penyakit metabolic. Dikutip pada 13 februari 2018, dari http:/www.depkes.go.id/index.php/ berita/press-release/

Greenstain, Ben dan Diana Wood. 2010. At a Glance Sistem Endokrin Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga

IDF. (2015). Diabetes, dikutip pada 14 februari 2018, dari http://www.idf.org/about-diabetes

IWGDF. (2015). International Working Group On The Diabetic Foot, dikutip pada 14 februari 2018, dari http://iwgdf.org/

Laskmi, (2013). Pengaruh Foot Massage Terhadap Ankle Brachial Index (ABI) Pada Pasien Dm Tipe 2 Di Puskesmas II Denpasar Barat. Dikutip pada 06 Januari 2018 dari http://www.ojs.unud.ac.id

Notoatmodjo. (2010) Metodologi Penelitian kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta

PDPERSI. (2011). Deteksi Diabetes dari kelainan kaki. Dikutip pada 11 maret 2018, dari http://www.pdpersi.co.id/content/n ews.php?mid=5&catid=23&nid=62 3

Perkumpulan Endokrin Indonesia. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PERKENI.

Rhonda, M Jones. (2008) Sistem Vaskuler Perifer. http://lyrawati.files.wordpress.com/ 2008/07/sistem-pembuluh-daraf- perifer-nita.pdf. Diakses tanggal 2 Januari 2018 jam 22.40 wib.

Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Dikutip pada 14 februari 2018, dari http://www.depkes.go.id/index.php ?vw=2&id=414

Smeltzer, S., Bare, B. G., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2010). Textbook of Medical-Surgical Nursing (12ted., Vol. 2). Philadelphia: Wolter Kluwer Health.

Soegondo S. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus Terkini. Dalam Soegondo S, Soewondo P dan Subekti I (eds). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu, Pusat Diabetes dan Lipid RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo-FKUI, Jakarta, 2008.

Stephen J and Ganong, William F. (2010) Patofisiologi Penyakit: Pengantar Menuju Kedokteran Klinis. EGC: Jakarta

Suandika. (2015). Pengaruh Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Peningkatan Sirkulasi Darah Perifer dilihat dari nilai ABI pada Pasien Diabetes Melitus di Desa Purwojati. Purwokerto , 15-20.

Umah, khoiroh. (2012) Pengaruh Rendam Kaki Air Hangat terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi. Journal. PSIK Universitas Gresik

Widyastuti, Suli. 2010. Pengaruh Penyluhan Teknik Pijat Bayi di Puskesmas Karangawen Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak. Semarang: Perpustakaan STIKES Karya Husada Semarang Maulana, Mirza. 2009. Mengenal Diabetes melitus. Jogjakarta: KATAHATI

Wilson, P. &. (2011). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Vol.2. Jakarta: EGC.

World Health Organitation. 2008. Noncommunicable Disease Country Profiles. http://apps.who.int/medicinedocs/ documents/s2158en/s2158en.pdf [Diakses tanggal 21 Januari 2018 Jam 21.31]

Published
2021-11-22
How to Cite
Maryama, N., Sulistini, R., & Ikob, R. (2021). Pengaruh Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Ankle Brachial Idex Pada Pasien Diabetes Melitus. JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka, 1(1), 1-7. https://doi.org/10.36086/jkm.v1i1.976